Latar Belakang Penentuan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada Limbah Cair Oil Catcher (OUT) PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT PLN merupakan perusahaan listrik negara yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menghasilkan listrik. Untuk menghasilkan listrik mempergunakan mesin-mesin, dimana mesin tersebut juga membutuhkan bahan bakar agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. PT PLN PERSERO Sektor Pembangkitan Medan ini menggunakan bahan bakar solar yang biasa disebut dengan HSD High Speed Diesel. Solar atau HSD di dapat dari minyak mentah crude oil yang terdiri dari campuran hidrokarbon, misalnya hexsana, pentane, propane, butane, benzene, dan toluene. Banyaknya rantai hidrokarbon menyebabkan tingginya titik didih solar yang mencapai 270 C. Minyak solar pada umumnya digunakan untuk bahan bakar pada semua mesin diesel dengan putaran tinggi diatas 1000 RPM. Solar yang tidak berada pada tempatnya dapat dikategorikan sebagai limbah B3, tidak dapat dipungkiri solar merupakan salah satu polutan berbahaya dalam pencemaran tanah. Suyanto,2001 Mekanisme dari penggunaan HSD di PLN yaitu HSD tersebut digunakan sebagai bahan bakar mesin yang beroperasi untuk dapat menhhasilkan listrik. Dimana mesin-mesin tersebut juga perlu dilakukan pembersihan ataupun pemeliharaan. Pembersihan mesin itu dengan cara menggunakan air atau dengan cara pembilasan dengan air. Oleh karena itu HSD dan air akan bercampur Universitas Sumatera Utara walaupun tidak menyatu. Dari hasil pembilasan itu maka air yang digunakan tersebut akan dibuang ke lingkungan. http.hanageodu.blogs[ot.com201112pencemaran-tanah-akibat aktivitas.html?m=1 Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui apakah air yang dibuang ke badan air berbahaya atau tidak terhadap lingkungan dengan menentukan COD Chemical Oxygen Demand dan BOD Biochemical Oxygen Demand pada limbah cair out. Yang selanjutnya dapat diketahui apakah limbah cair tersebut telah memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup.

1.2 Permasalahan