57
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,013 0,05 menunjukkan ada hubungan antara sikap penyuluh dengan keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi
Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik.
Tabel 4.15. Hubungan Keterampilan dengan Keberhasilan Promosi Kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik di RSUP H. Adam Malik
Keterampilan Keberhasilan Promosi Kesehatan di Instalasi
Rehabilitasi Medik Chi
Square Berhasil
Tidak Berhasil Total
n n
n
Baik 20
87,0 3 13,0
23 100,0
p=0,006 Tidak baik
3 33,3
6 66,7 9
100,0 Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa dari 23 responden yang mempunyai
keterampilan baik terdapat 87,0 yang berhasil memberikan promosi kesehatan kepada pasien, sedangkan dari 9 responden yang mempunyai keterampilan tidak baik
dan berhasil memberikan promosi kesehatan hanya sebesar 33,3. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,006 0,05 menunjukkan ada
hubungan antara keterampilan penyuluh dengan keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik
4.4. Analisis Multivariat Uji Regresi
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan variabel terikat keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi
Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik secara parsial maupun secara bersama- sama, dilakukan analisis multivariat yaitu dengan menggunakan uji regresi logistik
ganda. Hasil analisis regresi logistik ganda dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.16. Hasil Uji Multivariat dengan Regresi Logistik Ganda
Variabel Independen Koefisien
Regresi B Signifikansi
p Odds
Ratio OR
Pengetahuan 3.466
0,032 32,000
Sikap 3.390
0,027 29,666
Keterampilan 3.510
0,020 33,456
Hasil analisis regresi logistik ganda ditemukan bahwa seluruh variabel bebas
pengetahuan, sikap dan keterampilan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik, dan yang
paling dominan mempengaruhi keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik adalah variabel keterampilan penyuluh dengan nilai p = 0,020
dan OR = 33,456. Berdasarkan nilai koefisien regresi yang diperoleh pada analisis multivariat
maka model regresi yang dapat dibentuk adalah : Y = - 4.606 + 3.466 X
1
+ 3.390 X
2
+ 3.510 X
3
Secara keseluruhan variabel bebas pengetahuan, sikap dan keterampilan mampu menjelaskan variabel keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi Rehabilitasi
Medik sebesar 72,4 Negelkerke R Square = 0,724, selebihnya 27,6 dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.
Berdasarkan nilai OR dapat dijelaskan bahwa penyuluh Instalasi Rehabilitasi Medik yang mempunyai pengetahuan yang baik mempunyai peluang 32 kali berhasil
melaksanakan promosi kesehatan. Demikian juga variabel sikap mempunyai peluang 29 kali serta variabel keterampilan 33 kali dibandingkan kategori tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keberhasilan Promosi Kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan pada kategori baik 19 orang 59,4, persentase ini lebih banyak dibandingkan responden dengan pengetahuan kategori tidak baik. Hasil analisis
hubungan pengetahuan dengan keberhasilan promosi kesehatan diperoleh p 0,05, artinya bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan dengan
keberhasilan promosi kesehatan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP H. Adam Malik dengan Nilai OR = 32.
Sesuai dengan konsep The International Rehabilitation Counseling Consortium dari Virginia Commonwealth University Department of Rehabilitation
Counseling 2005 yang menyatakan bahwa petugas rehabilitasi medik atau konselor rehabilitasi adalah suatu profesi yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap
khusus yang diperlukan untuk bekerja sama berkolaborasi dalam suatu hubungan profesional dengan orang-orang yang menyandang kecacatan untuk mencapai tujuan
personal, sosial, psikologis dan vokasional. Aspek pengetahuan tentang promosi kesehatan yang rendah dipahami petugas
adalah tentang pelayanan psikologi, terapi wicara, ortotik-prostetik dan okupasi terapi. Rendahnya pengetahuan penyuluh tersebut karena jumlah atau proporsi
penyuluh untuk bidang tersebut hanya sedikit yaitu berjumlah 1 dan 2 orang.
59
Universitas Sumatera Utara