B
MKN 2
C D
POK
B
L
D
MAN
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Kelas I I I Jalan Kabupaten, jalan desa, jalan inspeksi utama Standar Bina Marga C
dengan lebar = 0,50+ 3,5+ 0,50 m Kelas I V Jalan penghubung, jalan inspeksi sekunder Standar Bina Marga dengan
lebar = Kelas V Jalan setapak jalan orang Lebar jalan dan perkerasan untuk jalan- jalan Kelas I I I , I V dan V yang punya arti penting dalam proyek irigasi disajukan
pada tabel 1. Jalan kelas I I I dengan perkerasan ; jalan kelas I V boleh dengan perkerasan
Untuk yang lebih penting atau tanpa perkerasan. Kelas V umumnya tanpa perkerasan .
Tabel 4.1. Lebar Perkerasan Jalan Standar I rigasi yang disesuaikan Standar Bina Marga
Klasifikasi Standar Jalan
Lebar Keterangan
Direktorat I rigasi
Direktorat Bina Marga
Klass I I I Klass C
3,50 m Klass I V
- 3,50 m
Klass V -
1,0 m
4.2 Potongan Melintang
Tipe-tipe potongan melintang jalan inspeksi yang difungsikan hanya untuk inspeksi saluran dan jalan usaha tani disajikan Gambar 4.1a dan 4.1b.
4.2.1 Trase
Jalan inspeksi biasanya dibangun di atas tanggul saluran atau pembuang. Jika ini dianggap tidak ekonomis, jarak maksimum antara jalan inspeksi dan saluran atau
pembuang adalah 300 m. Kecepatan maksimum rencana bagi kendaraan di jalan ini sebaiknya diambil 40
km jam. Untuk perencanaan geometri jalan inspeksi, digunakan Standar Bina Marga, lihat Bina Marga, 1970b.
Tanjakan memanjang maksimum yang diizinkan adalah 7 Jari-jari dalam minimum suatu tikungan jalan inspeksi adalah 5 m.
E
MKN 2
F G
POK
E
L
G
MAN
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Tempat lewat atau tempat berputar harus tersedia sekurang-kurangnya tiap 600 m.
Gambar 4.1a. Tipe-tipe potongan melintang jalan inspeksi
Gambar 4.1b. Tipe-tipe potongan melintang jalan inspeksi
H
MKN 2
I J
POK
H
L
J
MAN
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
4.2.2 Pelaksanaan
Ada dua jenis perkerasan yang akan digunakan : 1.
Permukaan kerikil yang dipadatkan setebal 15 cm 2.
Permukaan bitumen diletakkan pada base 15 cm dan subbase 15 – 40 cm 1
Jalan dengan kerkerasan kerikil jalan tahan cuaca Penggunaan kerikil alamiah untuk perkerasan setebal 15 cm adalah suatu
pemecahan yang paling murah. Bahannya harus sesuai dengan kriteria berikut :
1 Harga CBR California Bearing Ratio tidak boleh kurang dari 20 jika ditentukan berdasarkan kepadatan di lapangan
2 Gradasi menurut pemadatan 95 Mod. AASHO harus mengikuti pedoman yang diberikan pada tabel 4.2
Apabila jalan dibangun diatas tanggul yang didapatkan, maka daya dukung tanah dasarnya tanah yang dipadatkan biasanya cukup. Akan tetapi jika jalan itu tidak
dibangun diatas tanggul yang didapatkan, maka harga CBR- nya paling tidak 6 Mod. AASHTO yang dipadatkan ditempat.
Gambar 4.3.menyajikan perkiraan harga – harga CBR tanah dilapangan yang dihubungkan dengan muka air tanah.
2 Perkerasan dengan bitumen
Jalan inspeksi yang
lebih penting
yang dilewati
oleh cukup
banyak kendaraan komersial dapat dibuat dengan lapisan sub base 15 – 40 cm, lapisan
base 15 cm dan lapisan permukaan dengan bitumen. Tabel 4.2 Persyaratan gradasi untuk bahan perkerasan dari kerikil alamiah
Prosentase yang lolos ayak menurut Massa Ukuran ayak
Ukuran maks 37,7mm
Ukuran maks. 19,0mm
Ukuran maks. 13,2mm
37,5 mm
19,0 mm
13,2 mm
4,75 mm
2,00 mm
0,425 mm 100
70 – 100 60 – 85
40 – 60 30 – 50
15 – 40 100
75 – 100 50 – 75
35 – 60 100
60 – 100 45 – 75