93
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai uji Levene dalam penelitian ini adalah 0,061 p0,05, maka data tersebut dapat
dikatakan memiliki ragam yang sama atau homogen. Dengan demikian, asumsi homogeneity of variance terpenuhi untuk
melanjutkan ke uji Two Way ANOVA.
4.7 Uji Hipotesis
Hipotesis Pertama : Ada hubungan antara FLL Self Efficacy dan
Motivasi Berprestasi dengan CA pada mahasiswa di FBS UKSW. Untuk menguji hipotesis ini, penulis menggunakan
analisis korelasi berganda multiple correlation. Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukan arah kuatnya hubungan
antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2010
4.7.1 Analisis Korelasi Multivariat
Analisis korelasi didapatkan dari nilai koefisien korelasi. Untuk mengetahui interpretasi kekuatan hubungan antara 2
variabel atau lebih dapat dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan. Kekuatan hubungan dapat
dilihat pada Tabel 3.8. Korelasi lebih dari dua variabel independen disebut multivariate correlation Hartono, 2004.
94
4.7.2 Uji Signifikan Simultan uji F
Hasil uji signifikan uji F untuk variabel bebas X
1
Self Efficacy dan X
2
Motivasi Berprestasi mahasiswa FBS UKSW Salatiga dapat dilihat dalam Tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda Signifikan Nilai F
Daftar Sidik Ragam
b
Model Db
JK KT
F Sig.
1 Regresi
5795,029 2
2897,515 30,694
,000
b
Sisa 9534,471 101
94,401 Total
15329,500 103 a. Peubah Gayut: Communication Apprehension
b. Prediktor: Konstanta, Motivasi Berprestasi, FLL Self Efficacy, Jenis Kelamin
Keteranga n:
Jnsklm n= Jenis Kelam in; JK= Jum lah Kuadrat ; db=derajat bebas;
KT=Kuadrat Tengah.
Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai F hitung 30,694
dengan tingkat signifikansi 0,000 p0,05. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dengan Communication Apprehension dapat diterima
H
1
diterima.
95
4.7.3 Uji Signifikan Parameter IndividualParsial Uji t
Uji t dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi terhadap Communication
Apprehension mahasiswa FBS UKSW secara parsial. Hasil uji signifikansi parsial uji t dapat dilihat dalam Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Uji Berganda Signifikansi Nilai t
Koefisien
a
Model Koefisien Tak
Terbakukan Koefisien
Terbakukan t
Sig. B
Kesalahan Baku
Beta
1 Konstanta
16,181 7,655
2,114 ,037 FLL Self Efficacy
,388 ,069
,456 5,610 ,000 Motivasi Berprestasi
,235 ,062
,310 3,809 ,000 a. Peubah Gayut: Communication Apprehension
Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut dapat dilihat bahwa FLL Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi berpengaruh secara parsial
terhadap Communication Apprehension mahasiswa FBS UKSW. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t hitung FLL Self Efficacy
sebesar 5,610 dengan nilai signifikansi 0,000 p0,05 serta nilai t hitung Motivasi Berprestasi sebesar 3,809 dengan signifikansi
0,000 p0,05. Berdasarkan tabel di atas, variabel FLL Self Efficacay
memiliki nilai signifikansi 0,000 p 0,05, dan variabel Motivasi Berprestasi memiliki nilai signifikansi 0,000 p 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel FLL Self Efficacy dan
96
Motivasi Berprestasi
memiliki pengaruh
terhadap Communication Apprehension.
4.7.4 Koefisien Determinasi R Kuadrat