100
1. Bahan Poros
Tabel 1. Bahan Poros
Jenis Bahan Simbol
Tegangan Tarik Kgcm
2
Nmm
2
Baja Karbon C1010
C1035 C1060
4080 7000
8600 416
714 877
Baja Paduan A3115
6000 612
Nikel-khrom A3140
8800 897
Baja khrom-
molibden A4140
A4119 7200
7280 734
742 Baja nikel-molibden
A8640 A8742
10080 10300
1028 1050
2. Perencanaan Pembuatan Poros
Untuk merencanakan sebuah poros, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Kekuatan poros
Pada poros transmisi misalnya dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga
ada poros yangmendapatkan beban tarik atau tekan, seperti poros baling-baling kapal atau turbin.
Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil poros bertangga atau bila poros
mempunyai alur pasak harus diperhatikan. Jadi, sebuah poros harus direncanakan cukup kuat untuk menahan beban-beban
yang terjadi.
b. Kekakuan poros
Walaupun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup, tetapi jika lenturan dan defleksi puntirannya terlalu besar,
maka hal ini akan mengakibatkan ketidaktelitian pada mesin perkakas atau getaran dan suara misalnya pada turbin dan
kotak roda gigi.
101
c. Putaran kritis
Putaran kritis terjadi jika putaran mesin dinaikkan pada suatu harga putaran tertentu sehingga dapat terjadi getaran yang
terlalu besar. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian yang lainnya. Untuk itu, poros harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritis.
d. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeller dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang
korosif. Demikian pula untuk poros-poros yang terancam kavitas dan poros mesin yang sering berhenti lama.
e. Bahan poros
Bahan untuk poros mesin umum biasanya terbuat dari baja karbon konstruksi mesin, sedangkan untuk pembuatan poros
yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang
sangat tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom, dan baja khrom molybdenum.
III. Metode Pembelajaran:
Pendekatan pembelajaran adalah Metode Ekspositori
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: A. Kegiatan Awal: 10 menit
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Berdoa
3. Melakukan presensi 4. Memotivasi peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa supaya dapat tercapai yaitu:
Peserta didik mampu menyebutkan pengertian dan fungsi poros serta pembuatan poros.
102
B. Kegiatan Inti: 65 menit