lxiii
Muhammad bin Yusuf al- Piryabi, Abu Huzaifah Musa bin Mas’ud, Waqi’ bin
Jarrah, Abu Ahmad al-Jubairi.
108
c. Penilaian para ulama Hadis
1. Ali bin al-Madini dari Yahya bin Sa’id al-Qattan berkata: dia adalah
orang yang siqat. 2.
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari ayahnya mengatakan: siqat, siqat. 3.
Ishaq bin Mansur dari Yahya bin Ma’in, dan Abu Abdurrahman al- Nasa’I mengatakan dia adalah orang yang siqat.
4. Abu Qudamah al-Sarahsi dari Abdurrahman bin Mahdi: Ya’la bin
Haris, Mu’arrip bin Wasil, Abu Bakar al-Nahsali, dan Isa bin Abdurrahman adalah golongan orang-orang yang siqat dari beberapa
Syaikh di Kaufah. Sementara Ibnu Hibban mengatakan dalam bukunya al-Siqat, bahwa Imam
Muslim, dan Imam Abu Daud meriwayatkan hadis terhadapnya.
109
d. Natijah al-Dabt wa ‘Adalah.
Meru juk kepada pe dapat pa a Ula a Hadis te hadap Mu a ip i Wasil da
juga dengan memperhatikan ketersambungan sanad hadis yang diriwayatkan, maka dapat dia
il se uah kesi pula ya g e e a gka ahwa Mu a ip i Wasil adalah termasuk pada golongan orang-orang yang Siqat.
4. Muharib bin Disar
a. Biografi
Na a le gkap ya adalah: Muha i i Disa i Ku dus i Ki was i Ja u ah i “ala ah i “oh o i “a la ah i “adus al-Sadusi, gelarnya adalah Abu Disar,
108
al-Mizi, Tahzib, juz XXVIII, h. 260-261.
109
Jamal al-Din Abu al-Hajjaj Yasuf al-Mizi, Tahzib al- Kamal Fi Asma’ al-Rijal Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1983, juz XXVIII, h. 260.
lxiv dikatakan Abu Mutarrip, dikatakan Abu al-Nadr, dikatakan Abu Kurdus, dia sebagai kadi
di Kaufah.
110
Dikataka oleh Muha ad i “a ad da A u Hati ahwa eliau
e i ggal du ia pada wilayah Khalid i A dullah, da e u ut A dul aki i Qa i beliau meninggal pada tahun 116 H.
111
b. Para Guru dan Muridnya
Beliau menerima Hadis dari beberapa gurunya, antara lain: Aswad bin Yazid al-
Nah’I, Jabir bin Abdullah al-Ansari, Sulaiman Buraidah, Silat bin Zupar,
Abdullah ibn Buraidah, Abdullah bin Umar bin Khattab, Abdullah ibn Yazid al-
Khazmi, Ubaid bin Bara’ bin ‘Ajib, Imran bin Hittan.
112
Sedangkan murid yang menerima hadis dari beliau adalah: Anis bin Khalid, Hassan bin Ibrahim al-Kirmani, Hakim bin Ishak, Zaidah bin Kudamah, Zubaid
bin Haris al-Yami, Said bin Masyruk al-Sauri, dan anaknya Sufyan bin Said al- Sauri, Sufyan bin Uyainah, Sulaiman al-
A’mas, Sulaiaman Abu Ishak al-Saibani, Syarik bin Abdullah, Su’bah bin al-Hajjaj, Abu Sinan Dirar bin Marrah al-
Saibani, ‘Asim bin Kulaib, Abdurrahman bin Ishak al-Kufi, Abdulmuluk bin
Umair, Ubaidillah bin Walid al-Wassafi, Ata ’ bin Saib, Qais bin Rabi’,
Muhammad bin Talhah bin Musarrip, Muhammad bin al-Purat, Muhammad ibn Qais al-
Asadi, Mis’ar bin Kidam, Muarrif bin Wasil, anaknya Nadr bin Muharib
bin Disar, Yunus bin Abi Ishak.
113
c. Penilaian para ulama Hadis
1. Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari ayahnya, dan Ishak bin Mansur
dari Yahya bin Ma’in, dan Abu Jur’ah, dan Abu Hatim, Ya’kub ibn Sufyan, dan juga Imam al-
Nasa’I, mereka mengatakan bahwa Muharib bin Disar adalah seorang yang siqat.
2. Ditambahkan oleh Abu Jur’ah bahwa dia adalah seorang yang amanah.
110
al-Mizi, Tahzib, juz XXVII, h. 255.
111
al-Mizi, Tahzib, juz XXVII, h. 258.
112
al-Mizi, Tahzib, juz XXVII, h. 256.
113
al-Mizi, Tahzib, juz XXVII, h. 256.
lxv
3. Kemudian ditambahkan lagi oleh Abu Hatim dengan mengatakan dia
adalah orang yang suduq.
114
d. Natijah al-Dabt wa ‘Adalah.
Merujuk kepada pendapat para Ulama Hadis terhadap Muharib bin Disar dan juga dengan memperhatikan ketersambungan sanad hadis yang diriwayatkan, maka dapat
diambil sebuah kesimpulan yang menerangkan bahwa Muharib bin Disar adalah tergolong orang yang Siqat lagi Suduq.
5. Ibnu Buraidah