29
BAB III GKJW JEMAAT PONOROGO DAN KASUS PINDAH AGAMA
1. Gambaran umum GKJW Jemaat Ponorogo
GKJW jemaat Ponorogo, adalah salah satu jemaat yang lahir dan diresmikan oleh Majelis Agung Sinode GKJW pada tanggal 11 Desember 1959
1
, jemaat ini adalah satu di antara 165 jemaat mandiri se - Sinode GKJW. Keberadaan jemaat-jemaat se
sinode GKJW tersebar di wilayah Propinsi Jawa Timur, mulai dari kabupaten yang berada di ujung timur yaitu kabupaten Banyuwangi, sampai di bagian barat yaitu
kabupaten Ngawi. GKJW Jemaat Ponorogo, berada di wilayah Kabupaten Ponorogo beralamat di Jl.Argopuro RT.02,RW 04 Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo,
kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Jemaat ini masuk dalam wilayah pelayanan GKJW di lingkup persekutuan Majelis Daerah Klasis Madiun, yang
anggotanya terdiri dari 13 Jemaat yang berada di dalam wilayah eks karsidenan Madiun, yaitu : GKJW Jemaat Trenceng yang berada di desa Mrican kecamatan
Jenangan, wilayah kabupaten Ponorogo, GKJW Jemaat Pacitan dan GKJW Jemaat Donorojo, berada di wilayah kabupaten Pacitan GKJW Jemaat Magetan dan GKJW
Jemaat Dupak, di wilayah kabupaten Magetan, GKJW Jemaat Madiun Kota, GKJW Jemaat Madiun Lor dan GKJW Jemaat Caruban, di wilayah kodya dan kabupaten
Madiun, GKJW Jemaat Ngawi, GKJW Jemaat Wotgalih, GKJW Jemaat Bayem Mojorejo, dan GKJW Jemaat Ketanggung, berada di wilayah kabupaten Ngawi.
Secara geografis Ponorogo terletak di koordinat 111° 17’ - 111° 52’
BT dan 7°
49 ’ - 8° 20’
LS dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas
permukaan laut dan memiliki luas wilayah 1.371,78 kilo meter persegi,
2
dengan batas- batas sebelah utara kabupaten Madiun dan Magetan, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Nganjuk dan Trenggalek, sebelah selatan Kabupaten Pacitan, dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri Jawa
Tengah.
3
B erdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010
, jumlah penduduk
1
Team Penulis Sejarah GKJW Ponorogo, 1987, GKJW Jemaat Ponorogo, hlm.1
2
Soemarto, 2011, Melihat Ponorogo lebih dekat, Apix Offset, Ponorogo, hlm.2
3
Soemarto, hlm.2
30
Kabupaten Ponorogo adalah 855.281 jiwa.
4
tersebar di 21 kecamatan, 279 desa, dan 26 kelurahan.
Ponorogo dikenal dengan julukan
Kota Reog
atau
Bumi Reog
karena daerah ini merupakan daerah asal dari kesenian
Reog, dan warga GKJW juga ikut serta dalam melestarikan kesenian reog, terlebih warga jemaat yang masih pelajar, karena
kesenian reog dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal bagi sekolah-sekolah di Ponorogo.
Ponorogo juga
dikenal sebagai
Kota Santri
karena memiliki
banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah Pondok Modern Darussalam, Gontor yang terletak di desa Gontor, kecamatan Mlarak. Di tengah
banyaknya pondok pesantren, ada beberapa warga jemaat yang tempat tinggalnya berada di lingkungan pondok pesantren, bahkan gedung gereja GKJW Ponorogo
bersebelahan dengan pondok Putri, yang berada di Jalan Argopuro 19 Ponorogo. Di samping terkenal sebagai kota reog, dan kota santri, Ponorogo terkenal dengan
makanan khas, yaitu
Sate Ponorogo,
karena itu mendapat sebutan juga Kota Sate
5
. Agama
yang dianut oleh penduduk kabupaten Ponorogo beragam, berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk tahun 2010 penduduk Ponorogo berjumlah 855.281 jiwa,
6
penganut Islam berjumlah 839.127 jiwa 98,11, Kristen berjumlah 2.864 jiwa 0,33, Katolikberjumlah 2.268 jiwa
0,27, Buddha berjumlah 261
jiwa 0,03, Hindu berjumlah
82 jiwa
0,01, Kong Hu Cu berjumlah 14 jiwa 0,002, agama lainnya berjumlah 25 jiwa 0,003, tidak terjawab dan tidak ditanyakan berjumlah 10.640 jiwa
1,24.
