6
B. Identifikasi Masalah
1. Belum adanya kurikulum sekolah sepak bola yang baku yang dapat
dijadikan acuan untuk melangsungkan pembinaan dan pelatihan dalam cabang sepak bola.
2. Keterbatasan pengetahuan pelatih untuk mengembangkan materi
latihan. 3.
Belum adanya acuan yang jelas di dalam menyelenggarakan pendidikan olahraga permainan sepak bola sesuai dengan kelompok
umur. 4.
Perlunya pengembangan kurikulum sebagai pedoman di dalam menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan olahraga.
5. Perlunya sebuah konsep yang terencana agar dapat mencapai tujuan
dengan baik. 6.
Sebagai pedoman di dalam menyusun dan merancang program latihan baik tahunan, mingguan ataupun program harian.
7. Sebagai pedoman untuk menyusun instrument evaluasi untuk anak
didik sesuai dengan Kemampuannya menurut kelompok umurnya. 8.
Belum adanya pedoman yang baku yang di keluarkan induk organisasi PSSI dalam pembinaan sepak bola secara keseluruhan.
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian tidak menjadi luas, maka perlu adanya pembatasan, sehingga ruang lingkup penelitian menjadi jelas.
Berdasarkan identifikasi diatas dan mengingat terbatasnya kemampuan,
7 tenaga, biaya, dan waktu, maka dalam penelitian ini penulis hanya
membahas pada masalah “Peneliti ini hanya mengembangkan desain kurikulum sekolah sepak bola SSB berbasis pendidikan kepelatihan”?
D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut: Banyaknya
sekolah sepak bola atau SSB di Indonesia yang belum memiliki pembinaan yang terrencana dengan baik serta pedoman yang baku seperti
kurikulum resmi yang menjadi pedoman sekolah-sekolah sepak bola SSB di Indonesia untuk mendidik dan mengembangkan anak didiknya,
sehingga penulis merumuskan masalah “ Bagaimanakah menyusun dan mengembangkan
kurikulum pada sekolah sepak bola SSB Berbasis pendidikan kepelatihan olahraga?”.
E. Tujuan Pengembangan