2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Depot
LPG Balongan PT Pertamina
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Depot LPG Balongan PT Pertamina.
Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan regresi diperoleh nilai beta
β sebesar 0,107 danp=0,086. Kontribusi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
Δ
R
2
sebesar 0,011; maka penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Hal ini berarti hasil penelitian ini tidak bisa digunakan untuk mengeneralisir bahwa stres
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada instansi atau perusahaan lain selain di Depot LPG Balongan PT Pertamina.
Hal tersebut menunjukkan bahwa stres kerja dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Tetapi apabila stres yang
dialami karyawan terlalu tinggi, maka kinerja karyawan akan
terganggu. 3.
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Depot LPG Balongan PT Pertamina
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji regresi diperoleh lingkungan kerja denganilai beta
β sebesar0,243dan p=0,009, dan stres kerjadengannilai beta
β sebesar0,160danp=0,086
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kontribusi pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan
Δ
R
2
sebesar 0,066. Hipotesis III dapat dinyatakan diterima sebagian, karena hanya lingkungan kerja yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan stres kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini berarti hasil penelitian ini tidak bisa digunakan untuk men- generalisir bahwa lingkungan kerja dan stres kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan pada instansi atau perusahaan lain selain di Depot LPG Balongan PT Pertamina.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya,
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengankaryawan, dan antar sesama karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan
sebagai hasil interaksi manusia dengan lingkungan kerja. Banyak faktor agar karyawan mempunyai motif berprestasi, antara lain karena
faktor kepercayaan atasan, lingkungan kerja dan stres kerja.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Lingkungan Kerja X
1
Memiliki Pengaruh Positif Terhadap Kinerja
Karyawan Y Depot LPG Balongan PT PERTAMINA.
Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil pengujian nilai beta βsebesar
0,208 dan kontribusi variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
ΔR
2
sebesar 0,043 atau 4,3 serta memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,023.
2. Stres Kerja X
2
Memiliki Pengaruh Positif Terhadap Kinerja Karyawan Y Depot LPG Balongan PT PERTAMINA.
Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil pengujiandengannilai beta βsebesar
0,107 dan kontribusi variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan ΔR
2
sebesar 0,011atau 1,1 serta tingkat signifikansi sebesar 0,086. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan di Depot LPG Balongan PT PERTAMINA.
3. Lingkungan Kerja X
1
dan Stres Kerja X
2
memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan Y Depot LPG Balongan PT PERTAMINA.