Dari struktur diatas menunjukkan bahwa dalam struktur hukum perlindungan konsumen bukan hanya focus pada Uundang-
undang perlindungan konsumen tetapi dilihat dari berbagai peraturan yang lain.
Dengan hukum publik yang ada maka dalam hukum mengatur gabungan antara Negara dan alat-alat perlengkapannya atau hubungan
Negara dengan perorangan. Termasuk hukum public dalam kerangka hukum konsumen danatau hukum perlindungan konsumen, adalah
hukum administrasi Negara, hukum pidana, hukum acara perdata danatau acara pidana dan hukum internasional khususnya hukum perdata
internasional.
14
a. Dasar Ketentuan Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia
1. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat 1, pasal 21 ayat 1,
Pasal 21 ayat 1, Pasal 27 , dan Pasal 33. 2.
Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No.
42 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821 3.
Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
14
http:blogingria.blogspot.co.id201212makalah-hukum-perlindungan- konsumen.html, di kunjung pada tanggal 15 september 2016, pukul 23.43
4. Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan
Alternatif Penyelesian Sengketa 5.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
6. Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No.
235DJPDNVII2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag PropKabKota
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795
DJPDNSE122005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen.
15
b. Dasar dan Ketentuan Hukum Perlindungan Konsumen di Timor
Leste
1. Undang-undang Dasar Republik Demokratik Timor Leste
tahun 2002 CRDTL 2.
Decreito Lei Numero 28 2011, Regulamento da Indústria e Comercialização dos Géneros Alimentares.
3. Codigo Penal Timor Leste
4. Codigo Civil Timor Leste
Dasar hukum tersebut bisa menjadi landasan hukum yang sah dalam soal pengaturan perlindungan konsumen. Dengan adanya UU
Perlindungan Konsumen beserta perangkat hukum lainnya, konsumen memiliki hak dan posisi yang berimbang, dan mereka pun bisa
menggugat atau menuntut jika ternyata hak-haknya telah dirugikan atau
15
https:mardyantongara.wordpress.com20130416perlindungan-konsumen. di
kunjung pada tanggal 24 Agustus 2016, pukul 17.47
dilanggar oleh pelaku usaha.Perlindungan konsumen yang dijamin oleh undang-undang ini adalah adanya kepastian hukum terhadap segala
perolehan kebutuhan konsumen, Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkan atas hukum untuk memberdayakan konsumen
memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang danatau jasa kebutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila
dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen. Perlindungan konsumen yang dijamin oleh undang-undang ini
adalah adanya kepastian hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen, yang bermula dari ”benih hidup dalam rahim ibu sampai
dengan tempat pemakaman dan segala kebutuhan diantara keduanya”. Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkab atas hukum
untuk memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya
atas barang
danatau jasa
kebutuhannya serta
mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen.
Perlindungan hukum menurut beberapa pendapat yang di
antaranya seperti berikut.Satjipto Raharjo, Perlindungan Hukum
adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan
oleh hukum. Sedangkan menurut Philipus M. Hadjon, Perlindungan
Hukum adalah Sebagai kumpulan peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya.
16
4. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha