8
C. Batasan Masalah
Permasalahan pengembangan diri siswi autistik sangat kompleks oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada peningkatan kemampuan mengelola
menstruasi siswi autistik kelas VI di SLB Citra Mulia Mandiri Yogyakarta. D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil peningkatan kemampuan
pengembangan diri mengelola menstruasi siswi autistik kelas VI di SLB Citra Mulia Mandiri Yogyakarta setelah diberikan tindakan pembelajaran
pengembangan diri menggunakan metode latihan. E.
TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil kemampuan pengembangan diri terutama dalam mengelola menstruasi pada
siswi autistik melalui metode latihan. F.
Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah data dalam khasanah keilmuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang
ilmu pendidikan
ABK, terutama
yang berhubungan
dengan pengembangan diri khususnya mengelola menstruasi bagi siswi autistik.
9
2. Secara Praktis
a. Bagi siswi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan pengembangan diri khususnya siswi autistik dalam
mengelola menstruasi. b.
Bagi guru Penelitian ini sebagai salah satu perencanaan proses pembelajaran,
serta salah satu bahan refleksi dalam membantu pembelajaran pengembangan diri khususnya mengelola menstruasi.
c. Bagi kepala sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan pelaksanaan kurikulum sekolah dalam
pembelajaran pengembangan diri.
G. Definisi Operasional
1. Anak autistik adalah seseorang anak yang mengalami hambatan dalam
perkembangan interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang dapat terjadi sebelum usia tiga tahun. Pada penelitian ini, anak autistik yang
dimaksud adalah anak autistik siswi kelas VI SLB Citra Mulia Mandiri Yogyakarta.
2. Kemampuan pengembangan diri mengelola menstruasi adalah kecakapan
mengelola diri dalam mengelola menstruasi dengan pembinaan dan latihan terencana dan terprogram terhadap siswi yang membutuhkan
layanan khusus, yaitu siswi yang mengalami kesulitan dalam mengurus
10
diri. Sehingga dengan ini mereka dapat beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan, dengan tujuan meminimalisir dan atau menghilangkan
ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya.
3. Metode latihan adalah suatu teknikmetode yang diartikan sebagai suatu
cara mengajar dimana siswa melakukan kegiatan-kegitan latihan mengelola menstruasi, sehingga memiliki keterampilan yang lebih baik
atau lebih dari yang telah dipelajari sebelumnya, dengan cara mengulang- ulang sampai siswi paham dan bisa mengerjakan dengan mandiri. Adapun
langkah-langkah pembelajaran mengelola menstruasi yaitu, sebagai berikut: membuka pembalut, memasang pembalut pada celana dalam,
menggunakan pembalut, mencuci pembalut, hingga membuang pembalut.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA