Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

pertimbangan rasional dan konseptual yang didukung oleh teori. Dalam penyususnan instrumen peneliti harus berkonsultasi dengan para ahli dibidangnya. Peneliti diajurkan untuk memperoleh masukan berupa penilaian, pertimbangan dan kritik-kritik dari para ahli dibidangnya. Expert judgment dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.

2. Reliabilitas

Menurut Sofian Effendi Tukiran 2012: 141 reliabilitas adalah konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas observasi karena pengumpulan data dengan observasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Dalam penelitian ini dilakukan observasi pada saat pembelajaran, penilaian portofolio, dan hasil karya anak. Dalam observasi ini dilakukan oleh dua orang pengamat. Dari hasil observasi dua orang pengamat tersebut akan digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan dengan rumus H.J.X. Fernandes 1984 Suharsimi Arikunto, 2000: 244: KK = 2S N 1 + N 2 Keterangan: KK = koefisien kesepakatan S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama N 1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N 2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II 47 Dalam uji reliabilitas untuk menguji instrumen dilakukan oleh dua orang pengamat yang masing-masing menggunakan lembar observasi. Uji reliabilitas dilaksanakan di TK Indriyasana Gancahan yang beralamat di Gancahan 8, Sidomulyo, Godean, Sleman. TK Indriyasana Gancahan mempunyai dua kelompok kelas yaitu kelas A dan B. Kelas B berjumlah 19 anak. Perhitungan uji reliabilitas adalah sebagai berikut: KK = 2S N 1 + N 2 = 2 x 8 10 + 10 = 16 20 = 0,8 Jadi reliabilitas yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 0,8. Dalam menentukan kriteria pengkategorian hasil penelitian meliputi belum berkembang BB, mulai berkembang MB, berkembang sesuai harapan BSH, dan berkembang sangat baik BSB dalam penelitian ini mengacu pada skor persentase untuk mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan motorik halus anak TK kelompok B. Kriteria skor persentase mengacu pada pendapat Acep Yoni 2010: 176 yang terdiri dari lima interval dan kategori. Interval dimulai dari 0 hingga 100. Kategori dimulai dari Belum Berkembang hingga Berkembang Sangat Baik BSB. 48 Tabel 5. Kategori Kemampuan Motorik Halus Anak TK Kelompok B No. Interval Kategori 1 76-100 Berkembang Sangat Baik BSB 2 51-75 Berkembang Sesuai Harapan BSH 3 26-50 Mulai Berkembang MB 4 0-25 Belum Berkembang BB

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2010: 207, statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Memeriksa kelengkapan lembar observasi dan dokumentasi. 2. Memberikan nilai berupa BB, MB, BSH, dan BSB pada masing-masing indikator dengan memberi nilai 1, 2, 3, dan 4. 3. Mencari persentase yang diperoleh oleh setiap anak. Menurut Ngalim Purwanto 2006: 102 persentase dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: NP = Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap 4. Data ditabulasikan ke dalam tabel dan histogram. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1.

Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei untuk mengetahui sejauhmana perkembangan motorik halus anak TK kelompok B di Kelurahan Balecatur. Penelitian ini dilaksanakan di 7 TK yaitu TK Indriyasana Nyamplung, TK ABA Sumber, TK Mutiara Ngaran, TK ABA Gejawan, TK ABA Temuwuh Lor, TK ABA Jatimas, dan TK ABA Perengdawe. Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK Kelompok B di Kelurahan Balecatur yang berjumlah 155 anak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Observasi dengan menggunakan lembar observasi dan dokumentasi pada saat pembelajaran, penilaian portofolio, dan hasil karya anak dalam aspek perkembangan motorik halus. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

a. TK Indriyasana Nyamplung

TK Indriyasana Nyamplung terletak di Nyamplung Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman. TK Indriyasana Nyamplung memiliki dua kelompok kelas yaitu kelas A dan B. Model pembelajaran yang ada di TK Indriyasana Nyamplung adalah model pembelajaran kelompok. Guru di TK Indriyasana Nyamplung berjumlah tiga orang dan satu diantaranya merangkap sebagai kepala sekolah. Pembelajaran dimulai pukul 07.30, waktu istirahat pukul 09.30 WIB dan 50 pembelajaran berakhir pada pukul 10.00 WIB. Sarana prasarana yang ada meliputi ruang kelas, kantor kepala sekolah dan ruang tamu, kamar mandi, ruang UKS dan aula. Alat Permainan Edukatif APE yang dimiliki terdiri dari APE outdoor dan APE indoor. APE outdoor terdiri dari ayunan, perosotan, kursi putar, bola dunia, dan tangga pelangi. APE indoor ada bermacam-macam diantaranya balok, bola, puzzle, lego, permainan alat memasak, dan miniatur buah-buahan. Perlengkapan yang dimiliki sekolah diantaranya meja, kursi, papan tulis, loker alat tulis, almari, jam dinding, lampu, printer dan karpet. Kegiatan ekstra yang ada meliputi jarimatika, drumband, melukis, dan tari.

