Absorpsi dan Emisi Cross Section

commit to user 27

E. Karakteristik Erbium Doped Fiber Amplifier EDFA

Sifat-sifat dasar Erbium Doped Fiber Amplifier EDFA meliputi transisi cross section, lifetime, linewidth, dan broadening . Pembahasan lainnya adalah tentang spektroskopi ion-ion Erbium.

1. Absorpsi dan Emisi Cross Section

Cross section merupakan parameter yang menyatakan kemampuan suatu ion untuk mengabsorpsi atau mengemisi cahaya. Transisi cross section adalah suatu transisi antara dua keadaan dari suatu ion yang mewakili probabilitas transisi untuk melakukan emisi atau absorpsi cahaya. Dua keadaan tersebut mempunyai hubungan dengan energi E 1 dan E 2 E 1 E 2 . Probabilitas transisi untuk mengabsorpsi suatu foton dari energi E 2 -E 1 adalah sebanding dengan absorpsi cross section 12 , dan untuk emisi foton adalah sebanding dengan emisi cross section 21 . Dimensi cross section adalah suatu luasan. Hubungan yang menyatakan tentang jumlah daya cahaya P abs pada frekuensi ω yang diserap oleh sebuah ion ditunjukkan dalam persamaan 2.19 Becker dkk, 1999 � = 12 . 2.19 Dimana I adalah menghasilkan kecepatan absorpsi sejumlah foton , dan dinyatakan dalam bentuk persamaan 2.20 Becker dkk, 1999 � = 12 ℏ� = 12 Φ� 2.20 dimana Φ ω adalah fluks foton dalam satuan jumlah foton per luasan per waktu. Jumlah daya cahaya yang terstimulasi oleh ion-ion dengan intensitas cahaya yang mengenainya ditunjukkan dalam bentuk persamaan 2.21 Becker dkk, 1999 commit to user 28 � = 21 . 2.21 Total perubahan daya untuk suatu intensitas yang melintasi ion-ion ditunjukkan dalam persamaan 2.22 Becker dkk, 1999 Δ� = � − � = � 2 21 − � 1 12 2.22 dimana N 1 adalah populasi ion-ion pada tingkat energi terbawah ground state atau tingkat 1, dan N 2 adalah populasi ion-ion pada tingkat energi teratas excited state atau tingkat 2. Perubahan populasi tingkat 1 dan 2 ditentukan oleh kekuatan transisi antara subtingkat individu yang menyusun masing-masing tingkat. Bilamana semua subtingkat mempunyai populasi yang sama, atau kekuatan transisi antara subtingkat-tingkatnya sama, maka akan didapat suatu pernyataan dalam bentuk persamaan seperti Becker dkk, 1999 � 2 = 12 � � � 1 2.23 � 2 = − � 21 + 21 � � � 2 2.24 dimana � 1 dan � 2 adalah populasi ion-ion pada tingkat ground state dan tingkat exited state � � adalah rapat fluks foton dalam satuan jumlah foton per bandwidth frekuensi per volume , 12 � � adalah kecepatan absorpsi, � 21 adalah kecepatan emisi spontan, dan 21 � � adalah kecepatan emisi terstimulasi. Hubungan transisi ion-ion tersebut ditunjukkan dalam Gambar 2.12. commit to user 29 Gambar 2.12. Hubungan Absorpsi dan Emisi Transisi Cahaya Dalam Sistem Becker dkk, 1999. Secara umum tingkat-tingkat energi mengalami degenerasi . Tingkat 1 dengan degenerasi g 1 mempunyai subtingkat-subtingkatm 1 , dan tingkat 2 mempunyai degenerasi g 2 mempunyai subtingkat-subtingkat m 2 . Persamaan 2.9 dan persamaan 2.10 mempunyai hubungan transisi antara subtingkat-subtingkat. Kecepatan transisi terstimulasi antara subtingkat-subtingkat m 1 dan m 2 yang dinyatakan sebagai R m 1 ,m 2 mempunyai bentuk persamaan sebagai berikut Becker dkk,1999 � 2 = � 1 , 2 � 1 1 , 2 2.25 dan syarat hubungan untuk emisi adalah � 2 = − � 1 , 2 + � 1 , 2 � 2 1 , 2 2.26 Dimana � 1 , 2 adalah kecepatan transisi spontan antara sub tingkat m 1 dan m 2 . Bilamana semua sub tingkat mempunyai populasi sama, dan masing-masing subtingkat m 1 untuk tingkat 1 mempunyai � 1 = � 1 � 1 dan untuk tingkat 2 mempunyai � 2 = � 2 � 2 , Selanjutnya didapatkan hubungan sebagai berikut Becker dkk, 1999. 21 � � = 1 � 2 � 1 , 2 1 , 2 2.27 commit to user 30 dan 12 � � = 1 � 1 � 1 , 2 1 , 2 2.28 Gambar 2.13 memberikan ekspresi eksak untuk semua cross section transisi tingkat 1 ke tingkat 2 sebagai jumlah yang dipertimbangkan dari transisi cross section antar subtingkat. Gambar 2.13. Struktur Tingkat Energi Untuk Dua Buah Multiplet 1 dan 2 Becker dkk, 1999. Emisi dan absorpsi cross section untuk transisi 1 2 mempunyai hubungan yang dinyatakan dalam persamaan 2.29 dan 2.30 Becker dkk,1999. � = − 2 � 2 1 , 2 2 , 1 � 2.29 dan � = − 1 � 1 1 , 2 1 , 2 � 2.30 commit to user 31 Z i adalah fungsi pembagi, = − 1 � 1 , 2 , � dan � adalah emisi dan absorpsi cross section, k adalah Konstanta Boltzman JK dan T adalah temperatur derajat Kelvin. Cross section antar subtingkat 1 , 2 � mengandung semua informasi bentuk garis lineshape . Semua kasus dalam tingkat ini adalah mempunyai populasi sama dan persamaan persamaan 2.29 dan 2.30 dapat direduksi menjadi Becker dkk, 1999. 21 � = 1 � 2 2 , 1 2 , 1 � 2.31 dan 12 � = 1 � 1 2 , 1 1 , 2 � = � 2 � 1 21 � 2.32 Pembagian persamaan 2.29 dengan persamaan 2.30, dan menggunakan fakta bahwa 2 = 1 + � − 12 akan didapat hasil seperti ditunjukkan dalam persamaan berikut ini Becker,1999. � � = 1 2 − 2 � 2 1 , 2 2 , 1 � − 1 � 1 1 , 2 1 , 2 � = 1 2 12 − � � − 1 � 1 , 2 2 , 1 � − 1 � 1 , 2 1 , 2 � = 1 2 12 − � � 2.33 commit to user 32 Pernyataan kuantitas 1 2 12 � sering digantikan dengan pernyataan � � dimana ε adalah energi transisi rata-rata antara dua manifold lapisan- lapisan dalam tingkat energi. Transisi Er 3+ untuktingkat 4 I 152 4 I 132 yang berhubungan dengan emisi cross section dan absorpsi cross section dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik oleh teori McCumber seperti berikut Becker,1999. 21 � = 21 � �− � � 2.34

2. Lifetime