Radio Transistor Superheterodyne Superheterodyne

166 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008 Kembali pada penguat TRF faktor bentuk tidak seperti ini. Sebagai ganti dibentuk cenderung kelihatan lebih menyerupai bukit. Alasannya adalah sangat sulit atau hampir tidak mungkin membangun filter LC dengan jarak kanal dan faktor bentuk mengesankan pada frekuensi setinggi band siaran.

4.1.5.3. Superheterodyne

Pada tahun 1930 Major Amstrong telah mengembangkan prinsip heterodyne. Penerima heterodyne bekerja dengan prinsip penerima memiliki osilator lokal dengan frekuensi osilasi dapat divariasi Variable Frequency Oscilator. Ini menyerupai pemancar kecil yang diletakkan dalam penerima. Dalam radio AM tradisional sinyal diterima dalam cakupan 540 kHz sampai 1650 kHz sedangkan sinyal VFO selalu konstan 455 kHz lebih tinggi atau 995 kHz sampai 2105 kHz. Beberapa kelebihan akan digunakan, sebagai contoh sinyal 540 kHz. Beberapa kelebihan radio penerima heterodyne: Tingkat sinyal masukan diatur pada 540 kHz. Pada 540 kHz VFO pada 995 kHz memberikan perbedaan yang tetap 455 kHz dinamakan frekuensi IF. Bagaimanapun frekuensi yang diterima dari VFO+IF akan menghasilkan frekuensi 995 kHz + 455 kHz atau 1450 kHz yang dinamakan image IF. Cara lain jika sinyal berada pada 1450 kHz dan dicampur sengan VFO dari 995 kHz dapat diambil sinyal IF = 1450-995 = 455 kHz. Rangkaian dirancang ditune dari 540 kHz hingga mampu menekan sinyal pada 1450 kHz. waktu sinyal IF 455 kHz. Ini relatIF mudah untuk dirancang agar penguatan konstan, lebar band beralasan dan faktir bentuk pada satu frekuensi tetap. Rancangan radio menjadi sedikit lebih sederhana tanpa banyak masalah berkaitan.

4.1.5.3.1. Radio Transistor Superheterodyne

Radio penerima AM dirancang dengan murah karena : Hampir semua orang mempunyai satu atau dapat membeli satu radio dengan harga cukup murah. Jangan membeli jenis AMFM. Karena ini hanya membingungkan dalam Mengidentifikasi bagian-bagian. Hal serupa jangan mengambil sistem dengan satu jenis IC. Jenis radio tua sederhana sedikitnya menggunakan 3 trafo. Satu merah sebagai inti dan yang lain kuning dan hitam atau putih. Di dalamnya terdapat batere, speaker kecil, papan rangkaian yang tampak komponennya, tombol pengatur volume, serta pemindahan gelombang. kebanyakan penerima hampir pasti sebagian besar mengikuti diagram di bawah ini. DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008 167 Gambar 4-6. Rangkaian radio penerima AM Rangkaian radio AM kebanyakan seperti ditunjukkan dalam gambar di atas terdiri converter, penguat IF, detektor, penguat AF dan speaker. Converter terdiri dari penguat frekuensi tinggi RF, mixer dan osilator lokal. Transistor Q1 berkaitan dengan sinyal masukan bertindak sebagai penguat frekuensi tinggi, juga sebagai penguat osilator lokal sekaligus berfungsi sebagai mixer. Mixer berfungsi mencampur sinyal masukan frekuensi tinggi dari pemancar fs dan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkan osilator lokal fo untuk menghasilkan frekuensi menengah. Terdapat empat sinyal keluaran rangkaian mixer yaitu fs, fo, fs-fo dan fo-fs selain harmonisasinya. Sinyal menengah IF merupakan selisih antara sinyal osilator lokal fo dan sinyal siaran fs dapat ditulis secara matematis fo-fs. Pemilihan ini dilakukan dengan pemasanan filter LC dari trafo IFT1 dan kapasitor. Sinyal keluaran dari converter diteruskan ke penguat tertala IF untuk dikuatkan sehinga menghasilkan amplitudo yang cukup untuk dideteksi. Penguat tertala artinya penguat yang dapat memberikan penguatan maksimum pada frekuensi tertentu, untuk mencapai frekuensi tertentu tersebut disediakan rangkaian penala L variable, C berupa trafo IFT2, IFT3 dan kapasitor. Disini digunakan penguat IF tertala dua tingkat dimaksudkan untuk mencapai penguatan yang besar disamping lebar bidang datar respon frekuensi yang cukup lebar. Setelah melalui penguat IF sinyal diteruskan ke rangkaian detektor yang berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa. Melaui pra penguat sinyal dikuatkan untuk selanjuntnya dikuatkan pada penguat daya. Penguat daya yang digunakan jenis puh pull dengan kopling trafo ke beban yang berupa loudspeaker. Loudspeaker berfungsi mengubah besaran listrik menjadi sinyal suara yang dapat didengar.

4.1.5.3.2. Rangkaian Konverter