52
4.3.4. Alasan Ekonomi Keluarga Untuk Berkerja Sebagai TKW Ke Malaysia
Salah satu penyebab mereka menjadi TKI adalah ekonomi dipedesaan tempat mereka tinggal tidak memungkinkan lagi untuk mereka penuhi dengan
penghasilan yang sangat minim, faktor inilah sehingga mereka tidak punya pilihan lain salain menjadi TKW untuk tetap bisa bertahan melawan tingginya
perekonomian ditempat mereka tinggal, jadi secara mendasar mereka tidak pernah memiliki keinginan untuk menjadi seorang TKW.
Bermodalkan sedikit skill dan minimnya izajah pendidikan yang mereka bawa mereka mencoba menawarkan diri menjadi sang pahlawan devisa buat
Negara, namun sebelum mereka dikirim ke Negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja sebelumnya mereka di ajarkan tentang tugas-tugas apa saja yang kelak
akan mereka lakukan, seperti menjadi pembantu rumah tangga, pengasuh dan lain sebagainnya.
Remaja TKW yang mendapatkan tempat dan jabatan atau berkerja di kantoran dengan ijazah dan skill yang sedikit mumpuni, tapi mesti demikian tetap saja itu
bukan menjadi keinginan mereka, bisa jadi disebabkan karena skill dan ijazah yang mereka miliki masih belum bisa mereka manfaatkan di Negara kita ini, atau karena
sempitnya lapangan pekerjaan yang membuat mereka tidak punya pilihan lain. Sebesar apa pun kita, jika yang kita raih di Negara orang lain tentu masih
mejadi hal yang belum bisa kita banggakan, seperti pepatah dan pribahasa mengatakan.Devisa sudah seharusnya para TKWmendapatkan perlindingan dan
pelayanan yang sepadan dengan apa yang sudah mereka lakukan. Terkadang
Universitas Sumatera Utara
53
kenyataan tentang TKW ini membuat kita sedikit miris, karena saya pribadi yakin mereka menjadi seorang TKI bukanlah niat dan keinginan dari dalam hatinya diri
mereka. Bayaknya para TKI yang secara notabene tergolong dari keluarga tak mampu dan
ekonomi yang cukup, yang menjadi alasan mereka sebagai berikut :
1
Tuntutan Ekonomi
2
Ingin Anak Sekolah Tinggi
3
Butuh biaya untuk keluarga yang sakit
4
Ingin punya rumah, dll
5
Tawaran Gaji yang besar
Dari beberapa alasan diatas hal yang paling banyak kita temui adalah faktor ekonomi lah yang membuat mereka nekad menjadi TKW dan satu hal lagi, sistem
kerja menjadi TKW kebanyakan menggunakan sistem kontrak, nahh,, setelah kontrak mereka habis tentu mereka akan pulang kampung ke Indonesia namun
setelah itu mereka akan kembali lagi menjadi TKW seolah-olah mereka ketagihan, dan faktor terjadinya hal demikian juga dikarenakan mereka sudah merasa nyaman
bekerja di Negari orang dengan mendapatkan penghasilan yang tidak bisa mereka dapatkan di Negara nya sendiri.
