commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada  awal  perkembangan  teknologi  komunikasi  optik,  penguatan  sinyal optik dilakukan dengan mengubah sinyal optik ke sinyal elektrik kemudian sinyal
elektrik  tersebut  dikuatkan  dan  diubah  kembali  ke  sinyal  optik,  jadi  penguatan dilakukan  pada  kawasan  elektrik.  Keadaan  ini  membuat  sistem  jaringan  optik
masih  kurang  efisien,  untuk  itu  suatu  devais  penguat  gelombang  optik
optical amplifier
yang  kompak,  murah  dan  efisien  sangat  diperlukan.  Fungsi  penguat optik  tersebut  untuk  menguatkan  sinyal  optik  tanpa  diubah  ke  sinyal  elektrik.
Beberapa  jenis  penguat  optik  antara  lain:
erbium-doped  fibre  amplifier
EDFA, penguat Raman, dan penguat optik semi konduktor.
Terdapat  berbagai  bahan    yang  digunakan  untuk  membuat  kaca
fiber amplifier
seperti  borate,  fluoride,  germanite,  silicate,  phosphate  dan  tellurite.
Spectroscopic  properties
dari  masing-masing  kaca  bisa  dilihat  pada  Tabel  1.1 ketika  di  doping  dengan  Nd
3+
.  Dari  Tabel  1.1  tersebut  diketahui  bahwa  kaca tellurite  memiliki  nilai  indeks  bias  dan
cross  section
yang  lebih  tinggi  dan
radiative  lifetime
lebih  rendah.  Hal  tersebut  sesuai  dengan  aplikasi  pengguat optik.  Keunggulan  kaca  tellurite  yang  lain  adalah  stabil  terhadap  kristalisasi  dan
kemungkinan  untuk  mendoping  kaca  ini  dengan  ion  tanah  jarang  dengan konsentrasi yang sangat besar
Weber, 2002
. Beberapa alasan tersebut menjadikan kaca  tellurite  merupakan  kaca  yang  mendapat  perhatian  yang  sangat  besar  dari
para peneliti di dunia.
commit to user
2
Tabel 1.1.
Spectroscopic Properties
Berbagai Bahan Kaca Weber, 2002 Bahan kaca
Indeks Bias n
Cross section
pm
2
Peak wavelength
µm Effective
linewidth nm
Radiative lifetime
µs Silicate
1,46 –1,75
0,9 –3,6
1,057 –1,088
34 –55
170 –1090
Germinate 1,61
–1,71 1,7
–2,5 1,060
–1,063 36
–43 300
–460 Tellurite
2,0 –2,1
3,0 –5,1
1,056 –1,063
26 –31
140 –240
Phosphate 1,49
–1,63 2,0
–4,8 1,052
–1,057 22
–35 280
–530 Borate
1,51 –1,69
2,1 –3,2
1,054 –1,062
34 –38
270 –450
Sudah  banyakkomposisi  kaca  tellurite  pernah  dibuat  oleh  para  peneliti, beberapa  komposisi kaca tellurite tersebut terlihat pada Tabel  1.2
Tabel 1.2 Beberapa Contoh Komposisi Kaca Tellurite
No komposisi
reference 1
TeO
2
-BaO-P
2
O
5
Raouf , 2001 2
TeO
2
-BaCl
2
-P
2
O
5
Raouf , 2001 3
TeO
2
-CdPO
3 2
- ZnO Raouf , 2001
4 TeO
2
-P
2
O
5
-PbCl
2
Raouf , 2001 5
TeO
2
-Bi
2
O
3
-BaO Tiefeng Xu dkk, 2011
Tentunya  tidak  semua  perbandingan  mol  menghasilkan  kacaglass  dan hanya  komposisi  perbandingan  mol  yang  ada  dalam
gla ss  forming  region
yang akan menghasilkan kaca yang stabil seperti yang terlihat dalam Gambar 1.1. Pada
Gambar  1.1  tersebut  komposisi  dari  TeO
2
-Bi
2
O
3
-BaO  yang  terbentuk  menjadi kaca hanya pada daerah dengan tanda
O
.
