5. Bentuk-bentuk Perlindungan Konsumen
Hubungan konsumen dan pelaku usaha, pada dasarnya adalah hubungan hukum yang berbentuk perjanjian timbale balik seperti
perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa, dan lain-lain. Setiap perjanjian yang dibuat secara sah akan mengakibatkan akibat hukum
berupa hak dan kewajiban. Uraian mengenai bentuk perlindungan konsumen, diarahkan pada pembahasan tentang hak-hak konsumen,
dengan alasan bahwa selama ini pihak konsumen banyak mengalami kerugian.
19
6. Menurut beberapa pendapat mengenai Asas Perlindungan
Konsumen
Dalam Perlindungan konsumen sudah diketahui bahwa asas perlindungan konsumen meliputi kemanfaatan, keadilan, dan
kepastian hukum, namu dari berbagai para ahli menyebut sebagai barikut.
Radbruch menyebut keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum sebagai “tiga ide dasar hukum” atau “tiga nilai dasar hukum, yang
berarti dapat dipersamakan dengan asas hukum. Diantara ketiga asas tersebut yang sering menjadi sorotan utama adalah masalah keadilan,
19
http:www.uaji.idMIH1712. Di Kunjung Pada Tanggal 7 Agustus 2016 pukul 20.15
dimana Friedman manyebutkan bahwa :sebagaiasas hukum, dengan sendirinys menempatkan asas ini yang menjadi rujukan pertama baik
dalam pengaturan perundang-undangan maupun dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gerakan perlindungan konsumen
oleh semua pihak yang terlibat didalamnya. Dalam asas keseimbangn dikelompokkan di dalam asas keadilan,
mengingat hakikat keseimbangan yang dimaksud adalah juga keadilan bagi kepentingan masing-masing pihak, yaitu konsumen, pelaku
usaha, dan pemerintah. Keseimbangan perlindungan antara pelaku usaha dan konsumen menampakkan fungsi hukum yang menurut
Roscoe Pound sebagai sarana pengendalian hidup bermasyarakat dengan menyeimbangkan kepentingan- kepentingan yang ada dalam
masyarakat atau dengan kata lain sebagai sarana control sosial.
C. Prinsip-Prinsip Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen tentu tidak hanya mengandalkan ketentuan yang ada karena perundang-undangan yang bertujuan
melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang tentang perlindungan konsumen di Undangkan, atau UUPK Indonesia,