3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian areal differentiation yaitu
adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling
berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran. Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan permukiman. Langkah
awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng.
Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk
pengembangan kawasan tersebut. Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Kelemahan analisis kompleks wilayah
adalah kurang jelasnya struktur serta fokus yang berorientasi pada masalah. Keunggulannya terletak pada fungsinya sebagai sintesis yang memungkinkan
pemahaman secara holistik dan komprehensif atas wilayah. Hal ini sangat diperlukan di dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya. Pendekatan kompleks wilayah
sebagai salah satu analisis geografi antara lain dikemukakan oleh Hartshorne 1939, Luckermann 1964, Broek 1965, Mitchell 1979, dan Hagget 1983.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Srandakan Mata Pelajaran
: Geografi
KelasSemester : X Ganjil
Standar Kompetensi :
1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi.
Kompetensi Dasar :
1.3 Mengaplikasikan prinsip geografi dalam mengkaji fenomena geosfer.
Indikator :
1.3.1 Menjelaskan prinsip geografi dalam mengkaji fenomena geosfer.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui prinsip geografi dalam mengkaji fenomena geosfer. 2. Siswa mampu menjelaskan prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Materi Pembelajaran
Prinsip geografi ada 4 macam, yaitu: penyebaran, interelasi, diskripsi dan korologi.
1. Prinsip penyebaran, yaitu: Gejala atau fakta geosfer tersebar tidak merata di muka bumi.
2. Prinsip interelasi, yaitu : hubungan saling terkait dalam ruang antara gejala satu dengan lainnya.
3. Prinsip deskripsi, yaitu : penjelasan lebih lanjut mengenai gejala dan fakta yang dipelajari diselidiki
4. Prinsip korologi, yaitu : gejala, fakta, atau masalah geografi di suatu tempat ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya dan intergrasinya dalam ruang dan
waktu. Penerapan prinsip tersebut yaitu misal dalam penanganan banjir. Kalau dilihat dari
distribusinya, maka akan diketahui persebaran wilayah yang terkena banjir. Kalau ditinjau dari interelasinya bisa diketahui kaitan antara banjir dengan keadaan
lingkungan sebagai penyebab. Kalau ditinjau dari diskripsinya bisa diuraikan secara runtut peristiwa terjadinya banjir di suatu wilayah. Secara korologi bisa
menggali masalah banjir tersebut secara terpadu dengan ketiga prinsip tersebut dalam ruang dan waktu.