Fase-Fase Identifikasi Bakat Identifikasi Bakat

d. Fase-Fase Identifikasi Bakat

Untuk dapat mencapai prestasi olahraga yang baik ada beberapa fase yang harus dilewati, Yuyun Yudiana, Herman Subarjah dan Tite Juliantine 2009 membagi pengidentifikasian bakat menjadi beberapa fase, yaitu : 1 Fase Masa Pra Pubertas Fase ini terjadi pada anak-anak usia 3-10 tahun. Pada fase ini, identifikasi bakat didominasi oleh pengajian kesehatan dan perkembangan fisik secara umum dan didesain untuk mendeteksi beberapa penyimpangan fungsi tubuh atau penyakit. Pengujian kesehatan dan perkembangan fisik ini difokuskan kepada tiga konsep utama sebagai berikut : a Kekurangan penjelajahan fisik anak dalam memainkan peranannya untuk menentukan olahraga yang dipilih. b Menetapkan tingkat perkembangan fisik anak secara terus menerus seperti rasio antara tinggi badan dan berat badan. c Mendeteksi genetik akhir yang dominan, seperti tinggi badan. Mungkin anak secara langsung mengarah pada kelompok dari olahraga yang dikhususnya untuk usia berikutnya. Cabang olahraga yang dapat dipersiapkan untuk fase masa Pra Pubertas adalah renang dan senam. 2 Fase Masa Pubertas dan Pasca Pubertas Fase ini terjadi pada usia 9-17 tahun. Pada masa ini cabang olahraga yang sudah mampu dilakukan adalah renang dan senam untuk masa usia 9-10 tahun, sedang masa usia 10-15 tahun untuk wanita dan 10-17 tahun untuk laki- laki sudah dapat ditampilkan cabang-cabang olahraga lainnya. Fase ini digunakan pada anak yang berusia belajar tahun untuk memberikan kesiapan mereka berpengalaman dalam organisasi latihan. Teknik yang digunakan dalam seleksi kedua ini diukur secara dinamis dari parameter biomotorik dan faal, semenjak tubuh siap untuk beradaptasi dengan syarat-syarat khusus yang harus dilaksanakan oleh cabang olahraga yang akan ditekuninya. Untuk hal ini konsekuensinya adalah pengujian kesehatam harus lebih detail dan bertujuan mendeteksi hambatan. Peningkatan penampilan seperti reumatic, hepatitis, penyakit ginjal yang akut. Saat-saat kritis dari anak pada fase masa pubertas ini terjadi ketika perubahan pertumbuhan secara dramatis, yaitu ketika beberapa anggota tubuh tampak tumbuh memanjang. Maka dari itu, selama perkembangan fisik anak dapat teruji dengan baik, sistem latihan untuk atlet yang sedang tumbuh kembang pada fase ini harus betul-betul dipertimbangkan. Berhubungan dengan hal tersebut. Bompa 1994 menyatakan bahwa pada fase masa pubertas merupakan akhir dari perkembangan serabut tulung rawan. Maka dari itu latihan yang berat seperti pada latihan kekuatan secara bertahap sudah dapat diberikan. 3 Fase Pembentukan Atlet Nasional Pada fase ini mulai bermunculan beberapa faktor yang akan mempengaruhi terhadap proses keberhasilan identidikasi bakat, seperti tingkat kerumitan dan kepercayaan yang tinggi terhadap kema mpuan atlet untuk memenuhi syarat-syarat yang diperlukan oleh cabang olahraga yang ditekuninya. Maka dari itu, salah satu faktor utama yang harus diuji adalah kesehatan atlet baik itu kesehatan secara faal maupun psikologis. Seperti kemampuan laki- laki atau wanita secara faal untuk beradaptasi dengan latihan dan pertandingan. Kemampuan laki- laki atau wanita dalam mengatasi stress. Potensi laki- lakiwanita untuk peningkatan penampilan lebih lanjut Halaman 5.9.

e. Manfaat Identifikasi Bakat