Konsep Lokasi Konsep ini merupakan konsep khas geografi. Lokasi dibedakan menjadi
REGION pendekatan yang fokus utamanya adalah region atau wilayah tempat suatu gejala dan
masalah geografi tersebut terjadi. Misalnya, dalam mengkaji gempa bumi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat. Pertanyaan yang muncul
adalah mengapa di wilayah tersebut dapat terjadi bencana? Bagaimana persebaran gejala dan masalah tersebut di permukaan bumi, dan faktor apa yang menjadi
sebabnya. Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari regional, wilayah tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Tekanan utama
pendekatannya bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan kepada region yang merupakan tempat atau wadahnya. Jadi, wilayah dan ekologinya berdiri
sendiri dalam satu ruangan. Misalnya dalam melakukan studi tentang masalah kelaparan, kita dapat melakukan pendekatan regional tentang gejala kelaparan tadi.
Dalam hal ini meninjau kelaparan berdasarkan wilayahnya. Pertanyaan yang dapat dikemukakan, yaitu di wilayah-wilayah mana saja kelaparan terjadi? Kita akhirnya
dapat mengungkapkan penyebaran gejala atau masalah kelaparan di permukaan bumi. Berdasarkan penyebarannya kita dapat pula mengungkapkan apa sebabnya
kelaparan itu terjadi di regionwilayah yang bersangkutan. Selanjutnya kita dapat mengungkapkan interelasi dan interaksi gejalakelaparan itu dengan gejala-gejala
yang lain pada region yang sama. Dalam hal ini berarti bahwa kita telah mengungkapkan interelasi dan interaksi keruangan gejala kelaparan dengan gejala
atau faktor geografi lainnya, seperti faktor aktivitas penduduknya. Selanjutnya, dari hasil pendekatan regional dengan didasarkan atas prinsip-prinsip geografi, kita akan
dapat mengadakan deskripsi gejala atau masalah kelaparan tadi pada regionwilayah yang bersangkutan. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapun pendekatan regional adalah mendekati suatu gejala atau masalah dari region
atau wilayah tempat gejala tadi tersebar. Pendekatannya ditekankan kepada region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktivitas
manusianya. Misalnya, masalah pantai. Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita
dapat mengungkapkan interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau mangrove di pantai. Apakah hutan bakau di pantai dapat mengurangi abrasi pantai? Kita dapat
membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi dengan pantai yang ditumbuhi pohon-pohon bakau. Itulah sebabnya antara pendekatan topik, pendekatan
aktivitas manusia, dan pendekatan regional sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan membantu pendekatan lainnya.