Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian
41
Tabel 2. Kisi-kisi Skala Konsep Diri
No. Aspek
Indikator Nomor Item
Jumlah Item
Positif Negatif
1. Fisik
Anggota badan 2, 3
1 3
Penampilan 4, 6
5, 7, 8 5
2 Psikis
Pikiran Perasaan
10, 13, 16 9, 11, 12, 14,
15 8
Sikap 18, 19, 20, 25 17, 21, 22,
23, 24 9
3 Sosial Interaksi sosial
26, 30, 31 27, 28, 29, 32
5 Peran sosial
33, 34, 35, 36, 37, 38
8 4
Aspirasi Cita-cita 39, 40
2 5
Prestasi Kemampuan akademik
41, 42, 43, 44 45, 46, 47, 48 8
Kemampuan non- akademik
49, 50, 51, 52, 53
5 Skala konsep diri ini menggunakan 4 alternatif pilihan jawaban,
yaitu Selalu, Sering, Jarang, dan Tidak pernah. Butir pernyataan disusun dalam dua bentuk, yaitu pernyataan yang bersifat positif dan
negatif. Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung aspek konsep diri positif, sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan
yang mendukung aspek konsep diri negatif. Adapun ketentuan penskoran skala konsep diri dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Penskoran Skala Konsep Diri
Sifat Alternatif pilihan
Selalu Sering Jarang Tidak pernah Positif
4 3
2 1
Negatif 1
2 3
4 Keterangan:
Selalu : terus-menerus ya
Sering : lebih sering ya dari pada tidak
Jarang : lebih sering tidak dari pada ya
42
Tidak pernah : tidak pernah ya
b. Variabel Prestasi Belajar Data variabel prestasi belajar diperoleh dari rata-rata nilai
ulangan. Nilai ulangan diperoleh melalui tes hasil belajar yang dibuat oleh guru. Tes yang digunakan merupakan tes subjektif karena soal
ulangan berbentuk isian. Mata pelajaran yang akan digunakan sebagai data prestasi belajar yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPU.
Materi tiap-tiap mata pelajaran yang diambil sebagai data prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Daftar Materi tiap Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Materi Bahasa
Indonesia Rekreasi, transmigrasi, disiplin, dan teknologi
sederhana Matematika Perkalian pembagian, sudut, dan alat ukur
IPU Energi dan susunan pemerintahan
2. Analisis Instrumen a. Validitas Instrumen
Eko Putro Widoyoko 2012: 141 memaknai validitas sebagai ketepatan alat ukur. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Diperkuat pendapat Sugiyono 2013: 173, instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Skala konsep diri akan divalidasi dengan cara pengujian validitas isi. Menurut Saifuddin Azwar 2006: 29 validitas isi