Perilaku Pasca Pembelian Uji Asumsi Klasik

83 Hasil pernyataan responden menunjukkan bahwa sebanyak 71 responden 48 menyatakan setuju dan 23 menyatakan sangat setuju membeli sepeda motor merek Honda karena kualitasnya dapat diandalkan.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Pernyataan responden tentang puas membeli sepeda motor merek Honda, sehingga akan melakukan pembelian lagi pada waktu yang lain, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.33 Puas Membeli Sepeda Motor Merek Honda, Sehingga akan Melakukan Pembelian Lagi Pada Waktu yang Lain No Keterangan Jumlah Persentase 1 Sangat tidak setuju - - 2 Tidak setuju 3 3 3 Netral 31 31 4 Setuju 48 48 5 Sangat Setuju 18 18 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer diolah Hasil pernyataan responden menunjukkan bahwa sebanyak 66 responden 48 menyatakan setuju dan 18 menyatakan sangat setuju merasa puas membeli sepeda motor merek Honda, sehingga akan melakukan pembelian lagi pada waktu yang lain. Pernyataan responden tentang akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli sepeda motor merek Honda, dapat dilihat pada tabel berikut ini : 84 Tabel 4.34 Akan Merekomendasikan Kepada Orang Lain Untuk Membeli Sepeda Motor Merek Honda No Keterangan Jumlah Persentase 1 Sangat tidak setuju - - 2 Tidak setuju 3 3 3 Netral 25 25 4 Setuju 58 58 5 Sangat Setuju 14 14 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer diolah Hasil pernyataan responden menunjukkan bahwa sebanyak 72 responden 58 menyatakan setuju dan 14 menyatakan sangat setuju akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli sepeda motor merek Honda.

4.3. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian yang menggunakan teknik analisa regresi maka ada persyaratan atau pengujian yang harus dilakukan sebelum nantinya bisa dilakukan pengujian analisis regresi. Persyaratan atau pengujian yang dilakukan tersebut dinamakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas dari data masing-masing variabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai signifikan kolmogrov-smirnov test terhadap data yang dihasilkan. Data memenuhi syarat normal jika nilai sig kolmogrov-smirnov lebih besar dari α = 0,05. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut Lampiran 6, One-Sample Kolmogorov-Smirnov, sig : 85 Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai sign. kolmogorov –smirnov variabel karakteristik bintang idola iklan sebesar 0,084, sedangkan citra produk sebesar 0,106 dan keputusan pembelian sebesar 0,76. Kesemua nilai sign. yang didapat lebih besar dari α = 0,05, hal tersebut menunjukkan data yang digunakan memenuhi uji normalitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel independen dengan nilai data. Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali,2001:105. Hasil uji heteroskedastisitas yang didapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut lampiran 7, Grafik Scatter Plot : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 100 100 100 31,40 38,85 38,79 3,618 4,482 4,785 ,126 ,121 ,128 ,082 ,065 ,097 -,126 -,121 -,128 1,260 1,212 1,279 ,084 ,106 ,076 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Karakteristik Bintang Idola Iklan Citra Produk Keputusan Pembelian Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. 86 Sumber : Data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatter Plot Grafik scatter plots menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, dimana titik-titik tersebut menyebar ke seluruh daerah sumbu X maupun sumbu Y, sehingga grafik tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan apakah ada korelasi diantara variabel independen. Pengujian tidak adanya multikolinearitas dapat dilihat jika nilai tolerance value berada di atas 0,1 dan variance inflation value atau nilai VIF masing-masing 2 1 -1 -2 -3 -4 Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 Regr ess ion St udent iz ed R esi dual Dependent Variable: Keputusan Pembelian Scatterplot 87 variabel independen berada di bawah 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut lampiran 8, Colinearity Statistic: Tabel 4.36 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Data primer yang diolah Hasil uji multikolinearitas memperlihatkan bahwa nilai tolerance semua variabel independen berada di atas 0,1 dan nilai VIF berada di bawah 10, maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel independen karakteristik bintang idola iklan dan citra produk.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali 2001:95. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson DW dalam tabel Durbin- Watson d. Pada uji ini disebut tidak terjadi autokorelasi jika hasil uji Durbin Watson DW disekitar angka 1,55 – 2,46 Ghozali 2001: 277, Coefficients a ,435 2,300 ,435 2,300 Karakteristik Bintang Idola Iklan Citra Produk Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Keputusan Pembelian a. 88 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel klasifikasi nilai d berikut ini: Tabel 4.37 Tabel Klasifikasi Nilai d Nilai d Keterangan 1,10 Ada autokorelasi 1,10 – 1,54 Tidak ada kesimpulan 1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,46 – 2,90 Tidak ada kesimpulan 2,90 Ada autokorelasi Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil uji Durbin Watson pada penelitian ini adalah 2,049 lampiran 8, Tabel Model Summary, Kolom Durbin Watson, karena angka, 2,049 terletak di antara 1,55 – 2,46, maka tidak terjadi autokorelasi.

4.4. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24