13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Interaksi Sosial Teman Sebaya
1. Pengertian Interaksi Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari proses hubungan individu dengan invidu lain atau masyarakat dilakukan melalui interkasi sosial. Perkembangan sosial invidu
sangat dipengaruhi keterampilan interakasi sosial yang dilakukannya. Kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial akan menjadikan
seseorang menentukan sikap sosialnya untuk mereaksi fenomena-fenomena sosial di lingkungannya.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorangan, antar kelompok-kelompok manusia dan antar
orang dengan kelompok-kelompok masyarakat. Interaksi terjadi apabila dua orang atau kelompok saling bertemu dan pertemuan antara individu dengan kelompok
dimana komunikas terjadi diantara kedua belah pihak Yayuk Yulianti, 2003: 91. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu
tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antar individu dengan
golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya Abu Ahmadi, 2004: 100.
Menurut Bimo Walgito 2003: 57 interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi
individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik.
14
Tokoh lainnya Bonner dalam W.A Gerungan 2004: 62 juga memaparkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu
manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Sedangkan pengertian
lain dari interaksi sosial menurut Thibaut dan Kelly dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2004: 87 adalah peristiwa saling mempengaruhi satu sama
lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain.
Gillin dan Gillin dalam Soejono Soekanto 2000:67 interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu,
antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi
sosial adalah hubungan antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok yang didalamnya individu mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya sehingga
memunculkan hubungan timbal balik. 2.
Pengertian Teman Sebaya
Horrock dan Benimoff dalam Hurlock 2002: 214 Kelompok teman sebaya adalah dunia nyata kawula muda yang menyiapkan panggung dimana
mereka dapat menguji, merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya. Disinilah remaja dinilai orang lain yang sejajar dengan dirinya dan tidak dapat memaksakan
sanksi-sanksi dunia dewasa yang justru ingin dihindari.
15
Lebih lanjut Santrock 2007: 55 menjelaskan bahwa kawan sebaya peers adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang
relatif sama. Remaja akan menerima umpan balik dari teman sebaya mengenai kemampuan-kemampuannya. Remaja belajar tentang hal yang mereka lakukan
lebih baik, sama baiknya atau bahkan lebih buruk dari apa yang dilakukan remaja lain.
Menurut Slamet Santosa 2004: 79 teman sebaya atau peer group adalah kelompok usia sebaya yang anggotanya mampu berkomunikasi dan berinteraksi
dengan baik. Hal-hal yang dilakukan oleh anak-anak usia tersebut adalah hal-hal yang menyenangkan saja. Selain itu, Umar Tirtarahrdja 1995: 181
mengungkapkan bahwa kelompok teman sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang usianya bersamaan, antara lain kelompok bermain pada
usia anak-anak, kelompok monoseksual yang beranggotakan anak-anak satu jenis kelamin saja, atau gang yaitu kelompok anak-anak nakal.
Dari uraian diatas maka dapat ditarik dasar pemikiran bahwa yang dimaksud teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia dan tingkat
kedewasaan yang relatif sama. Teman sebaya menjadikan remaja dapat menguji dan memperbaiki konsep dirinya sehingga remaja mengetahui yang dilakukannya
lebih baik, sama baiknya atau bahkan lebih buruk dari yang dilakukan remaja lain. Hal-hal yang dilakukan oleh kelompok teman sebaya banyak bersifat
menyenangkan.
16
3. Pengertian Interaksi Sosial Teman Sebaya