xvii Rumusan masalah di atas dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah status kualitas sanad Hadis-Hadis tentang ziarah kubur? 2. Bagaimanakah status kualitas matan Hadis-Hadis tentang ziarah kubur?
3. Bagaimana pemahaman Hadis-hadis Tentang Ziarah Kubur?
C. Batasan Istilah
Akar kata ziarah itu sendiri adalah zâra, dengan bentukan berikutnya yazûru- ziyâratan
, ya g a ti ge e ik ya e gu ju gi . Kata e gu ju gi e is ayaka ada ya pertemuan antara dua belah pihak dan salah satu adab bertemu adalah ucapan salam
seperti assalâ u alaykakiku , yang diucapkan si pihak yang ingin bertemu kepada
orang yang dikunjunginya. Jadi, dari awal si penziarah sudah menyampaikan doa keselamatan kepada orang yang dikunjunginya.
Sedangkan kata kubur sendiri asal kata dari kobru , ja a da i ku uu , ya g
artinya menurut Imam Sibawaih adalah bukan berbentuk Fi il tapi isim, dan menurut
Imam Jauhariy yang mengatakan sebuah kiasan atas nama tempat. Dikatakan dalam hadis Nabi saw bahwa Salat pada kuburan itu dilarang, karena disana bercampurnya
antara tanah dengan seorang mayyit yang disertai dengan kenajisannya. Makanya Nabi saw melarang untuk mendirikan sebuah rumah didalamnya kuburan dan melaksanakan
salat diatasnya.
18
Dalam penelitian ini beberapa istilah yang digunakan dan akan menjadi rambu- rambu pembahasan dalam penelitian, supaya tidak bercampur dengan pembahasan lain
yang memungkinkan kesalahan dalam pemahaman juga keluar dari batas-batas penelitian, diantara istilah-istilah tersebut adalah:
D. Tujuan Penelitian
18
Ibn Manzur, Lisanul ‘Arab Beirut: Dar al-Maarif, tt, h. 139-140.
xviii Setelah diuraikan masalah dan rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian
ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui status kualitas sanad Hadis-Hadis tentang ziarah kubur. 2.
Untuk mengetahui status kualiatas matan Hadis-Hadis tentang ziarah kubur. 3.
Untuk mengetahui pemahaman Hadis-Hadis Ziarah Kubur.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang ziarah kubur sebenarnya sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah saw. Begitu juga yang dilakukannya, serta menghindari apa-apa yang di larangnya dengan melihat kwalitas Hadis-Hadis yang dikemukakan dari segi Sanad dan
Matannya, juga untuk mengisi kepustakaan sebagai sumbangsih pemikiran dalam bidang sosisal.
F. Kajian Terdahulu