33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka
sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik Sugiyono 2011: 13. Proses penelitian ini bersifat dedukatif, artinya untuk menjawab
rumusan masalah digunakan suatu konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan suatu hipotesis. Selanjutnya, hipotesis akan diuji melalui
pengumpulan data lapangan dalam hal ini ujian tertulis. Pengumpulan data digunakan suatu instrumen penelitian. Data-data yang telah terkumpul semua
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau
tidak terbukti. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat
digeneralisasikan menjadi bentuk umum pada populasi tempat sampel tersebut diambil Sugiyono 2011: 14.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu quasi experiment, yaitu penelitian yang mendekati percobaan
sungguhan, yang tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan, harus ada kompromi yang menentukan validitas
34 internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada Nazir, 2005:
73.
B. Validitas Penelitian
Menurut Seniati 2009, validitas penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang dihasilkan. Berbeda dengan validitas alat ukur,
validitas penelitian tidak berkaitan dengan perhitungan statistik seperti pada validitas alat ukur, melainkan berkaitan dengan kontrol terhadap variabel
sekunder. Ada dua jenis validitas dalam penelitian, yaitu validitas internal dan
validitas eksternal Seniati, 2009. Validitas internal berkaitan dengan sejauhmana hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel
terikat yang ditemukan dalam penelitian. Semakin kuat hubungan sebab- akibat antara variabel bebas dan variabel terikat maka semakin besar validitas
internal suatu penelitian. Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian, yaitu sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan pada
subjek, situasi, dan waktu di luar situasi penelitian. Pada penelitian eksperimen, validitas yang ingin dicapai adalah
validitas internal karena penelitian eksperimen merupakan penelitian yang memberikan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu media visual untuk
dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat yang dalam penelitian ini yaitu hasil belajar. Penelitian eksperimen ingin membuktikan hubungan sebab-
akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Salah satu kesulitan yang mungkin timbul dalam penelitian eksperimen
adalah memastikan bahwa variabel terikat memang terjadi karena pengaruh
35 variabel bebas dan bukan karena variabel-variabel lain yang disebut sebagai
variabel sekunder. Untuk itu perlu dilakukan kontrol terhadap variabel sekunder. Pertama kontrol sekunder dilakukan dengan mengontrol faktor
retroactive history, yaitu perubahan yang dialami subjek selama penelitian berlangsung karena subjek mengalami pengukuran variabel terikat sebanyak
dua kali, yaitu sebelum dan sesudah dilakukannya eksperimen. Kontrol terhadap faktor retroactive history dilakukan dengan memberikan waktu
antara pretest dan posttest. Selanjutnya kontrol sekunder dilakukan dengan mengontrol faktor testing, dalam melakukan penelitian dapat memberikan
pretest dan posttest kepada subjek untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Selanjutnya dengan cara mengontrol faktor
instrumentation effect. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian dapat turut mempengaruhi validitas internal penelitian. Dilakukan uji coba sebelum alat
ukur instrumen digunakan untuk mencegah pengaruh instrumentation yang disebabkan oleh alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel.
C. Desain Penelitian