Namun meskipun Menjadi TKW Buka Keinginan melainkan Piliihan
mereka tetap saja menjadi aset dan omset yang besar bagi Negara ini, TKWmemang tidak bisa dihentikan karena di Negara mereka sendiri belum tentu
mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan skill dan kemampuan yang pas-
Universitas Sumatera Utara
54
pasan itu, namun hendaknya, Indonesia membuka lowongan pekerjaan untuk mereka-mereka yang merasa terhimpit dalam perekonomian dan sedikit
mengurangi resiko bagi mereka yang telah menjadi TKWhttp:catatanriady.blogspot.com201207menjadi-tki-bukanlah-keinginan-
tapi.html, diakses pada tanggal 1 Mei 2013 pukul 17.00 wib Pekerjaan laki-laki adalah pekerjaan pencari kerang yang langsung
menghasilkan atau pekerjaan mencari nafkah. Namun dalam kenyataannya remaja perempuan yang juga mempunyai tindakan dalam pekerjaan yang memberi nafkah
seperti bidang pertanian, buruh tani, buruh mingrat permpuan dan laki – laki, pengrajin industry rumah tangga, pertenak, nelayan dan montir. Dalam bidang
pencari kerang, khususnya pada nelayan laki – laki . Sementara remaja perempuan hanya terlibat pada tahap perubahan
pekerjaan yaitu penghasilan kerja selama bekerja di Malaysia yang mereka gelutin sekarang. Pergeseran dalam nilai sosial atau pembagian kerja remaja perempuan di
dalam sebuah keluarga mencerminkan perubahan sosial remaja perempuan dalam keluarga. Namun, berbeda dengan situasi yang ada pada perempuan yang ada di
Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, keterlibatan laki – laki dalam proses pencari kerang wawancara berikut
“ Dari sejak awal tahun 1992 - an remaja perempuan yang ikut berkerja sekitar 10 orang , terus semenjak tahun 1999 - an semakin bertambah
jumlahnya di atas 20 orang. Sampai sekarang remaja permpuan di desa rantau panjang banyak sekali yang peminat untuk berkerja disana , faktor
ekonomi yang menjadi latar belakang perempuan ikut serta menjadi TKW juga menjadi tempat untuk mengantungkan hidupnya di nergri sebrang ”.
Universitas Sumatera Utara
55
Pak sayful seketaris kepala desa , September :2012 Pertambahan jumlah TKW perempuan di Desa Rantau Panjang ini dapat
dianalisis karena adanya lapangan pekerjaan yang ada. Adanya proses pengiriman TKW ke Malaysia. TKW di Desa Rantau Panjang dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kondisi ini akan berlangsung secara berkesinambungan dan akan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup ini tanpa paksaan oleh keluarga. Dari hasil penelitian, pada umumnya terhadap kegiatan ekonomi dan
pekerjaan remaja perempuan. Hal ini, dapat terlihat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan suatu masyarakat terutama untuk beberapa bentuk pekerjaan yang
mengutamakan kekuatan fisik akan dilakukan laki-laki, sementara berbagai jenis pekerjaan yang bersifat ringan di dominasi perempuan. Demikian juga halnya
dengan masyarakat yang berada di pesisir Pantai yang menggeluti kehidupan sebagai pembantu rumah tangga.
Pada umumnya, aktivitas di pekerja dilakukan laki-laki, sedang perempuan akan mengerjakan pekerjaan sebagai TKW di Malaysia seperti
berbagai PT yang untuk mencari karyawan berkerja sebagai kilang. Fenomena di atas merupakan gambaran secara umum tentang kehidupan masyarakat TKW.
