membuat lukisan lebih dramatis dan ekspresif. Selain itu teknik brushstroke juga digunakan dalam menggoreskan warna-warna pada kulit, kain dan objek dengan
meliuk-liukan goresan. Hal ini memang menjadi ciri khas serta kesenangan penulis pada goresan-goresan yang berkarakter seperti perupa Van Gogh dalam
karya-karya lukisnya. Pada beberapa lukisan, ada beberapa bagian yang sengaja digunakan teknik aquarel sebagai variasi terhadap teknik yang lain.
Teknik digunakan untuk menghasilkan efek-efek visual yang unik, dan mampu membangun karakter yang berbeda pada karya lukis. Secara keseluruhan
teknik yang digunakan dalam proses melukis diantaranya opaque, brushstroke, dan aquarel.
2. Tahapan Visualisasi
Ada tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses penciptaan lukisan mulai dari ide, pembuatan sketsa, Pemindahan sket kedalam lukisan, Penuangan
warna, hingga proses finishing. Dalam proses berkarya inilah seorang seniman melakukan penajaman gagasan dan bentuk. Tahapan tersebut akan dijelaskan
secara lebih rinci sebagai berikut:
a. Sketsa
Pembuatan sketsa merupakan upaya untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan bentuk yang hadir pada kegiatan Abdi Dalem serta komposisinya
sebelum dipindahkan ke atas kanvas. Sketsa dikerjakan dengan menggunakan pensil diatas kertas. Sketsa ini masih dapat dikembangkan lagi dari segi bentuk,
garis dan warnanya ketika pengerjaan di atas kanvas.
Gambar: 22
Contoh Sketsa Diatas Kertas
Dokumentasi pribadi
b. Pembuatan Dam skala perbandingan
Pembuatan dam atau petak-petak skala perbandingan adalah untuk mendapatkan bentuk serta proporsi dari objek secara pas dan akurat. Proses awal
penulis membuat dam pada foto kegiatan Abdi Dalem keraton Yogyakarta dengan menggunakan aplikasi Coreldraw.Dengan tool-tool yang ada pada Coreldraw,
penulis membuat garis-garis petak dengan perbandingan tertentu. Setelah terbentuk dam pada foto kegiatan Abdi Dalem yang diinginkan barulah dibuat
sketsa pada kanvas. Cara lainselain pada foto yaitu penulis membuat sketsa pada kertas untuk merancang kompisisi yang bagus pada lukisan, setelah selasai
barulah dibuat dam pada sket tersebut. Namun dalam pengerjaanya, sketsa pada bidang kanvas tidak harus dibuat
dengan ketepatan bentuk dan kesamaan yang sangat tinggi, yang akhirnya akan membuat lukisan terkesan seperti lukisan hiperrealis.
Gambar: 23
Contoh Dam pada foto kegiatan Abdi Dalem
Dokumentasi pribadi
c. Pembuatan background.
Pembuatan backgroundpada kanvas dikerjakan dengan dua cara. Pertama dilakukan di awal proses melukis saat kanvas masih kosong dengan
menggoreskan cat menggunakan teknik aquarel, opaque maupun brushstroke. dan kedua dibuat di akhir proses pewarnaan yakni setelah figur maupun objek yang
ada dalam lukisan terbentuk. Tahap awal dengan menggoreskan cat keseluruh bagian kanvas secara opaque maupun brushstroke. Hal ini untuk menutup seluruh
bidang kanvas sehingga tertutup oleh cat. Pengerjaan background pada salah satu lukisan dikerjakan secara ekspresif dengan cara menuangkan cat minyak yang
telah dilarutkan dengan linseed oil hingga encer ke atas kanvas secara langsung atau dengan memercikkan cat menggunakan kuas. Pengerjaan background dengan
eksplorasi secara lebih, memungkinkan lukisan mencapai nilai keindahan yang lebih pula.
Gambar : 24
Pembuatan background di awal kiri dan di akhir kanan proses melukis
Dokumentasi penulis
d. Pembuatan sketsa di atas kanvas.