Analisis Pelaksanaan ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI

40 1 Menyampaikan materi secara perlahan-lahan agar peserta didik dapat memahaminya. 2 Praktikan lebih teliti dalam mengalokasikan waktu dan mengatur waktu sesuai dengan yang telah tertera dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Menggunakan waktu dengan se-efektif mungkin. 3 Menambah wawasan tentang skenario pembelajaran yang akan diterapkan.

3. Refleksi

Pelaksanaan PPLMaganag III berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Tingkatkan Praktik mengajar yang dilakukan praktikan dilaksanakan dengan baik. Pengelolaan Kelas, Interaksi dengan peserta didik, kejelasan suara dan bahasa serta penyampaian materi yang diterapkan sudah baik. Namun, yang pelu praktikan tingkatkan adalah tentang skenario pembelajaran yang diterapkan dalam kelas serta penggunalan media yang menarik. Skenario pembelajaran dan penggunaan media dalam pemebalajaran dapat dipelajari lagi setelah praktikan kembali ke kampus untuk melanjutkan studinya.

D. PROGRAM UNGGULAN

Program unggulan merupakan program dalam Pelaksanaan PPLMagang III yang mempunyai nilai lebih atau berbeda dengan program yang lain dalam meningkatkan proses pembelajaran. Mahasiswa PPLMagang III disarankan mempunyai program unggulan agar mahasiswa mempunyai nilai lebih dalam melaksanakan PPLMaganag III. Program unggulan dipilih oleh mahasiswa praktikan yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Program unggulan yang dilaksanakan oleh praktikan adalah Lomba antar grup di dalam kelas untuk mengerjakan soal berhadiah wafer colat seharga 500an. Program ini dilaksanakan di kelas X EC pada mata pelajaran Sistem Komputer materi Aritmatika Sistem Bilangan. 1. Pendahuluan Selama praktikan praktik mengajar di SMK N 1 Magelang sebelum pertemuan terakhir praktikan masih menerapkan pembelajaran berbasis KTSP dimana pembelajaran masih berpusat di Guru. Selama Praktikan mengajar, Praktikan menjelaskan kemudian latihan soal kemudian peserta didik mengerjakan latihan soal. Praktikan masih terbawa dengan cara guru pembimbing yang membimbing praktikan dalam mengejar. Padahal, siswa 41 SMK N 1 magelang mempunyai potensi untuk diterapkannya pembelajaran Student Center mengingat siswa masukan SMK N 1 Magelang merupakan siswa-siswi terbaik se kota dan Kabupaten Magelang dengan nilai ujian SMP di atas 34. Berdasarkan praktik yang sudah dilakuakan oleh praktikan di kelas TKJ diantara 2 kelas yaitu X EC dan XED, kelas X EC merupakan kelas yang cenderung lebih ceria dan suka bereksperimen dan kurang suka menjelaskan penjelasan guru serta lebih suka tantangan, mereka kadang memberikan protes apabila diberikan tugas terlalu banyak, berbeda dengan keasl XED yang tanpa protes diberikan tugas apa saja. Dengan diterapkannya pembelajaran student center praktikan pikir akan lebih antusias dalam siswa mengikuti pembelajaran. Dengan beberpa pertimbangan seperti diatas, di pertemuan terakhir di kelas X EC praktikan ingin menerapkan pembelajaran berbasis K13 atau pembelajaran berpusat di siswa. 2. Pembahasan Skenario pembelajaran dilaksanakan dengan urut-urutan : praktikan mengingatkan kembali tentang jenis-jenis sistem bilangan dan aritmatika bilangan desimal yang sudah dikenal, guru menjelaskan penerapan aritmatika sistem bilangan di dunia nyata, guru membagi kelompok kelas menjadi 7 kelompok untuk mengerjakan soal-soal aritmatika sistem bilangan dimana materi yang digunakan untuk penyelesaian belum pernah dijelaskan. Siswa diperbolehkan membuka hp dan laptop untuk browsing. Setiap kelompok ditandingkan dengan kelompok lain dicari kelompok yang sempurna mengerjakan dengan nilai terbaik. Tantangannya yaitu dengan memberikan waktu pegerjaan 10 menit untuk 15 soal. Apabila ada kelompok yang mempunyai skor sama satu orang perwakilan kelompok ditandingkan di depan kelas untuk mengejakan soal lanjutan. Bagi perwakilan kelompok yang dapat mengerjakan menyelesaikan tantangan dengan waktu tercepat maka kelompoknyaklah yang menang dan mendapatkan wafer untuk setiap anggotanya. Sedangkan bagi kelompok yang kalah hanya mendatpakan satu wafer setiap kelompok. Antusias para siswa dalam melaksanakan pembelajaran sangat tinggi. Setiap kelompok fokus membagi tugas untuk setiap anggotanya untuk mengerjakan soal. Brosing sana sini dengan cepat untuk mengejar waktu. Hasilnya sebagian besar kelompok bisa menyelesaikan soal. Setelah dilakukan pembehasan bersama-sama setiap soalnya, ada 4 kelompok yang mendapatkan nilai sama. Akhirnya 4 perwakilan kelompok maju ke depan untuk dilakukan