7
Jumlah keseluruhan tempat peribadatan di Ponorogo pada tahun 2010 adalah sejumlah 4233 buah. Masjid berjumlah 1448 buah, Mushola berjumlah 2754
buah,Gereja Protestan berjumlah 21 buah, gereja Katolik berjumlah 8 buah, dan Wihara berjumlah 2 buah.
Data warga GKJW jemaat Ponorogo pada tahun 2014 yang disampaikan pada sidang Majelis Daerah Madiun I tahun 2015 pada 18 sampai 20 April 2015, yang
menetap di Ponorogo berjumlah 123 kk, terdiri dari warga dewasa laki-laki, 125 jiwa, perempuan 174 jiwa, warga anak: laki-laki 46 jiwa, perempuan 52 jiwa.
8
Total jumlah
4
http :id.wilkipedia.orgwilki_kabupaten poonorogo., diunduh 4 Januari 20116 pukul.22.00
5
Soemarto, 2011, Melihat Ponorogo lebih dekat, hlm.3
6
Badan Pusat Statistik Ponorogo, 2013
7
http :id.wilkipedia.orgwilki_kabupaten poonorogo., diunduh 4 Januari 20116 pukul.22.00
8
Majelis Daerah Madiun, Buku kumpulan informasi sidang Majelis Daerah Madiun 1, tahun 2015
31
mereka, dewasa dan anak-anak berjumlah 397 Jiwa. Mata pencaharian mereka ada yang pegawai negri, karyawan swasta, wiraswasta, pensiunan pegawai negri, petani,
buruh tani dan lain-lain. Berdasarkan data tersebut memberikan gambaran bahwa warga GKJW Ponorogo berada di antara penduduk Ponorogo yang berjumlah
855.281, yang mempunyai latar belakang pendidikan, kelas sosial yang beragam, dan mereka tinggal tersebar di desa, kelurahan dan kecamatan. di wilayah kabupaten
Ponorogo. Mereka tidak tinggal dalam suatu wilayah kecamatan tertentu, tetapi tinggal menyebar di wilayah kecamatan Pulung, Sawoo, Balong, Mlarak, Jetis,
Ngrayun, Kauman, Siman, Babadan, Jenangan, dan Kecamatan Ponorogo Kota. GKJW Jemaat Ponorogo juga mempunyai warga yang tinggal di luar kota,
seperti Surabaya, Malang, Jakarta, dan kota lainnya berjumlah 112 jiwa, 50 jiwa laki- laki, dan 62 perempuan, mereka ada yang bekerja, kuliah dan ada yang mempunyai
tempat tinggal tetap, tetapi ada juga yang hanya tinggal sementara atau kos, dan mereka masih tercatat sebagai warga jemaat Ponorogo, saat hari-hari libur, misalnya
libur Natal, Paskah, atau saat liburan sekolah, saat kontrak kerja mereka habis, mereka pulang ke Ponorogo.
Memperhatikan komposisi penganut agama yang berada di Ponorogo, maka warga GKJW Jemaat Ponorogo yang berjumlah 397 jiwa, berada di antara 2864
pemeluk agama Kristen, berarti13,86 nya, bila dibandingkan dengan penganut agama Islam yang berjumlah 839.127 jiwa, berarti 0,05 nya, dan bila dibandingkan
dengan pemeluk agama Katolik yang 2.268 jiwa prosentasenya warga GKJW adalah 17,5 nya.
2. Fenomena Kawin beda agama di GKJW Jemaat Ponorogo