Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Dan Alat Pengumpul Data

44

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Di dalam metode penelitian prosedur yang digunakan harus tepat agar tujuan penelitian yang inginkan dapat tercapai dan pelaksanaan penelitian secara sistematis. Adapun langkah-langkah yang harus ditentukan adalah jenis penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode dan alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas, dan analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian ini ada perlakuan dari peneliti. Perlakuan yang akan diberikan berupa pemberian modeling terhadap siswa yang memiliki rasa percaya diri rendah. Tetapi dalam penelitiannya ada unsur diskriptif karena peneliti ingin mengetahui gambaran kepercayaan diri sebelum dan sesudah diberi treatment. Karena ada unsur penelitian maka jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Penelitian eksperimen ada perlakuan. Maka dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap orang lain dalam kondisi yang terkendalikan, Sugiyono, 2006: 107 45

3.2 Desain Penelitian

Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini, ada beberapa desain eksperimen yaitu pre-eksperimental designs, true eksperimental designs, factorial designs, dan quasi eksperimental designs Sugiyono: 2006: 109-114. Dari beberapa desain eksperimen, peneliti menggunakan pre- eksperimental designs karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Alasannya masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil ekesperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak Sugiyono: 2006: 109 Bentuk pre-ekspermental designs yang digunakan yaitu one-group pre test-pos test design. Pada design ini terdapat pre test sebelum diberi perlakuan dan post test setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan setelah diberi treatment. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan: 1 O = Nilai pretest sebelum diberi perlakuan 2 O = Nilai postest setelah diberi perlakuan X = Perlakuan Sugiyono: 2006: 111 O 1 X O 2 46

3.3 Variabel penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian.

3.3.1 Identifikasi variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas independen dan variabel terikat dependen. a. Variabel independen bebas, sebagai variabel stimulus, input, prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat. Jadi variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi. Yang menjadi variabel bebasnya adalah modeling X. b. Variabel dependen terikat, sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat adalah variabel yang yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikatnya adalah kepercayaan diri Y.

3.3.2 Hubungan antar variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel. Variabel bebas adalah teknik modeling X dan variabel terikatnya adalah kepercayaan diri Y. Keterangan : X : Teknik Modeling Y : Kepercayaan Diri X Y 47

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 117. Untuk itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMU Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 20082009.

3.4.2 Sampel

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan melalui purposive sampling. Maksudnya teknik pengambilan sampelnya dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu Sugiyono: 2006: 61. Alasannya karena peneliti hanya ingin meneliti siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah saja. Dengan kata lain pengambilan sampelnya berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Sebelum peneliti memilih subjek yang akan diteliti, peneliti terlebih dulu melakukan pretest. Hasil dari pretest tersebut akan terlihat siswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Setelah diketahui siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah kemudian dijadikan sampel dalam penelitian. kemudian diberi treatment atau perlakuan. Setelah itu, peneliti melakukan posttest untuk menilai apakah ada peningkatan setelah diberikan treatment atau perlakuan. 48

3.5 Metode Dan Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam penelitian. Mengumpulkan data harus tepat dengan variabel yang akan diteliti. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan dan reliabel. Untuk memperoleh data yang dimaksud maka metode dan alat yang digunakan sebagai berikut:

1. Skala Psikologis

Karena data yang akan diungkap dalam penelitian ini berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian maka peneliti menggunakan skala psikologis. Nantinya skala itu digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepercayaan diri siswa di SMU Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2008 yang berupa skala kepercayaan diri. Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut afektif. Menurut Azwar, S 2005: 5-7 teknik pengumpulan data berupa skala psikologi mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Data yang diungkap berupa konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian. b. Stimulus berupa pertanyaan tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleksi keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan. c. Responden sekalipun memahami isi pertanyaannya, namun biasanya tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan tersebut. d. Responden terhadap skala psikologi diberi skor melewati proses penskalaan. 49 e. Skala psikologi hanya diperuntuhkan guna mengungkap suatu atribut tunggal. f. Skala psikologi harus teruji reliabilitasnya secara psikometris karena relevansinya isi dan konteks kalimat yang digunakan sebagai stimulus lebih terbuka terhadap eror. g. Validitas skala psikologi lebih ditentukan oleh kejelasan konsep yang hendak diukur dan operasionalisasinya. Tabel 3.1 Kelebihan dan kelemahan penggunaan skala psikologi sebagai alat pengumpul data Kelebihan Kelemahan Data yang diungkap oleh skala psikologi berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian. Atribut psikologi bersifat latenttidak tampak. Respons tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar atau salah”, semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Item dalam skala psikologi didasari oleh indikator-indikator perilaku yang jumlahnya terbatas. Stimulus berupa pertanyaan biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan; dan sekalipun responden memahami isi pertanyaannya, biasannya tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan yang sesungguhnya diungkap oleh peneliti. Respon yang diberikan oleh subjek sedikit-banyak dipengaruhi oleh variable tidak relevan seperti suasana hati subjek, kondisi dan situasi sekitar, kesalahan prosedur administrasi, dan semacamnya; Atribut psikologi yang terdapat dalam diri manusia stabilitasnya tidak tinggi Interprestasi terhadap hasil ukur psikologi hanya dapat dilakukan secara normatif. Azwar, 2005: 2-7 Data yang diperoleh dalam pengukuran skala psikologis berupa data interval, maka penskalaan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social Sugiyono, 2006: 134. 50 Fenomena sosial ditetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Untuk jawaban setiap item-item instrument, peneliti menggunakan jawaban berserta skornya yaitu sebagai berikut: a. Sangat Sesuai SS diberi skor : 5 b. Sesuai S diberi skor : 4 c. Kurang Sesuai KS diberi skor : 3 d. Tidak Sesuai TS diberi skor : 2 e. Sangat Tidak Sesuai STS diberi skor : 1 Tabel 3.2 Kategori Jawaban Intrumen Penelitian Pernyataan Positif Pernyataan Negatif No Jawaban Nilai No Jawaban Nilai 1 SS 1 1 SS 5 2 S 2 2 S 4 3 KS 3 3 KS 3 4 TS 4 4 TS 2 5 STS 5 5 STS 1 Untuk mendiskrpisikan tingkat kepercayaan diri yang memiliki rentangan skor 1 – 5, dibuat interval kepercayaan diri ini yang ditentukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah skor maksimal = 64 x 5 = 320 Jumlah skor minimal = 64 x 1 = 64 51 Panjang interval kelas = s Banyakkela Range = 256 : 5 = 51.2 Hadi, S. 2000: 15 Berdasarkan panjang kelas interval tersebut, maka kategori tingkat kepercayaan diri dapat disusun sebagai berikut: Tabel 3.3 Kategori Tingkatan Kepercayaan Diri Interval Interval Kategori 268.8 Skor ≤ 320 84 ≤ 100 Sangat Tinggi 217.6 Skor ≤ 268.5 68 ≤ 84 Tinggi 166.4 Skor ≤ 217.6 52 ≤ 68 Sedang 115.2 Skor ≤ 166.4 36 ≤ 43.75 Rendah 64 Skor ≤ 115.2 20 ≤ 43.75 Sangat Rendah

2. Observasi

Selain memakai skala psikologis dalam mengumpulkan data-data, peneliti juga menggunakan metode observasi. Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakuykan secara sistematik gekala-gejala tingkah laku yang tampak Mugiharso, 2005:81. Adapun alasan menggunakan metode observasi sebagai metode pengumpulan data adalah untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan serta pemahaman mengenai diri subjek, juga untuk menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang diperoleh melalui skala kepercayaan diri. 52

3.6 Instrument Penelitian

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25