92
tindakan siklus I dan pasca tindakan siklus II dapat dilihat pada grafik histogram berikut ini:
Gambar 7. Histogram Perbandingan Kemampuan Awal, Pasca Tindakan Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II dalam Mengelola
Menstruasi
Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tindakan siklus II kemampuan mengelola menstruasi siswi autistik kelas
VI mengalami peningkatan. Hasil tes pasca tindakan siklus II menunjukkan nilai dari anak telah mencapai KKM yang telah ditentukan
yaitu 65. Setelah melihat hasil refleksi siklus II dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada pasca tindakan siklus I dan pasca tindakan
siklus II sudah optimal, sehingga tindakan akan dihentikan pada siklus ke II ini.
K. Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati
peningkatan kemampuan mengelola menstruasi siswi autistik kelas VI dengan menggunakan metode latihan pada saat melakukan tindakan.
10 20
30 40
50 60
70
LA
Rekapitulasi Data Kemampuan Awal, Pasca Tindakan Siklus I dan Pasca Tindakan Siklus II dalam mengelola menstruasi
Kemampuan Awal Pasca Tindakan Siklus I
Pasca Tindakan Siklus II
93
Berdasarkan keseluruhan hasil pengukuran yang telah dipaparkan, berikut ini ialah tabel tentang kemampuan mengelola menstruasi kemampuan
awal, pasca tindakan siklus I dan siklus II Tabel 12. Data Peningkatan Kemampuan Awal, Pasca Tindakan Siklus I
dan Pasca Tindakan Siklus II dalam Mengelola Menstruasi
Subjek Kemampuan Awal
Pasca Tindakan Siklus I
Pasca Tindakan Siklus II
LA 48
62 70
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil pasca tindakan siklus I dan II lebih baik dibandingkan hasil kemampuan awal.
Dapat disimpulkan kemampuan awal siswi dengan skor 48 dengan kriteria sangat rendah, kemudian mendapatkan skor 62 atau meningkat sebanyak
14 pasca tindakan siklus I dan masuk kriteria cukup, akan tetapi masih belum memenuhi KKM sebesar 65, kemudian dilakukan tindakan pada
siklus II mendapatkan skor sebesar 70 atau peningkatan sebanyak 12 dan masuk kategori cukup dan melebihi KKM sebesar 65.
L. Uji Hipotesis Tindakan
Uji hipotesis tindakan dilakukan atas dasar ketercapaian tindakan yang menyatakan bahwa tindakan dinyatakan berhasil apabila dapat
mencapai KKM sebesar 65. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada peningkatan pada siswi yaitu skor yang diperoleh anak pada pra tindakan
adalah 48 meningkat menjadi 62 atau 14, pada pasca tindakan siklus II meningkat menjadi 70 atau meningkat sebanyak 12. Hasil tes pasca
tindakan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pra tindakan
dan skor yang diperoleh anak ≥ KKM yang telah
94
ditentukan. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang menyatakan kemampuan mengelola menstruasi siswi autistik kelas VI melalui metode
latihan di SLB Citra Mulia Mandiri dapat diterima.
M. Pembahasan Hasil Penelitian