Pembatasan Masalah Tindakan Kekerasan di Dalam Masyarakat

8 sebagai media cyberbullying tidak berdampak secara nyata seperti serangan fisik dan menganggap cyberbullying hanya sebatas interaksi sosial ruang maya. Gambaran diatas ini yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. “Bagaimanakah bentuk cyberbullying yang dialami mahasiswa ?” 2. “Bagaimanakah tindakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap setiap bentuk cyberbullying yang dialaminya ?” 3. “Apakah ada perbedaan tindakan diantara mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SIP terhadap cyberbullying dari sisi jenis kelamin ?”

1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlampau melebar serta mengakibatkan tujuan penelitian ini tidak tercapai, pembahasan menjadi ambigu dan tidak original, maka penulis membuat pembatasan masalah yaitu tindakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatara Utara terhadap cyberbullying yang dialami melalui media online yaitu facebook dan twitter. Universitas Sumatera Utara 9 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bentuk cyberbullying yang dialami mahasiswa. 2. Mengetahui tindakan mahasiswa FISIP USU terhadap cyberbullying di dalam dunia maya. 3. Mengetahui perbedaan tindakan diantara mahasiswa FISIP USU terhadap cyberbullying dari sisi jenis kelamin.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, terlebih untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik. Penelitian ini juga di harapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu sosiologi, khususnya bidang sosiologi komunikasi. Universitas Sumatera Utara 10

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis agar dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan akademis penulis, terutama dalam hal pembuatan karya tulis ilmiah tentang cyberbullying. I.5 Definisi Konsep Dalam suatu penelitian definisi konsep diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian agar tidak melebar. Konsep adalah kerangka acuan penelitian, adapun konsep yang digunakan dalam konteks penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tindakan adalah tindakan individu atau kelompok yang mengarah kepada tujuan yang ditentukan oleh nilai dan pilihan. 2. Mahasiswa FISIP USU adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta didik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Cyberbullying adalah bullying yang menggunakan media elektronik untuk mengejek, menghina, mengancam, melecehkan mengintimidasi. 4. Ruang Publik. Secara umum ruang publikpublic sphere merujuk kepada ruang nasional yang menyediakan sedikit banyak kebebasan dan arena keterbukaan atau juga forum untuk debat publik. Akses untuk public sphere adalah gratis, bebas untuk mengatur, perkumpulan dan penyampaian ekspresi dijamin, ruang itu bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 11 5. Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul yang umumnya adalah individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan. 6. Facebook adalah situs jejaring sosial, populer di kalangan mahasiswa. Ini pada awalnya dikembangkan untuk mahasiswa, staf pengajar dan staf, tetapi sejak itu diperluas untuk mencakup semua orang, termasuk siswa, perusahaan dan komunitas. 7. Twitter adalah jenis situs layanan jejaring sosial, mikroblog. Twitter menggunakan pendaftaran untuk mengirim kicauan, mengikuti atau di ikuti. Kicauan tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut follower. 8. Tindakan sosial dapat berupa tindakan yang diarahkan kepada orang lain dapat berupa tindakan membatin atau bersifat subyektif yang terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu, atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa, atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu. 9. Teori aksi oleh Parsons dengan kemampuan voluntarism, yaitu kemampuan individu melakukan tindakan dalam arti menetapkan cara atau alat dari sejumlah alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan. Aktor menurut konsep voluntarism adalah perilaku aktif dan kreatif serta mempunyai kemampuan menilai dan memilih alternatif tindakan. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tindakan Kekerasan di Dalam Masyarakat

Tindakan kekerasan merupakan suatu aktivitas kelompok atau individu, yang disebut kekerasan individu atau kolektif, istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan perilaku baik yang terbuka overt atau tertutup covert, dan baik yang bersifat menyerang offensive atau bertahan deffensive, yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain. Menurut Santoso 2002 ada empat jenis tindak kekerasan yang dapat di identifikasi yaitu 1 kekerasan terbuka, tindak kekerasan yang dapat dilihat seperti perkelahian, 2 kekerasan tertutup, atau tersembunyi atau tidak dilakukan langsung, seperti perilaku mengancam, 3 kekerasan agresif, tindak kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu, 4 kekerasan defensif, tindak kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Semua manusia mampu melakukan kekerasan, ada yang lebih mampu dari yang lain, ada yang memiliki lebih banyak sumber kekerasan dari yang lain, dan situasi tertentu bisa mempengaruhi atau mencegah kekerasan serta situasi yang mengarah kepada tindak kekerasan. Erich Fromm menguraikan agresi dengan pendekatan psikoanalisis teori tentang upaya non nurani, resistensi, pemalsuan realita menurut kebutuhan subjektif, harapan, Universitas Sumatera Utara 13 karakter dan konflik antara upaya-upaya berhasrat yang terkandung di dalam ciri pembawaan dengan tuntutan pemertahanan diri. Sehingga sejauh mana seseorang dapat menekan hasratnya bukan hanya tergantung pada faktor internal diri seseorang, melainkan juga pada situasi. Dengan demikian agresi sama sekali bukan satu-satunya bentuk reaksi terhadap ancaman, meski pada umumnya semua kondisi yang memicu timbulnya perilaku agresif adalah ancaman terhadap kepentingan hayati. Dalam bentuk yang lebih kompleks adalah ancaman terhadap kebutuhan akan ruang fisik dan atau terhadap struktur sosial suatu kelompok. Erich Fromm mengambil mengatakan bahwa tindakan kekerasan dipengaruhi oleh kedua faktor yakni dari faktor individu berasal dari dalam diri manusia yang kemudian bercampur dengan faktor biologis dilua kendali manusia yang dipengaruhi kondisi eksternal sosial-ekonomi-politik yang menyebabkan terjadinya stimulan untuk melakukan tindakan kekerasan. Tindakan kekerasan tidak cukup hanya dengan pengendalian internal diri akan tetapi juga dengan menyingkirkan stimulan dengan menciptakan lingkungan sosial-ekonomi-politik yang baik dan berkeadilan. http:fahrizariza63.blogspot.com201205akar-kekerasan.html Diakses 4 Juli 2014 Pukul 17.00 Universitas Sumatera Utara 14 Pelaku dan korban umumnya terlibat dalam suatu pertemuan, tindakan mereka bisa saling mempengaruhi. Contoh yang paling jelas adalah dalam kasus pelaku dan korban saling mengenal, tetapi pandangan ini tidak signifikan untuk tindak kekerasan yang melibatkan orang asing. Salah satu kekerasan tidak langsung adalah ancaman. Ancaman merupakan unsur penting kekuatan, kemampuan untuk mewujudkan keinginan seseorang sekalipun menghadapi keinginan yang berlawanan. Suatu ancaman menjadi efektif jika seseorang maupun kelompok mendemonstrasikan keinginan untuk mewujudkan ancaman.

2.2 Ruang Publik public sphere