Penentuan Tepi Palung Sungai Ruas sungai yang kurang jelas tepi palungnya

MKN 2 = POK L MAN Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan dihitung seperti metode yang telah dijelaskan pada sub-bab diatas. Menurut Pedoman Hidrolis DPMA 1984 Standar kapasitas saluran ditentukan sebagai berikut: 1. Menggunakan debit minimum 1,00 m 3 dt sampai 2,00 m 3 dt dengan kenaikan 0,25 m 3 dt. 2. Melebihi 2,00 m 3 dt menggunakan kenaikan 0,5 m 3 dt

3.1 Karakteristik saluran gendong

1. Dimensi dihitung berdasarkan rumus ”Manning” dengan koefisien kekasaran n 0,03. Untuk kapasitas saluran gendong lebih besar 4 m 3 dt dipakai n = 0,025. 2. Kemiringan talud didasarkan sifat-sifat dari tanah dimana saluran gendong harus digali. Kemiringan dalam saluran 1,5 horisontal terhadap vertikal dan direkomendasikan kedalaman air 1,5 m atau kurang dimana rasio perbandingan horisontal : vertikal adalah 2 : 1. 3. Drainasi melalui areal yang curam harus mempunyai kemiringan memanjang dan batas tenaga tarik sebagai berikut : T = 0,6 kg m 2 atau kurang untuk Q ≥ 1,5 m 3 dt T = 0,35 kg m 2 untuk Q 1,5 m 3 dt 4. Tinggi Jagaan Tinggi jagaan 50 cm untuk saluran sejajar jalan dan 30 cm untuk kondisi saluran gendong lainnya. 5. Lebar Tanggul dan Kemiringan Tanggul Sisi Luar Lebar tanggul sebaiknya cukup untuk melayani jalan tani, lebar lainnya direkomendasi minimum 40 cm. 6. Kemiringan tanggul luar untuk semua saluran drain adalah 1: 1. 7. Batas Kecepatan Saluran Gendong Kecepatan maksimum yang diijinkan pada saluran gendong sama dengan batas maksimum kecepatan pembuang atau irigasi seperti yang telah diuraikan pada pasal 3.2.4. 8. Kecepatan maksimum yang diijinkan pada saluran gendong adalah kecepatan rata-rata yang tidak menyebabkan erosi di permukaan.

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Saluran Gendong

Fungsi saluran gendong untuk menampung air aliran runoff dari daerah tangkapan sisi atas selama waktu tertentu sehingga tidak menyebabkan erosi pada sisi luar saluran irigasi, kelemahan pemilihan cara ini : ? MKN 2 A POK ? L A MAN Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan a. Diperlukan lebar yang cukup luas untuk penempatan dua saluran di tebing. b. Debit saluran gendong jika tidak memenuhi kapasitas debit air buangan akan masuk ke saluran. Cara mengatasinya dengan saluran pelimpah pada lokasi tertentu. c. Memerlukan perawatan akibat intensitas sedimen dari sisi atas sangat tinggi. d. Dimensi saluran gendong dapat cukup besar jika area tangkapan hujannya cukup luas. Jalan I nspeksi Pendahuluan Jalan inspeksi direncana, dibangun dan dipelihara oleh dinas pengairan. Jalan ini terutama digunakan untuk memeriksa, mengoperasikan dan memelihara jaringan irigasi . Saluran pembuang, yakni saluran dan bangunan-bangunan pelengkap. Akan tetapi, di kebanyakan daerah pedesaan, jalan-jalan ini juga sekaligus berfungsi sebagai jalan utama dan oleh karena itu juga dipakai oleh kendaraan kendaraan komersial dengan pembebanan as yang lebih berat dibandingkan dengan kendaraan- kendaraan inspeksi.

4.1 Klasifikasi

Jalan inspeksi yang hanya dimanfaatkan untuk inspeksi saluran irigasi dan jalan usaha tani saja mempunyai lebar total jalan 5 m, dengan lebar perkerasan 3 m. Jalan inspeksi yang difungsikan untuk lalu lintas umum mengacu pada UU No.38 2004 dan PP No.34 2006 diklasifikasikan sebagai jalan lokal dengan total lebar jalan 7,5m dengan lebar perkerasan 5,5 m, dengan struktur jalan sesuai SNI bidang jalan. Jalan – jalan yang berada di bawah wewenang Direktorat irigasi disesuaikan Standar jalan Bina Marga berdasarkan RSNI .T02 – 2005 yang telah diperluas menjadi , Kelas I Jalan Nasional Standar Bina Marga A dengan lebar = 1 + 7 + 1 m = 9,0 m Kelas I I Jalan Propinsi Standar Bina Marga B dengan lebar = 0,50 + 6 + 0,5 m = 7,00 m