47 disebutkan diatas bahwa metode research and development menguji
keefektifitasan suatu produk yang baru dan sudah melalui langkah-langkah penyempurnaan. Tetapi dikarenakan waktu penelitian yang terbatas,
peneliti membatasi penelitian hanya untuk mengembangkan produk yang sudah ada. Disini peneliti mengembangkan kurikulum sekolah sepak bola
dari Amerikaserikat dengan judul kurikulum U.S. Soccer Curriculum
yang disusun oleh Dr. Javier Perez dan Claudio Reyna, dari kurikulum ini di kembangkan yang disesuaikan dengan potensi dan kultur budaya bangsa
Indonesia.
B. Hakekat Model Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan atas
pengertian model
penelitian dan
pengembangan diatas dapat dikatakan bahwa model penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut. Pertama, bersifat research based development, artinya pengembangan produk pendidikan dan pembelajaran
ditempuh melalui penelitian. Kedua, berorientasi pada produk dan bukan menguji teori.
Ketiga, hasil pengembangan dipakai untuk kepentingan peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan dan pembelajaran yang
lebih baik. Di dalam penelitian ini untuk meningkatkan mutu pelatihan dan pembinaan di sekolah sepak bola.
Model penelitian dan pengembangan berbeda dangan model- model penelitian konvensional dilihat dari sasaran, prosedur, maupun
48 hasil penelitiannya. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat dalam table
berikut. Tabel 1:
Perbedan Penelitian Konvsional Dengan Penelitian R D
ASPEK PENELITIAN
KONVENSIONAL R D
Sasaran Menemukan
pengetahuan baru
atau memecahkan
masalah khusus. Mengembangakan
produk pendidikan yang evektif dan
adapetbel. Prosedur
Bersifat linier. Bersifat siklis
Hasil Hasil penelitian sering tak
siap dioprasionalkan
di bidang pendidikan.
Hasil penelitian
matchdengan kepentingan
pengembangan mutu
pendidikan.
1. Tahap identifikasi
Tahap identifikasi meliputi: a identifikasi terhadap tujuan karakteristik peserta didik, keahlian teknis, fasilitas, dan
peralatan b identifikasi terhadap kurikulum yang sudah ada, c melihat proses pembelajaran atau proses berlatih-melatih
yang selama ini dilaksanakan oleh sekolah dan pelatih. d mengidentifiksi kekurangan dan kelebihan yang sudah dimiliki
oleh sekolah dalam pembinaan.
2. Tahap Pengembangan dan Penentuan Kurikulum
Kegiatan tahap
ini adalah
merancang dan
mengembangkan program dalam bentuk dokumen desain sesuai langkah-langkah yang diadaptasi dari model Dick Carey
2003, termasuk di dalamnya penyusunan flow chart, penulisan naskah, dan storyboard. Langkah-langkah tahap ini adalah:
49 a. Perumusan standar kompetensi
b. Analisis standar kompetensi c. Identifikasi Kemampuan awal dan karakteristik anak didik
d. Analisis lingkungan sosial dan budaya di sekitar tempat sekolah itu berada.
e. Merumuskan kompetensi pembelajaran f.
Memilih strategi pembelajaran dan metode latihan yang akan di gunakan.
3. Tahap pengembangan kurikulum
Kegiatan dalam tahap ini yaitu mulai membuat draft awal kurikulum dan mengembangkan aspek-aspek yang menjadi
landasan kurikulum sekolah sepak bola berbasis pendidikan kepelatihan olahraga sesuai dengan kompetensinya.
4. Tahap evaluasi
a. Tahap evaluasi dilakaukan dengan langkah-langkah: Validasi dan uji coba meliputi: 1. Validasi ahli materi ahli
kepelatihan olahraga dan ahli kurikulum, 2. Pertama, uji lapangan awal preliminary field test, 3. Kedua, uji
lapangan utama main field test, 4. Ketiga, uji lapangan operasional operational field test.
Setiap uji lapangan dari ketiga bentuk uji lapangan tersebut dilaksanakan secara berulang-ulang dan direvisi, sampai
50 ditemukan produk prototype yang mantap sebelum menuju
pada tahap uji lapangan berikutnya. b. Tahap revisi, ada dua macam yaitu : a perubahan terhadap
materi yang disajikan dalam materi kurikulum, b hasil revisi bedasarkan masukan dari ujicoba akan diperoleh
prodak akhir.
C. Prosedur Penelitian