19
BAB III PERKEMBANGAN SPN SAMPALI MEDAN 1984 – 1998
3.1. Bangunan Fisik
Sesuai dengan perkembangan zaman, pada tahun 1980-an telah mulai dibangun gedung – gedung atau penambahan – penambahan gedung serta perbaikan –
perbaikan bagi gedung – gedung yang sudah mulai rusak. Seperti barak, karena siswa – siswa yang diterima dalam pendidikan polisi tersebut semakin
bertambah,sesuai dengan penerimaaan atau kuota permintaan polisi yang semakin banyak dibutuhkan. Barak – barak lain dibangun di sebelahnya sebanyak 11 buah
barak dengan kapasitas lebih banyak dari yang sebelumnya. Barak yang pertama hanya menampung siswa – siswa bintara sebanyak 20 - 30 siswa saja, dan barak
yang baru ini dibangun dengan kapasitas kurang lebih 60 – 70 orang didalamnya. Selain penambahan barak, dibangun juga bangunan bagi siswa – siswa
pendidikan untuk beribadah. Disebelah kiri SPN Sampali Medan dibangun sebuah Mesjid dan disebelah kanan dibangun juga bangunan ibadah bagi umat Kristen
sebuah Gereja. Mesjid di SPN Sampali Medan ini diberi nama Mesjid AL BAROKAH dan Gereja dengan nama Gereja Ouikumene. Penambahan bangunan
juga terlihat pada ruangan belajar mengemudi. Ruangan ini dibangun sebagai ruangan belajar teknik mengemudi yang baik sebagai bekal siswa – siswa didik. Kemudian
asrama – asrama polisi ini ditambah jumlahnya, yang tadinya hanya berjumlah 2 blok ditambah menjadi 4 blok, dimana setiap bloknya terdapat kurang lebih 15 – 20 rumah
20
yang saling berhadapan. Didalam membangun beberapa gedung di dalam SPN Sampali Medan, siswa - siswa didik turut serta bergotong royong dalam pelaksanaan
pembangunan. Selain pembangunan dan penambahan bangunan – bangunan di SPN Sampali
Medan ini dilakukan juga perbaikan – perbaikan bagi bangunan – bangunan yang mulai rusak. Perbaikan – perbaikan ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan
keamanan dalam menjalankan pendidikan. Gedung – gedung yang rusak seperti gedung utama dan tribrata diperbaiki. Atap dan dindingnya di renovasi ulang beserta
perlengkapan – perlengkapan didalamnya.Kemudian sejak didirikannya pertama kali lokasi pendidikan polisi ini di daerah Sampali, tidak memakai batas atau pagar. Demi
menjaga dan mewaspadai hal yang tidak diinginkan, pada tahun 1985 dimulailah pembuatan batas – batas area SPN Sampali Medan ini dengan batas berupa tembok
batu setinggi 2 meter. Hal ini dibuat guna menjaga agar warga – warga yang ingin mendirikan
rumahnya tidak mengambil tanah milik SPN Sampali Medan, dan juga demi menjaga agar keadaan kondusif dari keramaian masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan dapat
mengganggu apabila didalam pendidikan masyarakat menonton dan mengikuti proses pendidikan tersebut. Pembangunan batas – batas lokasi tersebut juga guna
menghindari larinya atau kaburnya siswa – siswa calon bintara dari kesatuan atau proses pendidikan yang sedang berlangsung.
21
3. 2. Siswa – Siswa