Sendik BRI Yogyakarta dalam penelitian ini dilihat dengan pendekatan level satu model evaluasi pelatihan Kirk Patrick.
2. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga variabel bebas. Variabel
bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen terikat Sugiyono, 2010.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut: a. Kualitas Pelatihan X
1
Kualitas pelatihan di Sendik BRI Yogyakarta adalah derajat baik buruknya proses pelatihan. Semakin tinggi kualitas pelatihan yang diberikan,
semakin tinggi pula efektivitas pelatihannya. Kulitas pelatihan dalam penelitian ini mempunyai lima indikator, yaitu kualitas instruktur, kepuasan secara
keseluruhan, penilaian yang efektif, ekspektasi kejelasan, dan stimulasi pembelajaran.
b. Kondisi Lingkungan Pelatihan X
2
Lingkungan pelatihan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi pelatihan. Lingkungan pelatihan di Sendik BRI Yogyakarta merupakan segala
sesuatu yang mempengaruhi berlangsungnya proses pelatihan. Lingkungan pelatihan yang kondusif diyakini akan memberikan dampak positif dalam
proses pelatihan. Terdapat dua indikator tentang kondisi lingkungan pelatihan, yaitu .fasilitas pelatihan dan dukungan yang efektif.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah peserta pelatihan di Sendik BRI Yogyakarta
yang terdiri dari kurang lebih 12.000 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010. Sampel dalam penelitian ini mengambil data
dari populasi peserta pelatihan di Sendik BRI Yogyakarta yang berjumlah 200 orang yang terdiri dari Kaunit, Mantri dan Frontliner. Teknik pengambilan
sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik probabilitas dengan cara simple random sampling, yaitu
dengan metode pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut rekomendasi
dari Hair, Anderson, Tatham Black 1998 yang merekomendasikan ukuran sampel minimal berkisar antara 100 sampai 200 observasi tergantung dari
jumlah indikator yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-20 kali jumlah indikator yang diestimasi. Dalam penelitian ini terdapat 37 item variabel dependen dan
independen, maka jumlah sampel yang diambil adalah 37 x 5 yaitu 185 sampel. Dari teori di atas, penulis mengambil sampel sebanyak 200 agar rekomendasi
dari teori di atas terpenuhi.