64
hubungan positif dan signifikan antara interaksi sosial teman sebaya dengan penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Berdasarkan
hal tersebut semakin tinggi interaksi sosial teman sebaya maka semakin tinggi pula penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta,
demikian juga sebaliknya semakin rendah interaksi sosial teman sebaya maka semakin rendah pula penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA Negeri 9
Yogyakarta.
3. Sumbangan Efektif
Besarnya sumbangan dari variabel bebas interaksi sosial teman sebaya untuk variabel terikat penerimaan sosial dapat diketahui dari koefisien
sumbangan efektif. Besarnya sumbangan efektif tiap variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini.
Tabel 22. Sumbangan Efektif Variabel Bebas
Measures of Association
Interaksi Sosial
Teman Sebaya dengan Penerimaan
Sosial
R R
Squared
Eta Eta
Squared .675
.456 .795
.633 Berdasarkan Tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien determinasi R
2
interaksi sosial teman sebaya dalam penerimaan sosial yaitu sebesar 0,456. Hasil tersebut dapat dimaknai bahwa sumbangan variabel interaksi sosial teman sebaya
terhadap penerimaan sosial sebesar 45,6. Dengan demikian masih ada 54,4 faktor lain yang mempengaruhi penerimaan sosial dan belum terungkap dalam
penelitian ini pada siswa kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
65
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa tidak ada siswa kelas X SMA Negeri 9 Yogyakarta 0 yang memiliki nilai interaksi
sosial teman sebaya sangat tinggi, 53 siswa 84 memiliki nilai interaksi sosial teman sebaya dalam kategori tinggi, 10 siswa 16 memiliki nilai interaksi sosial
teman sebaya dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa 0 pada kategori rendah maupun sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas X di
SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki tingkat interaksi sosial teman sebaya yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki interaksi sosial teman sebaya pada kategori tinggi.
Selain itu, menurut jenis kelamin siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, diperoleh hasil jumlah siswa laki-laki yaitu 21 orang berkontribusi
34 terhadap variabel interaksi sosial teman sebaya dengan rincian 18 siswa laki- laki 29 berada dalam kategori tinggi dan 3 siswa laki-laki 5 berada dalam
kategori sedang. Kemudian tidak ada siswa laki-laki 0 berada dalam kategori sangat tinggi, rendah maupun sangat rendah. Sedangkan, untuk siswa perempuan
yang berjumlah 42 siswa berkontribusi sebesar 66 terhadap variabel interaksi sosial teman sebaya dengan 35 siswa perempuan 55 masuk dalam kategori
tinggi dan 7 siswa perempuan 11 masuk dalam kategori sedang. Selanjutnya, tidak ada siswa perempuan 0 berada dalam kategori sangat tinggi, rendah
maupun sangat rendah.