Hipotesis HUBUNGAN ANTARA SIKAP, HARAPAN, DAN PERSEPSI SISWA DENGAN KEMAMPUAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR MATEMATIKA.

3. Terdapat hubungan langsung maupun tidak lansung dari sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika. Mengacu pada model teoritik yang dihipotesiskan, dapat diketahui bahwa dari variabel eksogen harapan dan persepsi memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap variabel endogen sikap dan regulasi diri. Hubungan antara variabel eksogen dengan variabel eksogen merupakan hubungan resiprocal yang artinya dalam hubungan tersebut terjadi interaksi timbal balik yaitu hubungan antara variabel harapan siswa dengan persepsi siswa. Sedangkan hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen merupakan hubungan kausal karena dalam hubungannya ada variabel yang mempengaruhi dan ada variabel yang dipengaruhi. Hubungan antarvariabel pada penelitian ini berdasarkan struktur model teoritisnya antara lain: H1 : Harapan siswa berhubungan secara korelasional dengan persepsi siswa H2 : Harapan siswa berhubungan secara positif dengan kemampuan regulasi diri siswa H3 : Harapan siswa berhubungan secara positif dengan sikap siswa H4 : Persepsi siswa berhubungan secara positif dengan sikap siswa H5 : Persepsi siswa berhubungan secara positif dengan kemampuan regulasi diri siswa H6 : Sikap siswa berhubungan secara positif dengan kemampuan regulasi diri siswa

F. Data dan Sumber Data

Data pada penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner atau angket siswa. Kuesioner atau angket merupakan metode pengumpulan data untuk memahami individu dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan tentang berbagai aspek kepribadian individu. 16 Daftar pertanyaan disajikan secara tertulis yang kemudian dijawab oleh responden secara tertulis pula, 16 Susilo Rahardjo dan Gudnanto, Pemahaman Individu Teknik Nontes, Jakarta: Kencana, 2013, Cet 1, 94. sehingga melalui kuesioner ini terjadi komunikasi tertulis antara penghimpun data peneliti dengan responden siswa. Sumber data untuk penelitian lapangan ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Surabaya sebagai responden angket sikap, harapan, persepsi, dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Angket sikap, harapan, persepsi, dan regulasi diri siswa diberikan untuk memperoleh data terkait sikap, harapan, persepsi, dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Meliputi sikap siswa dalam belajar matematika, harapan siswa mempelajari matematika, persepsi siswa terhadap matematika, serta kemampuan regulasi diri yang dimiliki oleh siswa dalam belajar matematika. G. Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Mengumpulkan teori-teori yang menjelaskan tentang sikap, harapan, persepsi, dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. 2. Mengkonstruksi kerangkastruktur model teoritis dari teori-teori yang telah dikumpulkan. 3. Menentukan populasi dan sampel penelitian. 4. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan teori yang ada untuk mengkonstruksi angket sikap, harapan, persepsi, dan kemampuan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Kisi- kisi instrumen penelitian dan angket siswa dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. 5. Kisi-kisi dan angket yang telah dibuat dikonsultasikan kepada psikolog dan guru untuk meminta pendapatnya tentang instrumen tersebut. Apakah angket yang telah disusun dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Hasil konsultasi serta saran perbaikan dapat dilihat pada Lampiran 3. 6. Instrumen angket yang telah dikonsultasikan diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. 7. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur. b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana skala ukur mempunyai konsistensi relatif tetap jika dilakukan pengukuran ulang terhadap subjek yang sama. 8. Menganalisis data sikap, harapan, persepsi, dan kemampuan regulasi diri siswa dalam belajar matematika berdasarkan angket. 9. Menganalisis kesesuaian model teoritis yang diajukan dengan data empiris yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. 10. Menganalisis hubungan sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika serta faktor-faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi melalui software Lisrel. 11. Menyusun hasil penelitian. H. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini berupa data ordinal yang dikumpulkan melalui angket siswa. Angket merupakan teknik pengumpulan data di mana dalam angket tersebut terjadi komunikasi secara tertulis antara penghimpun data peneliti dengan responden. Angket tersebut diberikan untuk memahami sejauhmana sikap, harapan, persepsi, dan kemampuan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini menggunakan angket dengan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah disediakan dalam angket, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan dirinya. 17 Pertanyaan pada angket ini berupa pernyataan sikap siswa. Angket ini disebarkan secara langsung pada responden untuk memperoleh keterangan tentang dirinya. Skala yang digunakan pada angket ini adalah skala Likert. Sehingga variabel yang diukur dijabarkan ke dalam dimensi, kemudian dijabarkan dalam sub variabel. Selanjutnya sub variabel ini dijabarkan dalam indikator-indikator yang dapat diukur. 18 Dari indikator-indikator inilah peneliti menyusun butir-butir pertanyaan. Pertanyaan tersebut diajukan dalam bentuk pernyataan-pernyataan 17 Ibid, 96. 18 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, 12.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kemampuan Belajar Bahasa Arab Siswa terhadap Minat Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyyah As-Salafiyyah Sawangan

0 4 68

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kemandirian Belajar Matematika.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 10 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DANREGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Dan Kemampuan Abstraksi Dengan Prestasi Belajar Matematika.

0 2 6

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 16

SIKAP, HARAPAN, DAN PERSEPSI SISWA PADA MATEMATIKA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI DIRI

0 0 8