diskusi antar siswa. Berbeda dengan siswa yang berperan sebagai pelaksana diskusi
dan penyaji.
c. Konfirmasi. Siswa menyimpulkan tentang
hal-hal yang belum diketahui saat sesi
diskusi nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.;
Penutup a. Melakukan refleksi materi yang telah
dibahas. nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.;
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang dimengerti.
nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.
5 menit
Penugasan Penugasan Terstruktur:
Deskripsikan pengertian pendekatan geografi beserta contoh fenomena yang dapat dikaji
dengan pendekatan tersebut.
E. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat: Laptop, papan tulis, spidol, LCD, proyektor. 2. Sumber Belajar:
a. K. Wardiyatmoko. 2012. Geografi: Untuk SMAMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
b. Eni Anjayani dan Tri Haryanto. 2009. Geografi Untuk Kelas X SMA MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
c. Bagja Waluya. 2009. Memahami Geografi 1 SMAMA: Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. d. Jurnal- jurnal atau artikel di internet.
F. Penilaian
Jenis tagihan : Portofolio
Bentuk tagihan : Laporan hasil diskusi
Bahan diskusi : Deskripsikan pengertian pendekatan geografi beserta contoh
fenomena yang dapat dikaji dengan pendekatan tersebut. 5 menit
LAMPIRAN MATERI PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan metode pendekatan yang khas dalam geografi. Pada pelaksanaan pendekatan keruangan ini harus tetap berdasarkan
prinsip-prinsip yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi, sedangkan yang termasuk pendekatan keruangan, yaitu
pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoretis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi pada kenyataan
praktisnya, berhubungan satu sama lain. Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada
perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa
kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan
membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi
berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
a. Pertanyaan What apa, untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi. b. Pertanyaan When kapan, untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
c. Pertanyaan Where di mana, untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
d. Pertanyaan Why mengapa, untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
e. Pertanyaan Who siapa, untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
f. Pertanyaan How bagaimana, untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.