86 mempengaruhi keyakinan siswa terhadap matematika, karena menurut Uysal, Ellise
dan Rasmussen 2013:1 mengungkapkan bahwa keyakinan siswa dapat mempengaruhi atau berdampak pada ketertarikannya terhadap matematika,
kenyamanannya dalam belajar matematika dan motivasi dalam kelas matematika.
2. Efektivitas Pembelajaran Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk
Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa
Pembelajaran matematika berbasis kecerdasan majemuk ditinjau dari prestasi belajar siswa dikatakan efektif jika nilai posttest lebih besar dari pada nilai pretest
dan proporsi siswa yang memperoleh nilai minimal kategori baik lebih dari 75. Pada pengujian uji hipotesis dengan uji 1 menggunakan statistik uji Paired Sample t-
Test dengan bantuan Software SPSS versi 21 diperoleh nilai yang mana lebih kecil dari
, sehingga ditolak dan
diterima. Hal ini berarti nilai posttest lebih besar dari pada nilai pretest.
Uji hipotesis 2 dengan uji 2 menggunakan Single Sample Propotion Test diperoleh nilai
yang lebih besar dari maka keputusan
ditolak dan diterima. Artinya, proporsi siswa yang memperoleh nilai kategori
minimal baik lebih dari .
Berdasarkan pengujian kedua hipotesis diketahui kedua kriteria keefektifan telah terpenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika berbasis kecerdasan majemuk efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa.
87 Selain itu, hasil penelitian ini didukung dari hasil penelitian-penelitian
sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Gürçay 2003, Temur 2007, Lee Min dan Othman 2011, Al-zoyud dan Nemrawi 2015, Madha 2015 dan Suryani
2016 menunjukan bahwa pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk berpengaruh positif dan efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Pada penelitian ini soal pretesst dan posttest dibuat berbeda, namun indikator dan tingkat kesulitan tiap nomor soal realtif sama. Pada hasil pretest dan posttest
diketahui bahwa banyak siswa yang menjawab benar pada soal nomor 25 mengalami peningkatan. Pada pretest hanya ada 1 siswa yang menjawab benar Lampiran 4.5-4.6
halaman 377-379, kemudian pada posttest terdapat 27 siswa menjawab benar Lampiran 4.7-4.8 halaman 382-384.
Pada hasil posttest diketahui bahwa kebanyakan siswa salah dalam menjawab soal yaitu pada soal nomor 9 dan 14. Pada soal nomor 9 terdapat 28 siswa telah
me milih pilihan jawaban “A” Lampiran 4.7 halaman 382. Berdasarkan alasan
distraktor yang sudah dibuat oleh peneliti dapat diketahui bahwa siswa masih salah dalam konsep mencari harga beli jika diketahui harga jual dan persentase rugi
Lampiran 2.5 halaman 261. Pada soal nomor 14 masih ada 17 siswa yang memilih pilihan
jawaban “A”. Berdasarkan alasan distraktor yang sudah dibuat oleh peneliti dapat diketahui bahwa siswa masih salah dalam konsep pada materi diskon dimana
jika terdapat diskon ganda.
88 Pada Tabel 18 halaman 75 deskripsi data pretest dan posttest diperoleh hasil
bahwa rata-rata nilai siswa meningkat dari menjadi . Pada dasarnya teori
kecerdasan majemuk membantu kita untuk mendefinisikan kecerdasan siswa dan memungkinkan kita menggunakan potensi siswa untuk membantu mereka belajar
Hoerr, 2000:1. Di dalam kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk guru memberikan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasimemanfaatkan keberagaman
kecerdasan siswa, hal ini yang menjadi salah satu faktor yang meningkatnya prestasi siswa.
Menurut Eleftherios dan Theodosios 2007:102-103 bahwa performa dan kemampuan matematika dipengaruhi oleh keyakinan dan sikap siswa. Berarti bahwa
prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh keyakinan siswa. Disajikan grafik hasil keyakinan dan prestasi belajar siswa.
Grafik 1. Tingkat Keyakinan dan Prestasi Setiap Siswa
Grafik 1 adalah grafik tingkat keyakinan siswa terhadap matematika dan tingkat prestasi siswa setelah penelitian. Diperoleh informasi bahwa sebagian besar
20 40
60 80
100 120
140 160
180
A1 A2
A3 A4
A5 A6
A7 A8
A9 A10
A11 A12
A13 A14
A15 A16
A17 A18
A19 A20
A21 A22
A23 A24
A25 A26
A27 A28
A29 A30
A31 A32
A33 A34
keyakinan prestasi
89 siswa yang mempunyai keyakinan yang tinggi positif terhadap matematika, prestai
belajar yang dicapai juga tinggi, sehingga terdapat kaitan antara keyakinan dan keberhasilan belajar siswa. Hal ini juga didukung pada penelitian Uysal, Ellis dan
Rasmussen 2013:1 bahwa keyakinan siswa tentang matematika mempengaruhi keberhasilannya di matematika.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini terbatas pada kondisi siswa yang memiliki jenis-jenis kecerdasan yang dominan seperti di kelas eksperimen. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa pembelajaran matematika berbasis kecerdasan majemuk akan berhasil dalam kondisi kelas dimana jenis-jenis kecerdasan dominan siswa berbeda
dengan kondisi kelas eksperimen pada penelitian ini. Penelitian ini terbatas pada materi Aritmatika Sosial dan materi lain yang
memiliki karakteristik yang sama dengan materi Aritmatika Sosial yaitu dekat dengan kehidupan sehari-hari, karena akan lebih mudah mengembangkanmerancang
kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi kecerdasan majemuk siswa.