Tujuan Perkembangan Motorik Halus Fungsi Perkembangan Motorik Halus
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran atau kegiatan untuk melatih motorik halus membutuhkan koordinasi mata dan tangan,
serta ketelitian. Sementara itu menurut Sumantri 2005: 153- 158 contoh-contoh kegiatan
pengembangan motorik halus diusia TK 4-6 tahun adalah: a.
Menyusun menara kubus: untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan serta pengembangan daya fikir dan daya cipta.
b. Mengikat tali sepatu: melatih koordinasi mata dan tangan, kelentukan otot
kaki, dan punggung serta konsentrasi. c.
Membentuk tanah liat plastisin lilin bahan sejenisnya: melatih koordinasi mata dan tangan.
d. Membuat garis dan belajar menggunting: untuk mengembangkan
keterampilan membuat garis dan lingkaran yang akan digunakan untuk melatih koordinasi mata dan tangan serta konsentrasi sebagai persiapan awal
menulis. e.
Melipat kertas: melatih koordinasi mata dan tangan serta konsentrasi Menurut Hainstock dalam Tanti Darmastuti, 2012: 5 aktivitas untuk
menstimulasi motorik halus agar dapat meningkatkan perhatian adalah sebagai beikut ini:
a. Meronce dengan memasukkan tali ke manik-manik.
b. Meronce dengan manik-manik hingga berbentuk gelang atau gantungan kunci.
c. Menguntai tali hingga berbentuk kepang.
d. Menjahit yaitu memasukkan tali kedalam lubang-lubang
29
e. Bermain plastisin menjadi bentuk-bentuk yang sederhana seperti: bentuk bola,
bentuk persegi, dan bentuk persegi panjang. f.
Menggunting kertas yang ketebalannya sudah diatur mengikuti garis lurus. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan motoik halus anak TK diantaranya meronce, melipat, menggunting, melipat, membentuk, menulis awal, dan menyusun hendaknya diberikan sesuai
dengan tahapan usia anak, diberikan secara konsisten, menggunakan media dan metode yang lebih bervariasi agar anak lebih bersemangat dan bereksplorasi.