19
E. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL MAGANG III
Setelah semua masalah dari hasil observasi diidentifikasi, maka disusun beberapa program kerja yang dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan, antara
lain: 1. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat sekolah
2. Kemampuan dan keterampilan mahasiswa 3. Adanya dukungan masyarakat sekolah dan instansi terkait
4. Tersedianya berbagai sarana dan prasarana 5. Tersedianya waktu
6. Kesinambungan program Adapun rumusan program PPL Magang III yang akan dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Magelang adalah: 1. Kegiatan Mengajar
a. Observasi b. Mendampingi atau Mengamati Kegiatan Pembelajaran di Kelas
c. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing d. Bimbingan dengan Guru Pembimbing
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP f. Membuat Media Pembelajaran
g. Praktek Mengajar Terbimbing h. Evaluasi Penilaian Lembar Kerja Siswa
2. Kegiatan Non Mengajar a. Membantu Kegiatan Guru Pembimbing
b. Piket Ketertiban dan Piket Guru c. Mengikuti Upacara Bendera
d. Mengikuti Senam SKJGerak Jalan e. Mengikuti pelaksanaan HUT SMK N 1 Magelang dan HUT RI ke 71
f. Menyusun Laporan PPL 3. Kegiatan Tambahan
Kegiatan tambahan berupa kegiatan yang diluar perumusan program kerja PPL Magang III.
20
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN
PROGRAM UNGGULAN
A. PERSIAPAN 1. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta
a. Orientasi Pembelajaran Mikro Pengajaran mikro merupakan mata kuliah wajib tempuh dan wajib
lulus bagi mahasiswa program studi kependidikan terutama menjelang PPL Magang III. Mata kuliah ini diikuti oleh mahasiswa semester VI dimana
disemester selanjutnya yaitu semester VII mahasiswa akan diterjunkan di sekolah untuk praktik mengajar. Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk
terampil dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas. Proses perkuliahan dilakukan dengan cara mahasiswa dihadapkan
pada kelas yang siswanya adalah teman sekelas mahasiswa itu sendiri. Dalam mata kuliah ini mahasiswa belum dihadapkan pada situasi nyata
yaitu dihadapkan pada siswa SMK, namun berlatih untuk mengajar temannya sendiri. Mahasiswa yang diperlakukan sebagai siswa SMK harus
berperilaku seperti siswa pada umumnya yaitu berpura berpura tidur, main hp, ngobrol dan perilaku lainnya untuk melatih mahasiswa terbiasa akan
situasi sekolah. Setiap kelas pembelajaran mikro terdiri dari 10 sampai 15
mahasiswa. Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk mengajar sebanyak 3 sampai 5 kali dalam satu semester. Setiap kali mengajar mahasiswa
dibimbing oleh dosen pembimbing. Dosen pembimbing memberikan kritik dan saran kepada mahasiswa setiap kali mahasiswa tampil mengajar. Selain
dibimbing oleh Dosen pembimbing, didatangkan pula Guru SMK ke kuliah Pembelajaran Mikro untuk melihat apakah mahasiswa sudah siap untuk
terjun ke sekolah dan memberikan gambaran nyata tentang lingkungan mengajar di sekolah.
Mahasiswa semester VI harus lulus di perkuliahan Pembelajaran mikro untuk dapat melaksanakan PPL Magang III. Hal itu dipersiapkan
agar mahasiswa dapat melaksanakan PPL Magang III dengan kondisi siap dan memiliki bekal yang cukup untuk praktik mengajar di sekolah.
Walaupun sebenarnya apa yang dipelajari di kampus sebenarnya masih teori yang masih perlu banyak praktik di lapangan. Bagi mahasiswa yang