Namun, demikian terdapat perbedaan dengan masyarakat TKW yang ditemukan di Desa Rantau Panjang. Aktivitas yang hanya dilakukan laki – laki mencari kerang
untuk menafkain keluarganya karena saat ini sumber daya alam sudah mengurang dengan adanya TKW lain yang menggunakan agen dalam berkerja. Dengan laki –
Universitas Sumatera Utara
56
laki juga ikut mencari kerang, ibu-ibu dapat menyimpan uang dengan berdagang jualan di rumah. Meskipun remaja permpuan sebagai TKW di Malaysia dan
pendapatan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Hal ini dapat terlihat dari wawancara berikut ini
“Siapapun bisa berkerja sebagai TKW, bukan hanya renaja perempuan saja , yang penting niatnya mau cari uang, dan tidak merusak kepercayaan
orang tua ke kita, kalau masalah tidak ada di sini.”Ernila,September:2012
Hal yang sama juga di perkuat oleh wawancara berikut ini “Yang Menjadi TKW remaja perempuan di sini awalnya dari ikut-ikutan
karena melihat keberhasilnya, bisa di bilang kerjaan tempat mengubah kehidupan keluarga di desa ini, tapi sekarang udah jadi kerja resmi,
namanya tiap tahun dapat uang. “Sri,September:2012
Keterlibatan remaja perempuan dalam kegiatan kerja dari proses syarat bisa kerja dan proses masa trening, merupakan salah satu bentuk suatu proses mata
rantai ekonomi dari hulu ke hilir. Ketertarikan perempuan untuk berkerja pada pendapatan langsung dan juga merupakan salah satu bentuk yang mana
dilakukan perempuan dalam proses ingin berkerja berupa kilang juga merupakan salah satu hal yang menarik untuk diteliti. Seperti penuturan dari wawancara
berikut ini: “mereka punya kesenangan sendiri kalau bisa ambil pekerjaa ini dengan
baik , apalagi langsung di terima berkerja tapi tergantung tenaga kerja brpa mereka butuh kan , kalau sanggup berkerja pasti banyak dapat gaji
yang banyak .”Dewi, September:2012
Universitas Sumatera Utara
57
Hal ini juga di perkuat oleh hasil wawancara berikut ini : “meskipun berkrja ini banyak resikonya, tetapi banyak juga manfaatnya,
apalagi bagi kami yang jauh dari keluarga , kami harus berkerja mau gimana lagi ya kita harus mengandalkan tenaga saja yang sekarang ini .
dan dimana pun kita berkerja untuk mendapat kan uang yang banyak .”wahyuni, September :2012
Perempuan yang bekerja dalam sektor resmi juga harus melakukan TKW dalam menopang kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam hal ini peneliti ingin
melihat faktor–faktor yang menjadi alasan motivasi remaja permpuan TKW yang berkerja senbagi kilang di Malaysia untuk keluarganya di dalam sisi ekonomi
keluarga Dengan adanya perubahan sosial remaja perempuan. Faktor ekonomi yang merupakan salah satu pendorong keterlibatan remaja perempuan untuk pergi
berkerja sebagi TKW di Malaysia dengan berbagai macam hambatan baik dari segi eksternal maupun dari segi internal. Hal ini dapat terlihat dari wawancara
berikut ini: “ Berapa pun yang di dapat dari mengambil pekerjaan ini , bersyukurlah
awak yang penting bisalah buat membayar untuk kehidupan kedua orang tua dan adik - adik, kalau mengharap dari kerja orng tua semua mana
cukup, sekarang apa apa semua mahal.”Nanda Aulia, September :2012
Pada umumnya kedudukan remaja perempuan TKW Hal seperti ini yang sangat kita meemperbaharuin dalam di suatu masyarakat dan sekitarnya.
Tekadang-kadang di bedakan antara pengertian-pengertian kedudukan sosial, untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan bahwa kedudukan diartikan sebagai tempat
seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-
kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
58
Motivasi merupakan aspek yang perubahan kehidupan sosial. Apabila seseorang melaksanaka dan kewajiban-kewajibannya sesuai pekerjaannya dengan
yang baik maka dia menjalankan suatu nilai sosial, yang meperbedaan motivasi, adalah untuk kepentingan kehidupan secara individu dan kelompok yang ada pada
organisme manusia. Remaja perempuan TKW yang melekat pada diri sendiri, harus dibedakan dengan posisi atau tempatnya dalam pergaulan kemasyarakatan.
Di dalam masyarakat merupakan unsur yang statis yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat.
Remaja perempuan dalam untuk berkerja di luar negri mereka perempun yang ada di Desa Rantau Panjang. Dan memiliki adanya mingrasi dalam mengatar
remaja perempuan di Desa Rantau Panjng di karena kan adanya resmi dari pekerjaan mereka sekarang oleh halnya penduduk di sini sebagai individu
perempuan masyaraka. Meskipun demikian masyarakat ini minoritasnya kebanyaan remaja permpuan yang berkerja TKW di kilang dalam gaji yang sesuai .
