Metode Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian

commit to user 40 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Pembuatan kaca tellurite yang didadah ion Er 3+ dibuat dengan melt – quenching technique , komposisi bahan yang dilakukan pada penelitian ini adalah 55TeO 2 -2Bi 2 O 3 -43- x ZnO- x Er 2 O 3 dimana x= 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 . Proses karakterisasi kaca yang dilakukan adalah uji UVVIS, uji n indeks bias dan uji massa jenis.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Optik Jurusan Fisika Fakultas MIPA dan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret mulai dari bulan April 2011 sampai dengan Juni 2012

C. Alat dan Bahan

1. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antaralain: 1. Neraca digital 2. Mortir dan alu 3. Crucible 4. Furnace 5. Ultra Violet-Visible Spektroscopy UV-Vis lambda 25 6. Polish 7. Prima kopling dengan perlengkapanya 8. Pycnometer commit to user 41 9. Sumber laser

2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1. TeO 2 Tellurium Oxide 2. ZnO Zinc Oxide 3. Bi 2 O 3 Bismuth Oxide 4. Er 2 O 3 Erbium Oxide

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap Gambar 3.1 Gambar 3.1. Diagram Alir Tahap-Tahap Penelitian Keterangan dari diagram alir tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut: PersiapanAlat Dalam penelitian ini peralatan fabrikasi kaca yang digunakan yang digunakan adalah neraca digital untuk menimbang massa komposisi bahan sampel, mortir dan alu untuk Persiapan alat Persiapan bahan Fabrikasi kaca tellurite didadah Er 3+ meliputi pebuatan sampel, aneling , polish Karakterisasi kaca tellurite didadah Er 3+ meliputi uji UVVIS dan uji n indeks bias dan uji  massa jenis Analisis commit to user 42 mencampur dan menghaluskan bahan, furnace untuk memanaskan sampel serbuk hingga menjadi cair, dengan demikian bisa dicetak dalam mulk cetakan. Persiapan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah TeO 2 Tellurium Oxide , ZnO Zinc Oxide , Bi 2 O 3 Bismuth Oxide dan Er 2 O 3 Erbium Oxide . Bahan tersebut berbentuk serbuk kemudian ditimbang dengan neraca digital sesuai dengan perbandingan komposisi yang dilakukan yaitu dengan 55TeO 2 -2Bi 2 O 3 -43- x ZnO- x Er 2 O 3 dimana x= 0,5-2,5, perhitungan masing-masing sampel terlampir. Setelah bahan selesai ditimbang kemudian dicampur dan dihaluskan dengan mortar dan alu. Campuran yang telah disiapakan tersebut kemudian diletakkan dalam wadah crucible platina, untuk dilakukan proses fabrikasi. Fabrikasi Kaca Tellurite doped Er 3+ Campuran bahan serbuk yang telah diletakkan dalam wadah crucible platina kemudian dipanaskan dileburkan dalam furnace listrik, furnace diatur pada temperatur 900 C selama 1 jam, selama pemanasan itu sampel di aduk-aduk berulangkali untuk manjadikan sampel homogen. Bersamaan dengan peleburan sampel, mould stainless steel cetakan kaca yang akan digunakan untuk mencetak kaca terleih dahulu disiapkan. Mould mula-mula dihaluskan di -polish dengan amplaskertas penghalus hingga mengkilat. Setelah di cuci, mould diletakkan dalam aniling furnice pada suhu 265 C. Casting pencetakan dilakukan dengan cara menuangkan leburan panas dalam mould yang bersuhu 265 C secara cepat lalu didinginkan secara natural. Setelah kaca dalam keadaan dingin bersuhu kamar dan dicek dalam keadaan baik tidak ada makro kristal serta tidak pecah, maka proses aniling kemudian dilakukan. Proses aniling yaitu pemanasan pada suhu sekitar 265 C selama 3 jam kemudian didinginkan dengan commit to user 43 laju 2 Cmenit menuju suhu kamar. Hal ini dilakukan supaya sampel dibuat mendapatkan perlakukan panas yang sama sehingga doping Er 3+ menjadi homogen. Setelah proses ini selesai selanjutnya sampel di polish amplas untuk menghaluskan permukaan dan menjernihkan kaca. Polish dilakukan dari grade kasar ke halus dengan spesifikasi grade 1000, 2400 dan 4000. Karakterisasi Kaca Tellurite doped Er 3+ Uji UVVIS Uji UVVis spektrometer pada masing-masing sampel di ukur dengan mengunakan Ultra Violet-Visible Spektroscopy UVVis lambda 25. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 200 nm sampai dengan 1100nm dengan range kenaikan panjang gelombang 0,1nm. Data yang didapatkan dari Uji ini adalah nilai absorbansi dan transmitansi dari masing-masing sampel. Uji n indeks bias Penentuan nilai indeks bias bahan penelitian ini dilakukan dengan cara pengukuran reflektansi dengan metode sudut Brewster. Sampel diletakkan pada posisis tegak dengan permukaan di sinari laser HeNe dengan panjang gelombang 632,8 nm di dalam ruangan gelap. Penentuan nilai indek bias dilakukan dengan cara mencari nilai intensitas terendah yang dihasilkan dari pemantulan cahaya terhadap bidang sampel dengan cahaya terpolarisasi T m . Atau dengan kata lain seluruh sinar hampir semuanya ditransmisikan, nilai reflektansi mendekati nol. Sudut pantul dimana intensitas didapat disebut dengan sudut Brewster. Besarnya nilai indeks bias dapat di tentukan dengan persamaan � 2 = �� . Persamaan tersebuat didapatkan dari persamaan dasar �� = � 2 � 1 dimana � 1 = 1 karena cahaya datang dari udara menuju ke bahan dengan indeks bias � � 2 = �. commit to user 44 Pada penelitian ini intersitas sudut diambil dari sudut 5 sampai dengan 70 kemudian pada pengukuran kedua dilakukan pada sudut 55 sampai dengan 70 kemudian pada pengukuran ketiga dilakukan pada rentang sudut disekitar nilai reflektansi minimum. Uji  massa jenis Pengujian massa jenis bertujuan untuk mengetahui berapa besar massa jenis dari sampel, pengukuran ini mengunakan pycnometer, dengan rumus dasar � = � . Diawali dengan menimbang pycnometer m , menimbang pycnometer yang terisi sampel m 1 , menimbang pycnometer yang terisi sampel dan aquades m 2 , serta menimbang pycnometer yang terisi aquades m 3 . Volume penambahan aquades dapat dicari dengan persamaan � ′ �2� = ′ �2� � �2� 3.1 Volume sampel peruapakan pengurangan volume aquades dengan Volume penambahan aquades, yang dituliskan dalam persamaan 3.2 � = � − � ′ �2� = �2� − ′ �2� � �2� 3.2 Dengan hasil tersebut dapat dicari nilai massa jenis dari sampel dengan persamaan berikut ini � = � 3.3 Adapun nilai-nilai m H2O, m H2O, m s didapatkan dengan ketentuan sebagai berikut ini m H2O : massa penambahan aquades m 2 -m 1 m H2O : massa aquades m 3 -m m s : massa sampel m 1 -m ρ H2O : massa jenis aquades commit to user 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan