3. Berat badan
4. Rentang lengan adalah jarak horizontal antara ujung jari tengah
dengan lengan terentang secara menyamping setinggi bahu. 5.
Lempar tangkap bola tenis adalah melempar bola tenis ke arah sasaran kemudian menangkat dengan satu tangan.
6. Lempar bola basket adalah melempar bola basket dari depan dada
sejauh-jauhnya. 7.
Loncat tegak adalah mengukur kemampuan untuk meloncat dalam arah vertikal untuk mengukur kekuatan kaki atau daya ledak.
8. Lari kelincahan adalah lari bolak-balik dengan jarak 5 meter untuk
mengukur kelincahan. 9.
Lari cepat 40 meter adalah lari secepat mungkin sejauh 40 meter. 10.
Lari multi tahap MFT adalah tes untuk mengukur daya tahan. Tes ini berupa tes lapangan yang mudah dilaksanakan dan
memerlukan peralatan yang sederhana serta mudah dipersiapkan. Halaman 27. Hasil dari sepuluh butir tes tersebut selanjutnya dicocokan
dengan norma- norma yang berlaku dalam sport search untuk mengetahui potensi dan bakat yang dimiliki seorang anak.
B. Kerangka Pemikiran
Olahraga adalah suatu aktivitas fisik yang dilakukan oleh manusia baik sebagai hobi maupun profesi. Untuk dapat mencapai prestasi yang
tinggi dalam suatu cabang olahraga hendaknya usaha dilakukan secara maksimal. Salah satunya adalah melakukan pembinaan sejak usia dini.
Hal ini dilakukan karena apabila pembinaan yang dilakukan terlambat maka akan lebih sulit dalam melakukan pembenahan. Selain itu prestasi
yang tinggi tidak dapat dicapai secara instan, akan tetapi membutuhkan jangka yang panjang dengan rentang waktu antara 8-12 tahun. Sehingga
apabila pembinaan tidak dimulai sejak usia dini maka dikhawatirkan prestasi puncak tidak akan bisa tercapai.
Selain faktor eksternal seperti fasilitas, pelatih, program latihan, faktor intern juga memiliki pengaruh yang besar terhadap tercapainya
prestasi puncak dalam suatu cabang olahraga. Salah satu faktor intern terrsebut adalah bakat. Bakat sering diartikan sebagai kemampuan
seseorang yang telah dimiliki sejak lahir. Bakat sebenarnya dimiliki oleh setiap orang, namun yang membedakan adalah jenis dan derajatnya.
Maka dari itu penting bagi guru untuk mengetahui bakat yang dimiliki oleh siswanya sehingga anak bisa diarahkan pada suatu cabang yang
sesuai dengan bakat anak tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pemanduan bakat guna mengenali bakat
dan kemud ian dibina dan dikembangkan potensi yang dimiliki sehingga bisa mencapai prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga.
Sebelum dilakukan pemanduan bakat maka perlu diadakan identifikasi bakat guna mengetahui bakat yang sebenarnya dari seorang anak.
Dengan diketahuinya bakat yang dimiliki maka kemudian anak diarahkan untuk menekuni satu cabang olahraga yang sesuai dengan bakatnya.
Pemanduan bakat model sport search merupakan metode untuk menilai kesegaran jasmani dan untuk menyesuaikan bakat seseorang
dengan potensi olahraga yang dimiliki. Dalam pemanduan bakat dengan metode sport search, siswa melakukan 10 item tes yang sesuai untuk
perkembangan profil kerja siswa. Kesepuluh macam item tes tersebut adalah : tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, rentang lengan, lempar
tangkap bola tenis, lempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap.
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian telah dilakukan di empat tempat, yaitu SMP N 1 Nguter, SMPN 2 Nguter, SMPN 3 Nguter dan SMPN 4 Nguter.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian
Bulan
Juni juli agustus september februari maret april Pengajuan
judul Menyusun
proposal Pelaksanaan
penelitian Analisi data
Menyusun skripsi
ujian Pengumpulan
laporan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam hal ini akan mendeskripsikan keberbakatan olahraga siswa kelas VII SMP
Negeri se Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 20132014.