Di dalam kehidupan masyarakat sehari – harinya sebelum menjadi TKW pekerjaan mereka mengerjain pekerjaan rumah remaja perempuan, dari
membersihkan rumah, memasak, mencuci, mengasuh anak serta segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Bila di tinjau secara luas tentang motivasi remaja
perempuan sebagai anak dalam satu keluarga. Pekerjaan-pekerjaan ibu rumah tangga dalam mengatur rumah, memasak, mencuci, serta membimbing dan
mengasuh anak tidak dapat diukur dengan nilai uang. Ibu merupakan figur yang paling menentukan dalam membentuk pribadi anak. Hal ini disebabkan
Universitas Sumatera Utara
59
keterikatan anak terhadap ibunya sudah berawal sejak anak masih dalam kandungan.
Di dalam rumah tangga TKW juga masih terdapat sangat dominan adanya perubahan remaja perempuan yang tetap menjalankan kewajiban untuk berkerja
untuk mengurus keperluan rumah tangganya. Hal ini dapat terlihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
“ TKW yang kerja untuk orang tua untuk mencari makan , saya pengen banget kerja keluar kota ingin mau sungguh berkerja di sana . saya ingin
kerja di luar kota . tp saya harus sabar menghadapinnya pekerjaan yang kami kerja selama kontrak 2 tahun masa kerja.” Dewi, September: 2012
Remaja perempuan yang juga mengarah atau terbiasa bekerja untuk mencari nafkah. Partisipasi tenaga kerja perempuan yang disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya bidang perekonomian dalam PT atau AGEN membutuhan tenaga kerja Perempuan dibutuhkan untuk menambah tenaga yang ada. Sedangkan dibidang
industri yang membuka peluang bagi para perempuan untuk bekerja karena dengan berkembangnya industri berarti tersedianya pekerjaan yang cocok bagi perempuan
sehingga terbukalah kesempatan kerja bagi perempuan. Dalam penelitian ini dapat dilihat alasan keterlibatan perempuan dalam masalah ekonomi dan ketersediaan
sumber daya alam yang ada di sekitar tempat tinggal mereka mendorong lebih banyak perempuan untuk bekerja mencari nafkah sebagai TKW berkerja kilang.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
60
“ Kalau kami tidak ikut menjadi TKW sayang lah kalu kami g ikut , remaja perempuan ini tidak mau begini terus , saya harus berkja di sana suapa
bias menyenang kan kedua orang tua saya . dan saya sekalian mencri jodoh di sana . untuk bias merubah kehidupan saya dan keluarga saya .”
Ustad efi, September :2012
Hal ini juga di perkuat oleh penunturan informan berikut ini : “ motivasi remaja perempuan di desa ini sangat meminat untuk berkerja
krena melihat dr kawannya ber kerja di sana kawan – kawannya semunya berhasil dan berkerja di sana tidak ada siksaan . jadi saya ingin sekali
berkerja di sana untuk nafkain kedua orng tuanya .”Nanda aulia, September :2012
Hal ini juga di perkuat oleh informan berikut ini : “ Kalau kami dari ekonomi rendah ini, bisanya bekerja di tempat yang
hanya mengandalkan tenaga dalam berkerja , demi mengurangi himpitan ekonomi, memang udah seharusnya bekerja jadi TKW seperti ini, yang
penting cukup makanlah dan saling membatu satu sama lain dalam masyarakat di sini .”Pak Zulham ,September :2012
Hal juga di perkuat oleh informan berikut ini : “ Keluarga ini harus ada rasa tolong menolong, kalau yang namanya
masalah untuk perut dan kalu kebutuhan g bias kita tawar –tawar , jadi apa aja yang bisa dijadikan kerjaan yang di ambil sajalah, apalagi di
tetang saya bayak remaja permpuan berkerja di sana . dan kita harus manfaatkan kalau adanya kerja untuk saya .”Wahyuni, September :2012
4.3.5. Rendahnya Perekonomian Keluarga Di Desa Rantau Panjang