ditemukan perbedaan yang signifikan antara data awal dan akhir sirkulasi jaringan t=-12,12; p=0.000. Perbedaan nilai sirkulasi pembuluh darah vena subjek
penelitian terlihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Perbedaan sirkulasi pembuluh darah vena awal dan akhir
Kelompok
Sirkulasi Pembuluh darah vena
Mean SD
t Sig.
Intervensi Pre intervensi Post intervensi
0,94 1,07
0,04 0,03
-13,13 0.000
Kontrol Data awal
Data akhir 0,88
1,11 0,06
0,07 -12,12
0.000
4.4.2 Perbedaan sirkulasi pembuluh darah vena antara kelompok intervensi dengan kontrol.
Pengaruh stimulasi otot gastroknemius terhadap sirkulasi darah vena pada penelitian ini diidentifikasi dengan membandingkan nilai akhir sirkulasi antara
kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan analisa statistik independent t-test. Berdasarkan analisa, ditemukan bahwa terdapat perbedaan
sirkulasi pembuluh darah vena yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol t=-3,49; p=0.000. Perbedaan sirkulasi pembuluh darah vena kedua
kelompok terlihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9
Perbedaan sirkulasi pembuluh darah vena pada kelompok intervensi dengan kontrol.
No
Sirkulasi pembuluh darah vena
Mean SD
t Sig.
1 2
Kelompok intervensi Kelompok kontrol
1,06 1,10
0,02 0,06
-3,49 0.000
Universitas Sumatera Utara
4.5 Perbedaan Regenerasi Jaringan Luka Subjek Penelitian 4.5.1 Perbedaan regenerasi jaringan luka awal dan akhir
Paired t-test digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan nilai regenerasi jaringan luka awal dan akhir subjek penelitian. Berdasarkan analisa statistik,
ditemukan bahwa pada subjek kelompok intervensi terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan stimulasi otot gastroknemius
terhadap regenerasi jaringan luka t=38,79; p=0.000. Sedangkan pada kelompok kontrol juga ditemukan perbedaan yang signifikan antara data awal dan akhir
regerasi jaringan luka t=24,32; p=0.000. Perbedaan nilai regenerasi jaringan luka vena subjek penelitian terlihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Perbedaan regenerasi jaringan luka awal dan akhir Kelompok
Regenerasi jaringan luka Mean
SD t
Sig. Intervensi
Pre intervensi Post intervensi
43,79 26,67
6,08 5,74
38,25 0.000
Kontrol Data awal
Data akhir 43,79
29,51 5,23
6,45 24,32
0.000
4.5.2 Perbedaan regenerasi jaringan luka antara kelompok intervensi dengan kontrol
Pengaruh stimulasi otot gastroknemius terhadap regenerasi jaringan luka pada penelitian ini diidentifikasi dengan membandingkan nilai akhir regenerasi
jaringan luka antara kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan analisa statistik independent t-test. Berdasarkan analisa, ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan regenerasi jaringan luka yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol t=-1,85; p=0.89.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan regenerasi jaringan luka kedua kelompok terlihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Perbedaan regenerasi jaringan luka pada kelompok intervensi dengan kontrol.
No
Sirkulasi pembuluh darah vena
Mean SD
t Sig.
1 2
Kelompok intervensi Kelompok kontrol
26,67 29,51
5,74 6,45
-1,85 0.89
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian tentang pengaruh stimulasi otot gastroknemius pada proses penyembuhan luka kaki diabetes dan
keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian yang akan diuraikan dibawah ini.
5.1 Sirkulasi Pembuluh Darah Vena Subjek Penelitian 5.1.1 Sirkulasi pembuluh darah vena sebelum stimulasi otot gastronemius
Sebelum dilakukan intervensi stimulasi otot gastroknemius, data awal sirkulasi pembuluh darah vena subjek penelitian terlebih dahulu diukur dengan
menggunakan instrumen ankle brachial index. Sirkulasi pembuluh darah subjek penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan lebih dari setengahnya 63,6
mengalami gangguan sirkulasi ringan dengan rata-rata 0,94 SD=0,04. Sedangkan pada kelompok kontrol, lebih dari setengah subjek penelitian 55,2
mengalami gangguan sirkulasi berat dengan rata-rata 0,88 SD=0,07, serta tidak ada satupun diantara kedua kelompok subjek yang memiliki sirkulasi pembuluh
darah vena yang normal Tabel 4.6. Hal ini diakibatkan sebagian subjek penelitian memiliki rata-rata usia 57,94 lansia awal pada kelompok intervensi
dan rata-rata usia 53,17 dewasa akhir pada kelompok kontrol, ini menunjukkan bahwa usia berperan dalam proses penyembuhan luka Yudianto, 2012. Begitu
juga kadar gula darah sewaktu yang berada pada rentang 200-300 MgdL pada kelompok intervensi dengan rata-rata 262 MgdL, sedangkan pada kelompok
62
Universitas Sumatera Utara