BAB II KAJIAN TEORI
A. Perkembangan Motorik Anak Usia Dini 1.
Pengertian Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Menurut Yudha M Saputra Rudyanto 2005: 113-114 perkembangan mengacu pada kemajuan dan kemunduran yang terjadi sepanjang akhir hayat yang
meliputi segala aspek dari perilaku manusia. Motorik adalah bentuk perilaku gerak manusia. Perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan
bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terkoordinasi dan tidak terampil menuju
keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisasi dengan baik. Elisabeth Hurlock 1978: 159 menyatakan perkembangan motorik adalah
unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerakan. Perkembangan tersebut memerlukan usaha yang aktif dari anak dan dukungan dari
lingkungan sehingga dapat mengembangkan motorik halus anak. Senada dengan Harun Rasyid 2009: 111 perkembangan motorik dilaksanakan dengan praktek
secara individu yang membutuhkan frekuensi dan kesempatan untuk dapat mengembangkan aktifitas fisik secara fundamental.
Menurut Suherman dalam Sumantri, 2005: 123 pengembangan keterampilan motorik merupakan kegiatan yang mengaktualisasikan seluruh
potensi anak berupa sikap, tindakan, dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah menuju pribadi sesuai dengan cita-cita kemanusiaan. Oleh karena itu
pengembangan keterampilan motorik merupakan bagian dari pendidikan terutama
10
melalui pengalaman-pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik adalah perubahan perilaku motorik yang memperlihatkan kematangan
pengendalian gerak tubuh.
2. Macam-macam Keterampilan Motorik
Menurut Ernawulan Syaodih 2005: 30-31 gerakan yang banyak menggunakan otot-otot kasar disebut motorik kasar gross motor yang digunakan
untuk melakukan aktivitas berlari, memanjat, melompat atau melempar. Sementara gerakan yang mengunakan otot-otot halus yang disebut motorik halus
fine motor cenderung digunakan untuk aktivitas menggambar, meronce, menggunting, menempel, atau melipat. Berbagai kemampuan yang dimiliki anak
dalam menggunakan otot-otot halus dan kasar dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak.
Menurut Suyadi 2010: 68 perkembangan fisik motorik terdiri dari dua jenis yakni:
a. Perkembangan gerak motorik kasar
Menurut Soetjiningsih 1995: 116 gerakan motorik kasar yaitu kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak
misalnya berlari. Senada dengan Santrock 2007: 213 keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan otot-otot besar seperti menggerakan tangan
dan berjalan.
11