Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian Deskripsi Data Hasil Penelitian

45 Gambar 8. Diagram Batang Nilai Pre-test Kelompok Kontrol Tabel dan diagram skor pre-test kelompok kontrol menunjukkan siswa yang memperoleh skor 90-100 sebanyak 3, skor 80-89 sebanyak 6, skor 70-79 sebanyak 39, skor 60-69 sebanyak 26 , dan skor ≤59 sebanyak 26. 2. Deskripsi data hasil observasi Observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran matematika berlangsung, baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru, apakah guru sudah menerapkan model belajar aktif atau kah belum. Observer dilakukan oleh pengamat yang merupakan teman sejawat peneliti. Observasi terdiri dari 15 poin yang berkaitan dengan sikap siswa saat proses pembelajaran. Skor untuk tiap poin adalah 1 jika menjawab “ya”, dan 0 jika menjawab “tidak”. Sehingga skor tertinggi 15 dan terendah 0. Sikap siswa yang memiliki rentang skor 0-19 dikategorikan kurang, skor 20-39 dikategorikan cukup, skor 40-59 dikategorikan sedang, skor 60-79 5 10 15 20 25 30 35 40 45 A B C D E 90-100 80-89 70-79 60-69 ≤ 59 PRESENTASE PRETEST KELAS KONTROL 46 dikategorikan baik, dan skor 80-100 dikategorikan sangat baik. Hasil observasi sikap siswa akan dijabarkan sebagai berikut: a. Data hasil observasi sikap siswa kelompok eksperimen 1 Pertemuan I Observasi pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 28 Mei 2015. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh observer pada pertemuan pertama sebesar 73 hal tersebut menunjukkan bahwa sikap siswa pada saat mengikuti kegiatan pelajaran di dalam kelas tergolong baik. 2 Pertemuan II Observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 29 Mei 2015. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh observer pada pertemuan kedua sebesar 93,3. Skor tersebut meningkat dari skor pada pertemuan pertama, sehingga skor 93,3 menunjukkan sikap siswa denga kategori sangat baik. b. Data hasil observasi sikap siswa kelompok kontrol 1 Pertemuan I Observasi pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 27 Mei 2015. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh observer pada pertemuan pertama sebesar 66,7, sehingga dikategorikan baik. 47 2 Pertemuan II Observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 28 Mei 2015. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh observer pada pertemuan pertama sebesar 66,7 meningkat pada pertemuan kedua ini. Namun, peningkatannya tidak begitu kentara yakni menjadi 73,3 saja, sehingga tetap pada kategori baik. c. Data hasil observasi sikap guru dalam melaksanakan model pembelajaran Active learning. Data hasil observasi sikap guru pada kelas eksperimen di pertemuan pertama adalah guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun masih ada satu poin yang belum dilakukan oleh guru. Yaitu, membimbing siswa dalam menulis pengalaman, refleksi dan tindak lanjut. Sedangkan pada pertemuan kedua, semua poin sudah dilaksanakan oleh guru tanpa ada satupun yang tertinggal. 3. Data hasil post test Post test dilakukan setelah kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan atau treatment, dan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. a. Post test kelompok eksperimen Post test kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 01 Juni 2015. Deskripsi distribusi frekuensi hasil post-test kelompok eksperimen sebagai berikut. 48 Tabel 11. Distribusi Frekuensi post-test Kelompok Eksperimen Interval Skor Skor Standar Frekuensi Presentase 90-100 A 12 38 80-89 B 9 28 70-79 C 4 13 60-69 D 6 19 ≤ 59 E 1 3 JUMLAH 32 100 Rata-rata 81,5 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 43 Sumber: nilai post-test kelompok eksperimen lampiran 9 halaman 102 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut, grafik hasil post-test kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Gambar 9. Diagram Batang Nilai Post-test Kelompok Eksperimen Tabel dan diagram skor post-test kelompok eksperimen menunjukkan siswa yang memperoleh skor 90-100 sebanyak 38, skor 80-89 sebanyak 28, skor 70-79 sebanyak 13, skor 60-69 sebanyak 19 , dan skor ≤59 sebanyak 3. 5 10 15 20 25 30 35 40 A B C D E 90- 100 80-89 70-79 60-69 ≤ 59 PRESENTASE POST TEST KELAS EKSPERIMEN 49 b. Post test kelompok Kontrol Post test kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 01 Juni 2015. Deskripsi distribusi frekuensi hasil post-test kelompok kontrol sebagai berikut. Tabel 12. Distribusi Frekuensi post-test Kelompok Kontrol Interval Skor Skor Standar Frekuensi Persentase 90-100 A 2 6 80-89 B 12 39 70-79 C 10 32 60-69 D 5 16 ≤ 59 E 2 6 JUMLAH 31 100 Rata-rata 71,0 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 52 Sumber: nilai post-test kelompok kontrol lampiran 10 halaman 103 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut, grafik hasil post-test kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Gambar 10. Diagram Batang Nilai Post-test Kelompok Kontrol 5 10 15 20 25 30 35 40 A B C D E 90- 100 80-89 70-79 60-69 ≤ 59 PRESENTASE POST TEST KELAS KONTROL 50 Tabel dan diagram skor post-test kelompok kontrol menunjukkan siswa yang memperoleh skor 90-100 sebanyak 6, skor 80-89 sebanyak 39, skor 70-79 sebanyak 32, skor 60-69 sebanyak 16 , dan skor ≤59 sebanyak 6.

C. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah data terkumpul. Uji hipotesis pada penelitian ini membandingkan rata – rata hasil tes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan model belajar Active Learning tipe Apa? Lantas Apa? Sekarang Bagaimana? terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kotagede 1 Tahun Ajaran 20142015. Hasil uji kedua hipotesis tersebut akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut. 1. Uji Mean Pre-test Kelompok Eksperimen-Kontrol Uji mean pre-test kelompok eksperimen-kontrol dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pre-test digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol sebelum dilakukan penelitian. Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan hipotesis jika rata – rata hasil pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda dan berada pada satu kriteria nilai yang sama, maka tidak ada pengaruh yang berarti antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok 51 kontrol. Sebaliknya, apabila terdapat selisih rata – rata hasil pre-test yang cukup besar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan berada pada kriteria nilai yang berbeda, maka terdapat pengaruh yang berarti antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rangkuman hasil uji mean pre-test kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji mean Pre-test kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Mean pre-test Kriteria nilai Kesimpulan Eksperimen 67,6 D Kurang Tidak ada pengaruh yang berarti Kontrol 67,3 D Kurang Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui bahwa rata-rata pre-test kelompok eksperimen sebesar 67,6 sedangkan kelompok kontrol sebesar 67,3. Hasil tersebut hanya terpaut selisih 0,3 dan berada pada satu kriteria nilai yang sama yaitu D kurang. Hal ini berarti bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol sama, dan berada kriteria nilai yang sama yaitu D Kurang. Jadi, kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilakukan penelitian.

2. Uji Mean Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Uji mean post-test kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang berarti antara post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan model belajar 52 Active Learning tipe “Apa? Lantas Apa? Sekarang Bagaimana?” terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kotagede 1 Tahun Ajaran 20142015. Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan hipotesis jika rata – rata hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan berada pada satu kriteria nilai yang sama, maka tidak ada pengaruh yang berarti antara post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebaliknya, apabila terdapat selisih rata – rata post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang cukup besar dan berada pada kriteria nilai yang berbeda, maka berarti ada pengaruh yang berarti antara post-test kelompok eksperimen dan kontrol. Rangkuman hasil uji mean post-test kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 14. Rangkuman Hasil Uji mean post-test kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Mean post-test Kriteria nilai Kesimpulan Eksperimen 81,5 B baik Ada pengaruh yang berarti Kontrol 71 C cukup Berdasarkan tabel di atas diketahui rata –rata post-test kelompok eksperimen sebesar 81,5 sedangkan rata –rata post-test kelompok kontrol sebesar 71. Dari data tersebut diketahui bahwa rata –rata nilai post–test kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata kelompok kontrol dengan selisih 10,5. Hal ini menunjukkan bahwa post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut 53 ditunjukkan dengan selisih sebesar 10,5 dengan kriteria nilai yang berbeda yaitu kriteria baik pada kelompok eksperimen dan kriteria cukup pada kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan model belajar Active Learning tipe Apa? Lantas Apa? Sekarang Bagaimana? terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kotagede 1 Tahun Ajaran 20142015. Namun demikian, hasil post-test kelompok kontrol juga terdapat peningkatan pada hasil pre- testnya. Rata – rata pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 15. Rata – rata pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Kelompok Mean pre-test Mean post-test Selisih Eksperimen 67,6 81,5 13,9 Kontrol 67,3 71 3,7 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen 67,6 dan post-test 81,5 dengan selisih sebesar 13,9. Sedangkan nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol 67,3 dan post-test 71 dengan selisih 3,7. Selisih hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan selisih pada kelompok kontrol. Hal ini semakin membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang berarti dalam penggunaan model belajar Active Learning tipe Apa? Lantas Apa? Sekarang Bagaimana? terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD N Kotagede 1, Tahun Ajaran 20142015.