17
kurang baik, sering menghindar, tidak bisa menarik simpati orang lain Hakim, 2005: 12-24.
Surya 2007: 2 menyatakan bahwa sebenarnya gejala-gejala tidak percaya diri mula-mula muncul karena adanya ketakutan,
keresahan, khawatir, rasa tak yakin yang diiringi dengan dada berdebar- debar kencang dan tubuh gemetar ini bersifat psikis atau lebih didorong
oleh masalah kejiwaan anak dalam merespon rangsangan dari luar dirinya. Akibatnya anak menjadi tertekan dan mengalami kesulitan
dalam memusatkan kosentrasi pikiran, melemahkan motivasi dan daya juang anak. Pada ahhirnya anak tidak mampu mengaktualisasikan
kemampuannya dengan baik.
2.2.4 Ciri – Ciri Orang Yang Percaya Diri
Menurut Hakim 2005: 5 ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri tinggi antara lain:
a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul didalam
berbagai situasi. d.
Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.
e. Memilki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang
penampilannya. f.
Memiliki kecerdasan yang cukup. g.
Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup. h.
Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya ketrampilan berbahasa asing.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
18
k. Memilki pengalaman hidup yang menempa mentalnya
menjadi kuat dan tahan didalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai
masalah, misalnya didalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam
menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini, adanya masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa
percaya diri seseorang.
2.2.5 Ciri – Ciri Orang Yang Tidak Percaya Diri
Menurut Hakim 2005: 8-9 ciri-ciri orang yang tidak percaya diri antara lain:
a. Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat
kesulitan tertentu. b.
Memliki kelemahan atau kekurangan dari segi mental, fisik, sosial atau ekonomi.
c. Sulit menetralisasi timbulnya ketegangan didalam suatu
situasi. d.
Gugup dan terkadang bicara gugup. e.
Memliki latar belakang pendidikan yang kurang baik. f.
Memliki perkembangan yang kurang baik sejak masa kecil.
g. Kurang memiliki kelebihan pada bidang tertentu dan tidak
tahu bagaimana cara mengembangkan diri untuk memiliki kelebihan tertentu.
h. Sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih
dirinya. i.
Mudah putu sasa. j.
Cenderung bergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah.
k. Pernah mengalami trauma
l. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah.
Misalnya dengan menghindari tanggung jawab atau mengisolasi diri yang menyebabkan rasa tidak percaya
dirinya semakin buruk.
19
2.2.6 Jenis-Jenis Kepercayaan Diri