b. TK ABA Sumber

TK ABA Sumber terletak di Sumber, Balecatur, Gamping, Sleman. TK ini memiliki satu kelompok kelas yaitu kelas B. Model pembelajaran yang dilaksanakan adalah model pembelajaran kelompok. Guru berjumlah dua orang dan satu diantaranya merangkap sebagai kepala sekolah. Pembelajaran dimulai pukul 07.30, waktu istirahat pukul 09.30 WIB dan pembelajaran berakhir pada pukul 10.30 WIB. Sarana prasarana yang ada di TK ABA Sumber meliputi ruang kelas, kamar mandi, gudang, dan tempat parkir. Alat Permainan Edukatif APE terdiri dari APE outdoor dan APE indoor. APE outdoor terdiri dari ayunan, perosotan, dan terowongan. APE indoor ada bermacam-macam diantaranya balok, bola, puzzle, dan lain-lain. Perlengkapan di dalam kelas meliputi meja kursi, papan tulis, loker alat tulis, almari, jam dinding, kotak P3K, dan kipas angin. 51

c. TK Mutiara Ngaran

TK Mutiara Ngaran terletak di Ngaran, Balecatur, Gamping, Sleman. TK Mutiara Ngaran memiliki dua kelompok kelas yaitu kelas A dan kelas B. Model pembelajaran yang ada di TK Mutiara Ngaran adalah model pembelajaran kelompok. Guru berjumlah dua orang dan satu diantaranya merangkap sebagai kepala sekolah. Pembelajaran dimulai pukul 07.30, istirahat pukul 09.30 WIB dan pembelajaran berakhir pukul 10.00 WIB. Sarana prasarana yang ada di TK Mutiara Ngaran meliputi kantor kepala TK dan guru, ruang tamu, ruang kelas, kamar mandi, gudang, dan tempat parkir. Untuk alat Permainan Edukatif APE terdiri dari APE outdoor dan APE indoor. APE Outdoor terdiri dari ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, tangga pelangi, kursi putar, bola dunia, papan panjatan, dan tangga majemuk. APE Indoor ada bermacam-macam diantaranya balok, bola, puzzle, dan lego. Perlengkapan di dalam kelas meliputi meja kursi, papan tulis, loker alat tulis, almari, jam dinding, karpet, rak sepatu, dan lampu. Kegiatan ekstra yang ada adalah melukis.

d. TK ABA Gejawan

TK ABA Gejawan terletak di Gejawan Kulon, Balecatur, Gamping, Sleman. TK ABA Gejawan memiliki dua kelompok kelas yaitu kelas A dan kelas B. Model pembelajaran yang ada dilaksanakan adalah model pembelajaran kelompok. Guru berjumlah tiga orang dan satu diantaranya merangkap sebagai kepala sekolah. Pembelajaran di TK ABA Gejawan dimulai pukul 07.30, istirahat pukul 09.30 WIB dan pembelajaran berakhir pukul 11.00 WIB. Sarana prasarana yang ada di TK ABA Gejawan meliputi kantor kepala TK dan guru, ruang tamu, 52 ruang kelas, kamar mandi, aula, tempat parkir. Untuk alat Permainan Edukatif APE terdiri dari APE outdoor dan APE Indoor. APE Outdoor terdiri dari ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, tangga pelangi, kursi putar, bola dunia, papan memanjat, terowongan. APE Indoor diantaranya balok, bola, puzzle, dan lego. Perlengkapan di dalam kelas meliputi meja kursi, papan tulis, rak alat tulis, almari, kalender pendidikan, jam dinding, karpet, dan kotak P3K. Kegiatan ekstra meliputi drumband, tari, dan melukis. e. TK ABA Temuwuh Lor TK ABA Temuwuh Lor terletak di Dusun Temuwuh Lor, Balecatur, Gamping, Sleman. TK ABA Temuwuh Lor terdapat dua kelompok kelas yaitu kelas A, B1 dan B2. Guru berjumlah empat orang dan satu diantaranya merangkap sebagai kepala sekolah. Model pembelajaran yang dilaksanakan adalah model pembelajaran kelompok. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB, istirahat pukul 09.30 WIB dan pembelajaran berakhir pukul 10.30 WIB. Untuk sarana dan prasarana yang ada di TK ABA Temuwuh Lor terdiri dari kantor kepala TK dan guru, ruang tamu, ruang kelas, kamar mandi, ruang UKS, dapur, aula, gudang, dan tempat parkir. Untuk alat Permainan Edukatif APE terdiri dari APE outdoor dan APE Indoor. APE Outdoor terdiri dari ayunan, perosotan, kursi putar, bola dunia, mandi bola, tangga majemuk. APE Indoor ada bermacam-macam diantaranya balok, bola, puzzle, dan maze. Perlengkapan yang dimiliki sekolah antara lain meja kursi, papan tulis, loker alat tulis, almari, kalender pendidikan, jam dinding, karpet, kipas angin, lampu, piano, Al-quran, printer dan perlengkapan solat. Kegiatan ekstra meliputi melukis, iqro, jarimatika, dan tari. 53

Dokumen yang terkait

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK Pengaruh Kegiatan Menempel Gambar Dengan Teknik Mozaik Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak TK Kelompok B Di TK Pertiwi IV Banaran Sambungmacan Sragen Tahun

0 2 9

PENGARUH MEMBATIK JUMPUTAN TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 Pengaruh Membatik Jumputan Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok b di TK Kemiri 03 Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2

0 2 15

PENGEMBANGAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MOJODOYONG I Pengembangan Ketrampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce (Penelitian Pada Anak Kelompok B TK Mojodoyong I, Kedawung, Sragen).

0 2 13

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK DALAM BERBAGAI KEGIATAN MAIN DI KELOMPOK B TK SE-GUGUS PARKIT BANYUURIP PURWOREJO.

0 0 124

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOSAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PAMARDISIWI MUJA-MUJU YOGYAKARTA.

0 1 111

PENINGKATAN STABILITAS GERAK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALONG CANGKRINGAN SLEMAN.

2 61 128

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK TK ABA KELOMPOK B SE-KECAMATAN MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA.

0 4 284

IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN KEGIATAN MOZAIK ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN SANDEN BANTUL.

0 3 175

Mengenal Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

0 1 1

PERBEDAAN BERMAIN PLASTISIN DAN FINGER PAINTING TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TK ABA TRINI TRIHANGGO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Bermain Plastisin dan Finger Painting terhadap Perkembangan Motorik Halus

0 0 18