K
2
Cr
2
O
7.
Alaerts.1987 pada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi biologi dan mikroorganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji
COD. Contoh, selulosa sering tidak terukur melaui uji BOD karena sukar dioksidasi melalui reaksi biokimia, tetapi dapat terukur melalui uji COD.
Ferdiaz,1992
2.8 Biochemical Oxygen Demand BOD
Biochemical Oxygen Demand mnunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan mikroorganisme untuk memecahkan bahan-
bahan organik yang terdapat di dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau
industri. Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah, apabila suatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat menghabiskan oksigen
terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bias mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan dapat mengakibatkan bau busuk pada air
tersebut. Beberapa zat organik maupun anorganik dapat bersifat racun
misalnya sianida, tembaga, dan sebagainya, sehingga harus dikurangi sampai batas yang diinginkan. Oleh karena itu uji BOD tidak dapat
digunakan untuk mengukur jumlah bahan-bahan oganik yang sebenarnya terdapat di dalam air, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah
konsumsi oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi bahan organik tersebut. Semakin banyak oksigen yang dikonsumsi, maka semakin banyak
pula kandungan bahan-bahan organik di dalamnya. Sasongko,1990
Universitas Sumatera Utara
Terdapat pembatasan BOD yang penting sebagai petunjuk dari pencemaran organik. Apabila ion logam yang beracun terdapat di dalam
sampel maka aktivitas bakteri akan terhambat sehingga nilai BOD menjadi lebih rendah dari yang semestinya. Mahida,1981
Pengujian BOD dengan menggunakan metode Winkler-Alkali iodida azida, adalah penetapan BOD yang dilakukan dengan cara mengukur
berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam sampel yang disimpan didalam botol tertutup rapat, diinkubasi selama 5 hari pada temperatur kamar,
dalam metode Winkler digunakan larutan pengencer yaitu MgSO
4
, FeCl
3,
CaCl
2
dan larutan buffer. Kmudian dilanjutkan dengan metode alkali iodida azida yaitu dengan cara tirasi, dalam penetapan kadar oksigen terlarut
digunakan pereaksi MnSO
4
, dan alkali iodida azida. Sampel ditirasi dengan natrium tiosulfat memakai indikator amilum. Alaerts dan Santika,1984
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat