Deskripsi Objek Penelitian Statistik Deskriptif

58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 . Hasil

Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia diketahui bahwa perusahaan LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2005, 2006, 2007 maka sebanyak 18 perusahaan digunakan sebagai sampel. Adapun distribusi sampel berdasarkan jenis sektor industri adalah seperti dalam tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Daftar Perusahaan LQ 45 Berdasarkan Jenis Sektor Industri No Kode Nama perusahaan Jenis sektor industri 1 AALI Astra Argo Lestari Pertanian 2 ADHI Adhi Karya Persero TBK Aneka industri 3 ANTM Aneka Tambang Persero TBK Pertambangan 4 ASII Astra Internasional TBK Aneka industri 5 BUMI Bumi Resources TBK Pertambangan 6 ENRG Energi Mega Persada TBK Pertambangan 7 INCO International Nickel Ind. TBK Pertambangan 8 INDF Indofood Sukses Makmur TBK Manufaktur 9 ISAT Indosat TBK Perdagangan 10 KIJA Kawasan Industri Jababeka TBK Aneka industri 59 11 KLBF Kalbe Farma TBK Industri dasar 12 LSIP PP London Sumatra TBK Pertanian 13 MEDC Medco Energy International TBK Pertambangan 14 PGAS Perusahaan Gas Negara Persero TBK Pertambangan 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam TBK Pertambangan 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia TBK Perdagangan 17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations TBK Pertanian 18 UNTR United Tractors TBK Industri dasar Sumber : PT Bursa Efek Indonesia Data olahan 2009

4.1.2. Statistik Deskriptif

Deskripsi variabel penelitian merupakan bagian dari hasil penelitian yang berguna untuk menggambarkan tingkat variabel independen dan dependen dalam tahun penelitian. Tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan statistics deskriptif atas variabel dependen VAIC TM dan komponen-komponen yang membentuknya, yaitu VACA, VAHU, STVA, dan ROGIC untuk periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif VAIC TM 2005-2007 IC VAIC TM 2005 2006 2007 Mean Mean Mean VACA 0.319 0.316 0.295 VAHU 3.533 3.358 5.333 60 STVA 0.637 0.621 0.640 VAIC TM 4.489 4.295 6.268 Sumber : Data sekunder diolah, 2009 Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa nilai rata-rata mean VAIC TM perusahaan LQ 45 di Indonesia untuk tahun 2005 adalah sebesar 4.489. Sedangkan untuk tahun 2006, nilai mean VAIC TM turun menjadi 4.295. Akan tetapi, di tahun 2007 nilai mean VAIC TM naik menjadi 6.268. Hal ini menunjukkan bahwa pada 3 tahun pengamatan, nilai mean VAIC TM cenderung mengalami fluktuasi. Nilai mean VAIC TM tahun 2005, 2006, dan 2007 ini sebanding dengan nilai mean semua jenis industri di Taiwan yang menunjukkan angka 5.494 Chen et al., 2005 dan India yang sebesar 4.112 Kamath, 2007, dan jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan di Jepang yang nilai mean VAIC TM -nya hanya 1.07 Mavridis, 2005. Nilai mean komposisi VAIC TM yang terdiri dari VACA, VAHU, dan STVA mengalami fluktuasi di tiga tahun pengamatan. Nilai fluktuasi tampak dari nilai mean VAHU, dimana tahun 2005 sebesar 1.89, naik menjadi 2.12 di tahun 2006. Akan tetapi, turun menjadi 2.04 di tahun 2007. Demikian juga dengan nilai mean STVA, dimana tahun 2005 sebesar 2.60, naik menjadi 2.85 di tahun 2006, dan turun menjadi 2.72 di tahun 2007. Berbeda dengan nilai mean VAHU dan STVA, nilai mean VACA justru mengalami penurunan di tiga tahun pengamatan. Pada tahun 2005, nilai mean VACA sebesar 0.27, turun menjadi 0.26 di tahun 2006, dan turun lagi menjadi 0.25 di tahun 2007. 61 Kinerja keuangan perusahaan sampel yang diproksikan dengan DER, TAT, ROA, ROE, NPM dan PBV merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Tabel 4.3 berikut ini menunjukkan statistic deskriptif atas ukuran-ukuran tersebut untuk periode tahun 2005 sampai 2007. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kinerja Keuangan 2005-2007 Kinerja Keuangan 2005 2006 2007 Mean Mean Mean DER 1.768 1.774 1.626 TAT 0.795 0.806 0..813 ROE 0.229 0.233 0.283 ROA 0.100 0.104 0.156 NPM 0.146 0.144 0.174 PBV 3.052 5.047 9.347 Sumber: Data sekunder diolah, 2009 Secara umum, dalam kurun waktu 2005-2007, kinerja keuangan perusahaan sampel mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio DER di mana di tahun 2005 sebesar 1.768 turun menjadi 1.774 di tahun 2006 dan turun lagi menjadi 1.626 di tahun 2007. Penurunan DER menunjukkan peningkatan kinerja keuangan karena semakin rendah DER, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjang sehingga risiko kegagalan keuangan menjadi lebih rendah. Nilai mean TAT cenderung mengalami peningkatan peningkatan pada tahun 2006 menjadi 0.806 di mana tahun 2005 sebesar 0.795. dan pada tahun 62 2007 naik menjadi 0..813. Semakin tinggi TAT berarti semakin besar kemampuan perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Nilai mean ROA cenderung mengalami peningkatan dari 0.100 pada tahun 2005 dan 2006 dan akhirnya naik menjadi 0.104 di tahun 2007. Berarti kinerja keuangan perusahaan sampel cenderung baik berdasarkan ROA karena semakin tinggi ROA berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam mencetak laba berdasarkan tingkat asset tertentu. Nilai mean ROE mengalami peningkatan dari 0.229 pada tahun 2005 menjadi 0.233 pada tahun 2006 dan akhirnya naik menjadi 0.283 di tahun 2007. Berarti kinerja keuangan perusahaan sampel cenderung baik berdasarkan ROE karena semakin tinggi ROE berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. . Nilai mean NPM mengalami fluktuasi, pada tahun 2005 sebesar 0.146 turun menjadi 0.144 pada tahun 2006 dan akhirnya naik menjadi 0.174 di tahun 2007. Berarti kinerja keuangan perusahaan sampel cenderung baik berdasarkan NPM karena semakin mendekati satu, berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Nilai mean PBV yang relatif mengalami peningkatan selama periode penelitian. PBV adalah sebesar 16,71 pada tahun 2005 yang naik menjadi 21,21 pada tahun 2006 dan akhirnya menjadi 49,43 pada tahun 2007. Semakin tinggi PBV berarti semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. 63

4.2 . Uji Outer Model

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusahaan Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010

1 44 155

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 90

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

ANALISIS PERTUMBUHAN KINERJA INTELLECTUAL CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG MENGALAMI PENURUNAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010).

0 0 17

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011.

0 0 22

Hubungan intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan : studi empiris pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.

1 1 147

Pengaruh financial leverage terhadap kinerja perusahaan studi empiris pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

0 1 67

(ABSTRAK) PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2007).

0 1 2