commit to user
3
Gambar 1.1
Glass Forming Region
Kaca dengan Komposisi TeO
2
-Bi
2
O
3
-BaO Tiefeng Xu dkk, 2011
Dalam  pembuatan  kaca, khususnya  pada  kaca tellurite  rentang  suhu  yang diperbolehkan  antara  suhu  gelas  transisi  Tg  dan  suhu  kristalisasi  Tc.  Gambar
1.2  adalah  sifat termal
rare  earth  tellurite  glass
sebagai  acuan dalam  pembuatan kaca tellurite, stabilitas kaca tersebut ditentukan oleh acuan
∆� = �
�
− �
�
. Selain  sifat  termal,  parameter  lain  kaca  yang  perlu  diketahui  adalah  sifat
optik dari kaca tersebut. Sifat optik tersebut antara lain adalah
optical absorption
, indeks  bias,  selain  itu  yang  perlu  diketahui  adalah  densitasnya  yang  merupakan
sifat  fisik  kaca.  Hubungan  antara  indeks  bias  dan  densitas  dari  kaca  tellurite disampaikan  dalam  Gambar  1.3  yang  nilai  tersebut  menenuhi  persamaan    1.1
Raouf , 2001 yang dikenal dengan persamaan Lorentz-Lorenz.
�
2
−1 �
2
+2 �
�
= �
�
1.1 Dimana  M  adalah
molecular  weight,
�adalah  densitas,  n  adalah  indeks  bias  dan �
�
adalah
molar  refraction
. Dimana kita ketahui bahwa
� �
adalah molar volume.
commit to user
4 Berdasar  persamaan  1.1  tersebut  maka  besarnya  nilai
� dan n  berbanding  lurus. Nilai  1,2,3,4,5,6  pada  Gambar  1.3  adalah  kaca  dengan  komposisi  TeO
2
dengan LiO
2
,Na
2
O,K
2
O,Rb
2
O,MgO  dan  SrO  komposisi  dua  bahan  tersebut  dikenal dengan
Binary Sistem
.
Gambar 1.2 Sifat Termal Rare Earth Tellurite pada TeO
2 0.9
La
2
O
3 0.1
dan TeO
2 0.9
Sa
2
O
3 0.1
. Raouf , 2001 Tm
Tc Tc
Tg Tg
Tm
commit to user
5
Gambar 1.3 Plot Lorentz-Lorenz Untuk Kaca Alkali-Tellurite Raouf , 2001
Untuk  mendapatkan  kaca  tellurite  yang  dapat  berfungsi  sebagai  penguat, kaca tellutire bisa didadah dengan ion tanah jarang. Ion tanah jarang
Rare Earth Elements
seperti Erbium Er dan Ytterbium Yb bekerja pada window 1550 nm, sedangkan  untuk  window  1300  nm  digunakan  unsur  Neodymium  Nd  dan
Prasedymium  Pr.  Kinerja  sebuah  penguat  optik  secara  umum  dipengaruhi  oleh tingkat-tingkat  energi  ion  tanah  jarang  yang  digunakan  untuk  mendadah  kaca
tersebut.  Secara  umumdiagramtingkat  energikaca  tellutire  yang  didadah Er
3+
ditampilkan  dalam  Gambar    1.4.  Dalam  gambar  tersebut  diketahui  berbagai proses  dalam  kaca  tellurite,  seperti
pumping
,
absorption
,
emission
sehingga  kita mengetahui  proses  penguatan  dari  kaca
optica l  amplifier
.  Pada  gambar  1.4 tersebut elektron pada tingkat dasar
4
I
152
di pumping ke tingkat energi diatasnya,
1.  LiO
2
2.  Na
2
O 3.  K
2
O 4.  Rb
2
O 5.  MgO
6.
SrO
commit to user
6 kemudian elektron akan mengalami absorpsi dan emisi. Dalam proses emisi itulah
terjadi penguatan optik. Banyak parameter yang menjadi ukuran baiknya sebuah kaca, hal tersebut
tergantung  akan  kegunaan  kaca.  Kaca  yang  digunakan  untuk
optical  amplifier
tentunya  harus  memiliki  berbagai  parameter  seperti
optical  absorption,  density
dan
refractive  indeks
yang  baik  pula.  Berdasar  kondisi  tersebut  maka  dalam penelitian  ini  akan  mengkaji pembuatan kaca tellurite  yang didadah  dengan Er
3+
dilakukan  dengan  menvariasikan  konsentrasi  Er
3+
.  Komposisi  bahan  yang digunakan dalam penelitian ini adalah 55TeO
2
-2Bi
2
O
3
-43-
x
ZnO-
x
Er
2
O
3
dimana
x= 0,5;  1;  1,5;  2;  2,5.
Pengunaan  komposisi  tersebut  berkaitan  dengan
glass forming  region
seperti  yang  dalam Gambar 1  yang didapatkan setelah  melakukan penelitian yang dijelaskan dalam bab 4.
Gambar 1.4Tingkat EnergiKaca Tellurite Didadah Er
3+
Digonnet, 2001
commit to user
7
B. Rumusan Masalah