22 Penilaian, sikap, dan respon orang-orang di sekitar individu juga
mempengaruhi pembentukan konsep diri. Seperti pendapat Jalaluddin Rakhmat 2005: 100-104, ada dua faktor yang mempengaruhi konsep diri,
yaitu:
a. Orang Lain
Penilaian, sikap atau respon orang lain terhadap keberadaan seseorang akan berpengaruh terhadap konsep dirinya. Respon positif dari orang
lainseperti penghargaan dan pujian akan membentuk konsep diri yang positif. Sebaliknya, respon negatif dari orang lainseperti cemooohan atau
penolakan juga akan membentuk konsep diri yang negatif. b. Kelompok Rujukan
Suatu kelompok mempunyai norma-norma tertentu yang secara emosional akan mengikat dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri, karena
seseorang akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya
dengan ciri-ciri kelompoknya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Fitts Hendriati Agustiani, 2006: 139, konsep diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal yang memunculkan perasaan positif dan berharga.
b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain. c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang
sebenarnya.
23 Beberapa pendapat tersebut mengarahkan bahwa secara garis besar,
konsep diri dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri seseorang. Faktor tersebut
meliputi kondisi fisik, kematangan biologis, penampilan fisik, kesesuaian jenis kelamin, kegagalan, depresi, kritik internal, usia kemasakan,
pengalaman ajaran agama, dan cita-cita atau harapan seseorang. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang merupakan faktor
eksternal. Faktor eksternal meliputi semua pengalaman dan perlakuan yang di terima dari keluarga, teman bermain, lingkungan sekolah, kelompok rujukan,
dan lingkungan masyarakat.
4. Jenis-jenis Konsep Diri
Menurut Jalaluddin Rakhmat 2005: 105, ada dua jenis konsep diri yang dimiliki seseorang, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
R.B. Burns 1979: 72 mengartikan konsep diri positif sebagai evaluasi, penghargaan diri, dan penerimaan diri yang positif. Sedangkan konsep diri
negatif sama dengan evaluasi diri yang negatif, membenci diri, perasaan rendah diri, tidak menghargai pribadi dan tidak menerima diri.
Berikut karakteristik seseorang dengan konsep diri positif maupun konsep diri negatif yang diidentifikasikan oleh Brooks dan Emmert
Jalaluddin Rakhmat, 2005: 105 dapat dikemukakan sebagai berikut:
24
a. Konsep Diri Positif
Konsep diri positif merupakan penerimaan diri. Seseorang dengan konsep diri positif akan mengetahui siapa dirinya, dapat memahami dan
menerima fakta positif maupun negatif tentang dirinya. Evaluasi terhadap dirinya menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang lain.
Seseorang dengan konsep diri positif mempunyai berbagai ciri-ciri, seperti merasa yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah.
Konsep diri positif juga menjadikan seseorang merasa setara dengan orang lain dan menerima pujian dengan tanpa rasa malu. Ciri-ciri lain yaitu
kesadaran bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat. Selain itu,
terdapat kemampuan memperbaiki dirinya karena setiap orang sanggup menggunakan aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha
mengubahnya. b. Konsep Diri Negatif
Sikap terlalu peka terhadap kritik, responsif terhadap pujian, dan hiperkritis merupakan ciri-ciri seseorang dengan konsep diri negatif.
Konsep diri negatif juga dicirikan dengan sikap pesimis terhadap kompetisi. Seseorang dengan konsep diri negatif cenderung tidak disukai
orang lain.