18
return on investment mengatasi kedua kelemahan tersebut. Peningkatan kemampuan perusahaan dapat terjadi jika ada peningkatan profit margin atau
peningkatan total asset turnover atau keduanya. Dua perusahaan dengan profit margin dan total asset turnover yang berbeda dapat saja memiliki rasio ROA yang
sama.Van Horne, 2005
2.1.5. Return on Equity
Return on Equity ROE, digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfatkan ekuitas shareholders equity yang dimilikioleh perusahaan. Umumnya masalah profitabilitas lebih penting dari masalah profit,
karena profit yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan perusahaan telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui jika
profit dibandingkan dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Perusahaan hendaknya tidak hanya memperhatikan
bagaimana usaha untuk memperbesar profit tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya, karena profitabilitas yang tinggi
merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi pula.
2.1.6. Price to Book Value
Price to Book Value PBV digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya Rasio ini menyangkut tingkat penghasilan
atau return yang diperoleh atas nilai buku saham biasa. Pihak yang berkepentingan dengan rasio ini adalah para pemegang saham biasa, karena hal ini
akan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
19
bagi pemilik perusahaan yang dalam hal ini adalah pemegang saham biasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan antara lain
1. Teknologi Informasi
Mengacu pada resource-based view RBV, perusahaan merupakan kombinasi dari sumber daya dan kemampuan. Ketika sumber daya ini bersifat
unik, memiliki nilai, jarang dimiliki oleh perusahaan lain, dan sulit untuk ditiru, penggunaan semuanya dengan cara yang tepat akan memberi kontribusi bagi
sustainable competitive advantage. Ketika menghadapi lingkungan ekonomi yang diwarnai dengan persaingan sengit, perusahaan harus memiliki kemampuan dalam
inovasi, kualitas, serta kecepatan dalam membangun daya saing. Oleh karena itu, memberi perhatian khusus pada sumber daya guna mengakumulasikan inovasi dan
TI akan memiliki dampak positif bagi kinerja perusahaan. Studi menunjukkan investasi TI memiliki asosiasi positif yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Mengacu pada teori di atas, investasi inovasi dan TI yang lebih besar akan memberi lebih banyak kemudahan bagi tercapainya kinerja yang lebih baik.
2. Tangible assets dan intangible assets
Eksisitensi organisasi bisnis ditentukan oleh kemampuannya mengkreasi dan menyampaikan nilai kepada stakeholders. Kemampuan itu ditentukan oleh
kemampuannya mengkreasi value untuk konsumennya. Sebuah organisasi bisnis tidak mungkin menghasilkan nilai apabila hanya memiliki tangible assets. Nilai
perusahaan ditentukan secara bersam-sama oleh tangible assets dan intangible asssets. Kemampuan organisasi bisnis dalam mengelola dan mengkreasi
keunggulan terletak pada unsur intagible assets, yang juga dikenal dengan istilah
20
intellectual asset, intellectual capital, intellectual property atau knowledge capital. Berdasarkan sudut pandang value craeting activities, aset utama
perusahaan adalah knowledge atau intellectual. Tangible asset hanyalah alat bantu bagi manusia dalam merelisasikan knowledge-nya dalam bentuk produk atau jasa.
Intagible assets bersam-sama dengan intangible assets merupakan satu kesatuan yang menentukan nilai perusahaan dan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan Erawati dan Sudana; 2008
2.2 Intellectual Capital